9.4 Elemen arsitektural

9.4.1 Umum

Elemen arsitektural, pendukung, dan tambatannya harus memenuhi persyaratan pada bagian ini. Koefisien yang sesuai dipilih menurut Tabel 25 (Red: bukan 24).

PENGECUALIAN
Elemen yang didukung dengan rantai atau digantung pada struktur tidak perlu memenuhi persyaratan gaya dan perpindahan relatif seismik selama elemen tersebut memenuhi seluruh kriteria berikut:

1. Beban desain untuk elemen tersebut harus sama dengan 1,4 kali berat operasional yang bekerja ke bawah, simultan dengan beban horizontal yang sama dengan 1,4 kali berat operasional. Beban horizontal harus bekerja pada arah yang memberikan pembebanan paling kritis untuk desain;

2. Pengaruh interaksi seismik harus diperhitungkan;

3. Sambungan ke struktur harus memperbolehkan rentang gerakan 360o pada bidang horizontal.

9.4.2 Gaya dan perpindahan

Semua elemen arsitektural serta pendukung dan tambatannya, harus didesain terhadap gaya seismik dalam 9.2.1. Elemen arsitektural yang dapat menimbulkan bahaya terhadap keselamatan jiwa harus didesain untuk mengakomodasi ketentuan perpindahan relatif seismik sesuai 9.2.2. Elemen arsitektural harus didesain dengan mempertimbangkan lendutan vertikal akibat rotasi join pada elemen struktur kantilever.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 116 dari 236


Tabel 25 – Koefisien untuk elemen arsitektural


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 117 dari 236


9.4.3 Elemen eksterior dinding nonstruktural dan sambungannya

Panel ataupun elemen dinding eksterior nonstruktural yang menempel atau melingkungi struktur harus didesain untuk mengakomodasi perpindahan relatif akibat seismik yang didefinisikan oleh 9.2.2 dan pergerakan yang disebabkan oleh perubahan suhu. Elemen seperti itu harus didukung dengan sambungan positif dan langsung atau sambungan mekanis dan fastener yang sesuai dengan ketentuan berikut.

1. Sambungan dan join panel harus dapat mengakomodasi pergerakan simpangan antar tingkat yang disebabkan oleh perpindahan relatif seismik Dpl yang nilainya ditentukan terbesar dari 9.2.2 atau 13 mm.

2. Sambungan yang mengakomodasi simpangan antar tingkat melalui mekanisme gelincir (sliding) atau lentur dari batang baja berulir harus memenuhi ketentuan berikut:

a. Batang berulir atau baut harus diproduksi dari baja dengan karbon rendah atau stainless steel. Jika batang berulir menggunakan baja canai dingin (cold-worked carbon steel), batang yang diproduksi harus memenuhi atau melebihi ketentuan area yang berkurang, perpanjangan dan kekuatan tarik dari ASTM F1554 (Red: Standard Specification For Anchor Bolts, Steel, 36, 55, And 105-Ksi Yield Strength), grade 36. Batang dengan grade 55 juga diperbolehkan asalkan memenuhi ketentuan dari Suplemen 1;

b. Jika batang berulir digunakan untuk menyambungkan panel dan pendukung digunakan pada sambungan dengan celah (slotted) atau lubang yang terlalu besar (oversized hole), maka batang harus memiliki rasio panjang terhadap diameter 4 kali atau kurang, dimana panjang adalah jarak bersih antar nuts atau pelat berulir. Celah (slotted) ataupun lubang yang terlalu besar (oversized hole) harus dibuat untuk mengakomodasi simpangan antar tingkat desain penuh dalam bidang pada setiap arah, nuts (baut/paku) harus dipasang sangat ketat, dan cara untuk mencegah nuts (baut/paku) dari lepas harus dipergunakan;

c. Sambungan yang mengakomodasi simpangan antar tingkat dengan mekanisme lentur dari batang berulir harus memenuhi persamaan berikut:

(𝐿/𝑑)/𝐷𝑝𝑙 ≥ 0,24 [1/mm] .... Pers (96)

Keterangan:

L = panjang bersih dari batang dengan nuts atau pelat berulir (mm)
d = diameter batang (mm)
Dpl = perpindahan relatif akibat seismik yang harus diakomodasi dan menjadi patokan desain sambungan (mm)

3. Elemen yang disambung harus memiliki daktilitas yang cukup dan kapasitas rotasi untuk menghalangi retakan dari beton atau kegagalan akibat kerapuhan pada area yang dilas.

4. Semua pengencang (fastener) pada sambungan seperti baut, inserts, las dan dowel, serta sambungan badan harus didesain untuk gaya Fp sesuai 9.2.1 dengan nilai Rp, ap, dan Ω0 yang diambil dari Tabel 25.0 (Red: bukan 24) yang diaplikasikan pada pusat massa dari panel. Sistem sambungan harus memiliki sambungan antara dinding panel atau elemen dengan struktur dan keterkaitan antara dinding panel atau elemen.

5. Jika angkur memiliki flat strap tertanam di dalam beton ataupun bata, strap tersebut harus menempel atau terkait kepada penguat baja atau dibuat sedemikian rupa sehingga transfer gaya terhadap pengait baja terhenti atau untuk memastikan bahwa penarikan angkur tidak menjadi mekanisme awal kegagalan.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 118 dari 236


9.4.4 Kaca

Kaca yang melingkupi dinding atau etalase harus didesain atau dipasang untuk mengakomodasi kebutuhan perpindahan relatif tanpa mengalami pecah atau pergeseran (dislogement), sesuai 9.4.9. Jika kaca disegel pada sistem bingkai jendela dengan menggunakan penyegelan (sealant) struktur, ketentuan yang terdapat pada standar referensi Tabel 26 (Red: bukan 25) (Red: di bawah ini) dapat dipergunakan.

Tabel 26 – Standar referensi untuk penyegelan (sealant) struktur kaca

9.4.5 Lentur keluar bidang (out of plane bending)

Lentur transversal atau lentur keluar bidang atau deformasi dari komponen atau sistem yang terkena gaya seperti yang ditentukan pada 9.4.2 tidak boleh melebihi kapasitas defleksi dari komponen atau sistem.

9.4.6 Plafon tergantung (suspended ceiling)

Plafon tergantung harus sesuai dengan bagian ini.

PENGECUALIAN
1. Plafon dengan luas area sama dengan atau kurang dari 13,4 m2 yang dikelilingi oleh dinding atau soffits yang dikekang secara lateral pada struktur atas tidak harus mengikuti ketentuan bagian ini
2. Plafon tergantung yang dipasang dengan sekrup atau paku yang menempel pada papan gipsum pada satu tingkat yang dikelilingi oleh dan disambungkan ke dinding atau soffits yang dikekang secara lateral pada struktur atasnya tidak harus mengikuti ketentuan bagian ini.

9.4.6.1 Gaya seismik

Beban dari plafon Wp, harus termasuk grid plafon, panel plafon (ceiling tiles or panels), lampu yang secara permanen tertempel atau dikaitkan pada atau secara lateral didukung oleh grid plafon, dan komponen yang secara lateral didukung oleh plafon. Wp harus diambil sebesar tidak kurang dari 192 N/m2.

Gaya seismik Fp, harus disalurkan dari plafon ke elemen struktural gedung atau elemen pembatas antara plafon dan struktur.

9.4.6.2 Standar konstruksi industri untuk ubin akustik atau panel plafon berbaring

Kecuali jika didesain sesuai 9.4.6.3 atau terkualifikasi secara seismik sesuai peraturan yang berlaku, ubin akustik atau panel plafon terbaring harus didesain dan dibangun sesuai ketentuan pada bagian ini.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 119 dari 236


9.4.6.2.1 Kategori desain seismik C

Plafon akustik (acoustical tile ceiling) atau panel plafon berbaring (lay-in panel ceiling) yang termasuk dalam kategori desain seismik C harus didesain sesuai ASTM C635 (Red: Standard Specification For The Manufacture, Performance, And Testing Of Metal Suspension Systems For Acoustical Tile And Lay-In Panel Ceilings), ASTM C636 (Red: Standard Practice for Installation of Metal Ceiling Suspension Systems for Acoustical Tile and Lay-In Panels) dan ASTM E580 (Red: Standard Practice For Installation Of Ceiling Suspension Systems For Acoustical Tile And Lay-In Panels In Areas Subject To Earthquake Ground Motions), bagian 4- Kategori desain seismik C

9.4.6.2.2 Kategori desain seismik D sampai F

Plafon akustik (acoustical tiles ceiling) atau panel plafon berbaring (lay-in panel ceiling) yang termasuk dalam kategori desain seismik D, E dan F harus didesain sesuai ASTM C635, ASTM C636 dan ASTM E580, bagian 5- kategori desain seismik D, E dan F, sesuai modifikasi pada bagian ini.

Plafon akustik (acoustical tile ceiling) atau panel plafon berbaring (lay-in panel ceiling) harus mengikuti ketentuan berikut:

a. Lebar dari profil siku atau kanal pendukung di perimeter tidak boleh kurang dari 50 mm kecuali jika klip pendukung perimeter yang sesuai dipergunakan. Profil siku dan kanal penutup (closure canals or channels) harus disekrup atau secara positif tertempel pada papan dinding (wall stud) atau struktur pendukung lainnya. Klip pendukung perimeter harus sesuai dengan ketentuan yang disetujui pada kriteria pengujian yang berlaku. Klip pendukung perimeter harus tertempel pada sudut penutup pendukung atau saluran dengan minimal dua sekrup per klip dan harua diinstal di sekitar seluruh perimeter plafon. Pada setiap arah horizontal ortogonal, salah satu sisi dari grid plafon harus tertempel pada sudut penutup, saluran atau klip pendukung perimeter. Sisi lain dari grid plafon pada setiap arah horizontal harus memiliki jarak bersih minimal 19 mm dari dinding dan harus bersandar dan bebas untuk bergeser pada sudut penutup, saluran atau klip pendukung perimeter;

b. Untuk area plafon yang melebihi 232 m2, sebuah sambungan pemisah seismik atau partisi dengan ketinggian penuh yang memisahkan plafon menjadi area yang tidak melebihi 232 m2, masing-masing dengan rasio panjang terhadap pendek kurang atau sama dengan 4, harus disediakan kecuali jika analisis dilakukan pada sistem bresing plafon untuk gaya seismik yang dibutuhkan yang menunjukkan bahwa penetrasi plafon dan sudut penutup atau saluran dapat menyediakan jarak cukup untuk mengakomodasi perpindahan lateral yang diantisipasi. Setiap area harus disediakan dengan sudut penutup atau saluran yang sesuai dengan 9.4.6.2.2. a dan penahan horizontal atau bresing.

9.4.6.3 Konstruksi integral

Sebagai alternatif untuk memberikan jarak bersih di sekitar sistem penetrasi alat penyiram (sprinklers) melalui plafon, sistem alat penyiram dan grid plafon diperbolehkan untuk didesain dan dikaitkan bersama sebagai satu kesatuan. Desain ini harus mempertimbangkan massa dan fleksibilitas dari semua elemen yang terlibat, termasuk plafon, sistem alat penyiram, lampu dan kebutuhan mekanikal. Desain tersebut harus dilakukan oleh desainer profesional yang terdaftar.

9.4.7 Lantai akses

9.4.7.1 Umum

Beban dari lantai akses Wp, harus termasuk beban dari sistem lantai, 100 % dari beban semua peralatan yang terikat pada lantai dan 25 % beban dari semua peralatan yang didukung tetapi tidak terikat dengan lantai. Gaya seismik Fp harus disalurkan dari permukaan lantai akses ke struktur pendukung.

Efek guling dari peralatan yang tertempel pada panel lantai akses juga harus dipertimbangkan. Kemampuan “slip on” heads untuk pedestal harus dievaluasi kesesuaiannya untuk transfer efek guling pada peralatan.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 120 dari 236


Jika ada peninjauan secara individual pada alas untuk efek guling, maka beban aksial maksimum yang muncul secara bersamaan tidak boleh melebihi porsi Wp yang ditentukan pada alas yang berada dalam masa pembangunan.

9.4.7.2 Lantai akses spesial

Lantai akses harus dianggap sebagai ”lantai akses spesial” jika didesain mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Sambungan yang menyalurkan beban seismik termasuk dalam kategori fastener mekanis, angkur yang mengikuti ketentuan Pasal 17 SNI 2847, las, atau bearing. Kapasitas desain harus mengikuti peraturan desain dan/atau hasil pengujian yang bersertifikasi.

2. Beban seismik tidak disalurkan oleh gesekan, fastener yang digerakkan oleh daya, lem, atau gesekan yang dihasilkan oleh gravitasi.

3. Analisis desain dari sistem bresing memperhitungkan efek yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dari setiap komponen individual yang mengalami tekuk pada beban tekan.

4. Bresing dan alas (pedestal) merupakan bentuk struktural atau mekanikal yang diproduksi sesuai ketentuan ASTM yang mensyaratkan propertis mekanis (mechanical properties) minimum. Tabung elektris tidak boleh dipergunakan.

5. Balok lantai yang didesain untuk memikul beban seismik aksial dan dilekatkan secara mekanis pada alas pendukung dipergunakan.

9.4.8 Partisi

9.4.8.1 Umum
Partisi yang terikat pada plafon dan semua partisi yang lebih tingggi dari 1,8 m harus dibresing secara lateral pada struktur gedung. Bresing tersebut harus mandiri dari semua bresing gaya lateral pada plafon. Bresing harus diberikan jarak untuk mengurangi defleksi horizontal pada kepala partisi yang kompatibel dengan ketentuan defleksi plafon sesuai kebutuhan 9.4.6 untuk plafon bergantung dan untuk sistem lain yang tertulis pada bagian ini.

PENGECUALIAN
Partisi yang memenuhi semua kondisi di bawah ini:
1. Tinggi partisi tidak melebihi 2.740 mm
2. Beban linear dari partisi tidak melebihi hasil perkalian 0,479 kN dengan tinggi dari partisi (dalam m)
3. Beban seismik horizontal dari partisi tidak melebihi 0,24 kN/m2

9.4.8.2 Kaca

Kaca yang melingkupi partisi harus didesain dan diinstal sesuai ketentuan 9.4.9.

9.4.9 Kaca dalam lingkupan dinding, etalase dan partisi

9.4.9.1 Umum

Kaca yang melingkupi dinding, etalase dan partisi harus memenuhi standar perpindahan relatif, sesuai persamaan

𝛥fallout ≥ 1,25𝐷𝑝𝑙 .... Pers (97)

atau 13 mm, dengan

𝛥fallout = Perpindahan relatif akibat beban seismik (drift) dimana pelepasan kaca dari dinding, etalase atau partisi dapat terjadi (lihat 9.4.9.2)

Dpl = Perpindahan relatif akibat beban seismik yang harus diakomodasi oleh komponen (Dpl harus diaplikasikan di atas dari ketinggian komponen kaca yang sedang ditinjau)

𝐼𝑒 = Faktor keutamaan gempa yang ditentukan sesuai dengan 4.1.2.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 121 dari 236


PENGECUALIAN

1. Kaca dengan jarak cukup dari bingkai sehingga kontak fisik antara kaca dan bingkai tidak terjadi pada drift desain, seperti yang ditunjukkan pada Persamaan (98), tidak harus mengikuti aturan ini

𝐷𝑐𝑙𝑒𝑎𝑟 ≥ 1,25 𝐷𝑝𝑙 .... Pers (98)

dimana 𝐷𝑐𝑙𝑒𝑎𝑟 adalah perpindahan relatif pada arah horizontal (drift) yang diukur pada ketinggian panel kaca yang ditinjau, yang menyebabkan kontak inisial antara kaca dan bingkai. Untuk panel kaca kotak yang berada dalam bingkai dinding,

𝐷𝑐𝑙𝑒𝑎𝑟 = 2 𝑐1 ( 1 + (ℎ𝑝 𝑐2)/(𝑏𝑝 𝑐1) ) .... Pers (99)

Keterangan:

ℎ𝑝 = tinggi dari panel kaca persegi panjang
𝑏𝑝 = lebar dari panel kaca persegi panjang
𝑐1 = rata-rata dari jarak (gap) pada kedua sisi antara tepi kaca vertikal dan bingkai
𝑐2 = rata-rata dari jarak (gap) pada atas dan bawah antara tepi kaca horizontal dan bingkai

2. Kaca monolitik tempered (fully tempered) penuh pada kategori risiko I, II, dan III yang berlokasi tidak lebih dari 3 m diatas permukaan jalan tidak harus memenuhi ketentuan ini

3. Kaca yang diperkuat atau kaca laminasi yang diperkuat dengan panas (annealed or heatstrengthened laminated glass) pada satu ketebalan saja dengan lapisan antar permukaan tidak kurang dari 0,76 mm yang diambil secara mekanis pada sistem penyegelan kantung dinding, yang perimeternya dikunci pada bingkai dengan segel basah (wet-glazed), gunable, penyegel perimeter bead dengan curing elastomerik yang memiliki minimal 13 mm kontal dengan kaca, atau sistem angkur lain yang andal tidak harus memenuhi ketentuan bagian ini.

9.4.9.2 Batasan drift akibat seismik untuk komponen kaca

Drift yang menyebabkan pelepasan kaca dari dinding (fallout) atau Δ𝑓𝑎𝑙𝑙𝑜𝑢𝑡, etalase atau partisi harus ditentukan sesuai dengan AAMA 501.6 (Red: AAMA=The American Architectural Manufacturers Association, Recommended Dynamic Test Method for Determining the Seismic Drift Causing Glass Fallout from Window Wall, Curtain Wall and Storefront Systems) atau dengan analisis teknis.

9.4.10 Tangga darurat dan lerengan (ramps)

Tangga darurat dan lerengan (ramps) yang bukan merupakan bagian dari sistem pemikul gaya seismik dimana mereka menempel harus didetailkan untuk mengakomodasi perpindahan relatif akibat seismik Dpl sesuai 9.2.2 yang termasuk deformasi diafragma. Perpindahan relatif bersih harus diasumsikan untuk terjadi pada semua arah horizontal. Dan elemen tersebut harus didukung dengan dukungan struktural positif dan langsung atau dengan sambungan mekanis dan fastener yang sesuai dengan ketentuan berikut:

a. Sambungan geser (sliding) dengan lubang oval atau lubang berukuran lebih (slotted or oversize hole), pendukung tumpu geser (sliding bearing supports) dengan penahan akhir, dan sambungan yang mengizinkan pergerakan akibat deformasi dari tempelan metal, harus mengakomodasi perpindahan dari Dpl tetapi tidak kurang dari 13 mm, dimana kehilangan pendukung vertikal atau dorongan yang terkait pepindahan dengan gaya tekan pada anak tangga;

b. Pendukung geser tumpuan (sliding bearing supports) tanpa penahan akhir harus didesain untuk mengakomodasi perpindahan 1,5 Dpl , tetapi tidak boleh kurang dari 25 mm tanpa kehilangan tahanan vertikal. Penahan geser diperbolehkan jika kegagalannya tidak menghilangkan tahanan vertikal;

c. Pendukung metal harus didesain dengan kapasitas rotasi yang mengakomodasi perpindahan relatif akibat gaya seismik seperti yang didefinisikan poin b. Kekuatan dari pendukung metal tersebut tidak boleh dibatasi oleh baut geser, fraktur las, atau moda rapuh lainnya;

d. Semua fastener seperti baut, insert, las, paku dinding dan angkur harus didesain untuk


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 122 dari 236


desain seismik yang ditentukan sesuai dengan ketentuan 9.2.1 dengan Rp, ap dan Ω0 sesuai Tabel 25.0 (Red: bukan 24)

PENGECUALIAN
Jika sambungan geser atau daktil tidak disediakan untuk mengakomodasi perpindahan relatif, maka kekakuan dan kekuatan dari anak tangga atau lerengan harus diikutkan kepada model struktur gedung dari 7.7.3 dan anak tangga harus didesain dengan Ω0 mengikuti sistem pemikul gaya tidak kurang dari 2,5.

[ Lanjut Ke 9.5 Elemen mekanikal dan elektrikal ... ]




Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel