7.7 Kriteria pemodelan

7.7.1 Pemodelan fondasi

Untuk tujuan penentuan beban seismik, pemodelan fondasi diizinkan dengan menganggap struktur terjepit di dasarnya. Sebagai alternatif, jika fleksibilitas fondasi diperhitungkan, pemodelan fondasi harus sesuai dengan 7.13.3 atau Pasal 14.

7.7.2 Berat seismik efektif

Berat seismik efektif struktur, W, harus menyertakan seluruh beban mati dan beban lainnya yang terdaftar di bawah ini:
1. Dalam daerah yang digunakan untuk penyimpanan: minimum sebesar 25 % beban hidup lantai

PENGECUALIAN

a. Bila beban penyimpanan tidak lebih dari 5 % terhadap berat seismik efektif pada tingkat tersebut, beban tidak perlu dimasukkan dalam berat seismik efektif.
b. Beban hidup lantai di tempat parkir umum dan struktur parkir terbuka tidak perlu dimasukkan.

2. Jika ketentuan desain beban lantai untuk partisi disyaratkan SNI 1727 Pasal.4.3.2, sebesar beban terbesar antara berat partisi aktual atau berat daerah lantai minimum sebesar 0,48 kN/m2;

3. Berat operasional total dari peralatan yang permanen;

4. Berat lanskap dan beban lainnya pada taman atap dan area sejenis.

Tabel 16. – Prosedur analisis yang diizinkan

7.7.3 Pemodelan struktur

Model matematika struktur harus dibuat untuk tujuan penentuan gaya elemen struktur dan perpindahan struktur yang dihasilkan dari beban yang diterapkan dan semua perpindahan

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 69 dari 236

yang dikenakan atau pengaruh P-delta. Model harus menyertakan kekakuan dan kekuatan elemen yang signifikan terhadap distribusi gaya dan deformasi dalam struktur dan merepresentasikan distribusi massa dan kekakuan secara spasial pada seluruh struktur.

Sebagai tambahan, model tersebut harus sesuai dengan hal berikut ini:

a. Properti kekakuan elemen beton dan batu bata harus memperhitungkan pengaruh penampang retak;

b. Untuk sistem rangka baja pemikul momen, kontribusi deformasi daerah panel pada simpangan antar tingkat keseluruhan harus disertakan.

Struktur yang mempunyai ketidakberaturan struktur horizontal Tipe 1a, 1b, 4, atau 5 dari Tabel 13 harus dianalisis menggunakan penggambaran 3 dimensi. Jika model 3 dimensi digunakan, minimum tiga derajat kebebasan dinamik yang terdiri dari translasi dalam dua arah denah ortogonal dan rotasi torsi terhadap sumbu vertikal harus disertakan di masing-masing tingkat struktur. Jika diafragma belum diklasifikasikan sebagai kaku atau fleksibel sesuai dengan 7.3.1, model tersebut harus menyertakan representasi karakteristik kekakuan diafragma dan derajat kebebasan dinamik tambahan tersebut diperlukan untuk memperhitungkan partisipasi diafragma dalam respons dinamik struktur. Jika menggunakan analisis riwayat waktu atau ragam respons spektral, minimum tiga derajat kebebasan dinamik yang terdiri dari translasi dalam dua arah denah ortogonal dan rotasi torsi terhadap sumbu vertikal harus disertakan di masing-masing tingkat struktur.

PENGECUALIAN
Analisis menggunakan representasi 3 dimensi tidak diperlukan untuk struktur dengan diafragma fleksibel yang memiliki ketidakberaturan horizontal struktur Tipe 4. (Red: Tabel 13)

7.7.4 Pengaruh interaksi

Rangka pemikul momen yang dilingkupi atau dihubungkan oleh elemen yang lebih kaku dan tidak dianggap sebagai bagian sistem pemikul gaya seismik harus didesain agar aksi atau kegagalan elemen tersebut tidak akan memperparah beban vertikal dan kemampuan rangka pemikul gaya seismik. Desainnya harus memperhitungkan pengaruh elemen kaku ini pada sistem struktur pada deformasi struktur yang terkait dengan simpangan antar tingkat desain (DELTA) seperti ditentukan dalam 7.8.6. Sebagai tambahan, pengaruh elemen ini harus diperhitungkan bila menentukan apakah suatu struktur mempunyai satu atau lebih ketidakberaturan yang didefinisikan dalam 7.3.2.

[ Lanjut Ke 7.8 Prosedur gaya lateral ekivalen ... ]

Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel