5. PROSEDUR KLASIFIKASI SITUS UNTUK DESAIN SEISMIK


5 Prosedur klasifikasi situs untuk desain seismik

5.1 Klasifikasi situs

Pasal ini memberikan penjelasan mengenai prosedur untuk klasifikasi suatu situs untuk memberikan kriteria desain seismik berupa faktor-faktor amplifikasi pada bangunan. Dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Profil tanah di situs



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 29 dari 236



harus diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 5 dan 5.3 (Red: di bawah ini), berdasarkan profil tanah lapisan 30 m paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang atau ahli desain geoteknik bersertifikat, dengan minimal mengukur secara independen dua dari tiga parameter tanah yang tercantum dalam Tabel 5. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan. Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m, maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki sertifikat/izin keahlian dengan menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang memadai tidak tersedia untuk penentuan kelas situs, maka kelas situs SE harus digunakan sesuai dengan persyaratan 6.2, kecuali otoritas yang berwenang atau data geoteknik menunjukkan situs termasuk dalam kelas situs lainnya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak diperkenankan jika terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit fondasi dan permukaan batuan dasar.

5.2 Analisis respons situs untuk tanah kelas situs SF

Analisis respons situs menurut 6.10.1 harus dilakukan untuk tanah kelas situs SF, jika tidak, pengecualian terhadap 5.3.1 terpenuhi.

5.3 Definisi kelas situs

Tipe kelas situs harus ditetapkan sesuai dengan definisi dari Tabel 5 dan pasal-pasal berikut.

Tabel 5 – Klasifikasi situs



5.3.1 Tanah khusus, kelas situs SF

Jika salah satu dari kondisi berikut ini terpenuhi, maka situs tersebut harus diklasifikasikan sebagai kelas situs SF, serta selanjutnya investigasi geoteknik spesifik serta analisis respons spesifik-situs sesuai 6.10.1 harus dilakukan.



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 30 dari 236



1. Tanah yang rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat seismik seperti mudah likuifaksi, tanah lempung sangat sensitif, dan tanah tersementasi lemah;

PENGECUALIAN

Untuk struktur bangunan dengan periode getar fundamental ≤ 0,5 detik, analisis respons spesifik-situs tidak diperlukan dalam menentukan percepatan spektral untuk tanah yang berpotensi likuifaksi. Sebagai gantinya, klasifikasi situs dapat ditentukan sesuai dengan 5.3 dan menggunakan nilai Fa dan Fv terbesar untuk situs kelas SD atau SE yang ditentukan dari Tabel 6 dan Tabel 7.

2. Lempung kadar organik tinggi dan/atau gambut, dengan ketebalan, H > 3 m;

3. Lempung dengan plastisitas yang sangat tinggi dengan ketebalan, H > 7,5m, dengan indeks plastisitas, 𝑃𝐼 > 75);

PENGECUALIAN

Analisis respons spesifik-situs tidak diperlukan untuk tanah lempung kategori ini jika kedua persyaratan berikut terpenuhi: (i) nilai Fa dan Fv ditentukan dari Tabel 6 dan Tabel 7 untuk kelas situs SD atau SE dikalikan dengan faktor yang meningkat secara linear dari 1,0 pada PI = 75 sampai dengan 1,3 untuk PI = 125 dan 1,3 untuk PI > 125; dan (ii) Nilai SDS dan SD1 yang didapat dari faktor skala Fa dan Fv tidak melebihi nilai batas atas untuk kategori desain seismik B yang ditentukan pada Tabel 8 dan Tabel 9.

4. Lempung lunak atau lempung dengan kekuatan sedang yang memiliki ketebalan H > 35m dengan su_bar < 50 kPa.

PENGECUALIAN

Analisis respons spesifik-situs tidak diperlukan untuk lempung kategori ini jika kedua persyaratan berikut terpenuhi: (i) nilai Fa dan Fv ditentukan dari Tabel 6 dan Tabel 7 untuk kelas situs SE; dan (ii) Nilai SDS dan SD1 yang didapat dari faktor skala Fa dan Fv tidak melebihi nilai batas atas untuk Desain Seismik Kategori B yang ditentukan pada Tabel 8 dan Tabel 9.

5.3.2 Tanah lunak, kelas situs SE

Bila suatu situs tidak termasuk kelas situs SF dan di dalamnya terdapat ketebalan total lapisan lempung lunak lebih dari 3 m, dan lempung lunak tersebut memiliki kuat geser niralir sbar_u < 25 kPa, kadar air 𝑤 ≥ 40 % dan indeks plastisitas, 𝑃𝐼 > 20, maka situs tersebut harus diklasifikasikan sebagai kelas situs SE.

5.3.3 Kelas situs SC, SD, dan SE

Penetapan kelas situs SC, SD, dan SE harus dilakukan dengan menggunakan sedikitnya hasil pengukuran dua dari tiga parameter vbar_s, Nbar, dan sbar_u, yang dihitung sesuai 5.4: 1. vbar_s lapisan 30 m paling atas (metode vbar_s); 2. Nbar lapisan 30 m paling atas (metode Nbar); 3. Nbar_ch untuk lapisan tanah nonkohesif (𝑃𝐼 > 20) 30 m paling atas, sbar_u untuk lapisan tanah kohesif (𝑃𝐼 > 20) 30 m paling atas (metode sbar_u ). Bila Nbar_ch dan sbar_u menghasilkan kriteria yang berbeda, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan.



5.3.4 Kecepatan gelombang geser untuk kelas situs SB

Kecepatan gelombang geser untuk batuan, kelas situs SB, yang dalam ketentuan ini dinyatakan juga sebagai rujukan batuan dasar, harus ditentukan dari pengukuran lapangan atau diestimasi oleh seorang ahli geoteknik, ahli geologi teknik atau ahli seismologi yang berkompeten dalam bidangnya, untuk batuan dengan kondisi rekahan (fracturing) dan pelapukan sedang. Pengukuran kecepatan gelombang geser di lapangan harus dilakukan untuk batuan yang lebih lunak dengan tingkat rekahan (fracturing) atau pelapukan yang lebih lanjut, jika tidak dilakukan pengukuran, maka situs tersebut diklasifikasikan sebagai kelas situs SC.



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 31 dari 236



5.3.5 Kecepatan gelombang geser untuk kelas situs SA

Penetapan situs batuan keras, kelas situs SA, harus didukung dengan pengukuran kecepatan gelombang geser yang dilakukan di lapangan atau pada profil batuan yang bertipe sama pada formasi yang sama dengan derajat pelapukan dan retakan yang setara atau lebih. Bila kondisi batuan keras diketahui menerus sampai kedalaman 30 m, maka pengukuran kecepatan gelombang geser permukaan boleh diekstrapolasi untuk mendapatkan vbar_s.

5.4 Definisi untuk parameter kelas situs

Beberapa definisi dalam pasal ini berlaku untuk profil tanah kedalaman 30 m paling atas dari suatu situs. Profil tanah yang mengandung beberapa lapisan tanah dan/atau batuan yang nyata berbeda, harus dibagi menjadi lapisan-lapisan yang diberi nomor ke-1 sampai ke-n dari atas ke bawah, sehingga ada total n-lapisan tanah yang berbeda pada lapisan 30 m paling atas tersebut. Bila sebagian dari lapisan n adalah kohesif dan yang lainnya nonkohesif, maka 𝑘 adalah jumlah lapisan kohesif dan 𝑚 adalah jumlah lapisan nonkohesif. Simbol-i mengacu kepada lapisan antara 1 dan 𝑛.



5.4.1 Kecepatan rata-rata gelombang geser, vbar_s

Nilai *vbar_s* harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut:



vbar_s = (Sigma i dari 1 sampai n (di) ) dibagi (Sigma i dari 1 sampai n (di/vsi)) Pers. 1



Keterangan: di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter; vsi = kecepatan gelombang geser lapisan i (m/detik); Sigma i dari 1 sampai n (di) = 30 meter.



5.4.2 Tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata, Nbar, dan tahanan penetrasi standar

rata-rata untuk lapisan tanah nonkohesif, Nbar_ch Nilai Nbar dan Nbar_ch harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut:

Nbar = Sigma i dari 1 sampai n (di) dibagi Sigma i dari 1 sampai n (di/Ni) Pers. 2

dimana Ni dan di dalam Persamaan (2) berlaku untuk tanah nonkohesif, tanah kohesif, dan lapisan batuan.

Nbar_ch = ds dibagi Sigma i dari 1 sampai m (di/Ni)

Pers. 3



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 32 dari 236



dimana Ni dan di dalam Persamaan (3) berlaku untuk lapisan tanah nonkohesif saja, dan

Sigma i dari 1 sampai m (di) = ds,

di mana ds adalah ketebalan total dari lapisan tanah nonkohesif di 30 m lapisan paling atas. Ni adalah tahanan penetrasi standar sesuai SNI 4153, dengan nilai tidak lebih dari 300 pukulan/m. Jika ditemukan perlawanan lapisan batuan, maka nilai Ni tidak boleh diambil lebih dari 300 pukulan/m.



5.4.3 Kuat geser niralir rata-rata, sbar_u

Nilai sbar_u harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut:

sbar_u = dc dibagi Sigma i dari 1 sampai k (di/su_i) Pers.(4)

dimana Sigma i dari 1 sampai k (di) = dc Pers. (5)

(Red: Pers (6) dihilangkan karena pengulangan yang tak perlu)

Keterangan: dc = ketebalan total dari lapisan-lapisan tanah kohesif di dalam lapisan 30 meter paling atas PI = indeks plastisitas, berdasarkan tata cara yang berlaku w = kadar air dalam persen, sesuai tata cara yang berlaku su_i = kuat geser niralir (kPa), dengan nilai tidak lebih dari 250 kPa seperti yang ditentukan dan sesuai dengan tata cara yang berlaku.



[ Lanjut Ke 6 Wilayah gempa dan spektrum respons ... ]



Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel