Ketentuan Umum
4 Ketentuan umum

4.1 Gempa rencana, faktor keutamaan gempa dan kategori risiko struktur bangunan

4.1.1 Gempa rencana

Tata cara ini menentukan pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan gedung dan nongedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlampaui besarannya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2 %.

4.1.2 Faktor keutamaan gempa dan kategori risiko struktur bangunan

Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan nongedung sesuai Tabel 3 pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan gempa Ie menurut Tabel 4. Khusus untuk struktur bangunan dengan kategori risiko IV, bila dibutuhkan pintu masuk untuk operasional dari struktur bangunan yang bersebelahan, maka struktur bangunan yang bersebelahan tersebut harus didesain sesuai dengan kategori risiko IV.

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 24 dari 236

(Red) Tabel 3 dan 4 (disatukan) – Kategori Risiko Bangunan dan Faktor Keutamaan Gempa

Tabel 3 – Kategori risiko bangunan gedung dan nongedung untuk beban gempa

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 25 dari 236

Lanjutan Tabel 3 – Kategori risiko bangunan gedung dan nongedung untuk beban gempa (lanjutan)

Tabel 4 – Faktor keutamaan gempa


4.2 Kombinasi beban terfaktor dan beban layan

4.2.1 Lingkup penerapan

Struktur bangunan gedung dan nongedung harus didesain menggunakan kombinasi pembebanan berdasarkan 4.2.2 (Red: metode ultimit) atau 4.2.3 (Red: metode tegangan izin). Sistem fondasi, baik untuk bangunan gedung dan nongedung, tidak boleh gagal terlebih dahulu daripada struktur yang ditumpunya, sehingga kombinasi pembebanan yang mempertimbangkan faktor kuat-lebih harus diaplikasikan dalam desain sistem fondasi.

4.2.2 Kombinasi beban untuk metode ultimit

4.2.2.1 Kombinasi pembebanan dasar

Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus didesain sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasi-kombinasi sebagai di bawah. Pengaruh adanya satu atau lebih beban yang tidak bekerja harus ditinjau. Pengaruh yang paling menentukan dari beban-beban angin dan seismik harus ditinjau, tetapi kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan. Lihat 7.4 untuk definisi khusus mengenai pengaruh beban gempa E.

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 26 dari 236

1. 1,4𝐷
2. 1,2 𝐷 + 1,6 𝐿 + 0,5 (𝐿𝑟 atau 𝑅)
3. 1,2𝐷 + 1,6 (𝐿𝑟 atau 𝑅) + (𝐿 atau 0,5 𝑊)
4. 1,2𝐷 + 1,0 𝑊 + 𝐿 + 0,5(𝐿𝑟 atau 𝑅)
5. 0,9 𝐷 + 1,0 𝑊


PENGECUALIAN Faktor beban untuk L pada kombinasi 3 dan 4 diizinkan diambil sama dengan 0,5 untuk semua fungsi ruang apabila beban hidup desain tak tereduksi (Lo) dalam SNI 1727, lebih kecil atau sama dengan 4,78 kN/m2, kecuali garasi atau ruang pertemuan publik.

Bila beban fluida F bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati D pada kombinasi 1 hingga 4.

Bila beban tanah H bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan sebagai berikut:

1. Bila adanya beban H memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 1,6;
2. Bila adanya beban H memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 0,9 (jika bebannya bersifat permanen) atau dengan faktor beban = 0 (untuk kondisi lainnya).

4.2.2.2 Kombinasi pembebanan dengan pengaruh regangan sendiri/self-straining force

Apabila pengaruh struktural dari T (pengaruh regangan sendiri) ternyata dapat merugikan performa atau keselamatan struktur, maka T harus diperhitungkan dalam kombinasi beban. Faktor beban untuk T harus ditentukan dengan memperhitungkan ketidakpastian terkait kemungkinan besaran pengaruh dan beban struktur, kemungkinan bahwa pengaruh maksimum dari T akan muncul bersamaan dengan beban lain yang bekerja, dan potensi konsekwensi yang merugikan apabila pengaruh T lebih besar daripada yang telah diasumsikan. Faktor beban untuk T tidak boleh kurang dari 1,0.

4.2.2.3 Kombinasi pembebanan dengan pengaruh beban seismik

Apabila suatu struktur menerima pengaruh beban seismik, maka kombinasi-kombinasi beban berikut harus diperhitungkan bersama dengan kombinasi beban dasar di atas. Pengaruh beban seismik yang paling menentukan harus ditinjau, tetapi tidak perlu diperhitungkan secara bersamaan dengan beban angin.

Apabila pengaruh beban seismik yang dimaksud, E = f(Ev,Eh) (pada 7.4.2 atau 8.3.1) dikombinasikan dengan pengaruh beban lainnya, maka kombinasi beban seismik yang harus digunakan adalah:
6. 1,2𝐷 + 𝐸𝑣 + 𝐸ℎ + 𝐿
7. 0,9𝐷 − 𝐸𝑣 + 𝐸ℎ


Apabila pengaruh beban seismik dengan kuat lebih yang ditinjau Em = f(Ev,Emh) (pada 7.4.3 atau 8.3.2) dikombinasikan dengan pengaruh beban lainnya, maka kombinasi beban seismik untuk struktur yang harus digunakan adalah:
6. 1,2𝐷 + 𝐸𝑣 + 𝐸𝑚ℎ + 𝐿
7. 0,9𝐷 − 𝐸𝑣 + 𝐸𝑚ℎ


PENGECUALIAN Faktor beban untuk L pada kombinasi 6 diizinkan diambil sama dengan 0,5 untuk semua fungsi ruang apabila L0 dalam SNI 1727, lebih kecil atau sama dengan 4,78 kN/m2, kecuali garasi atau ruang pertemuan publik.

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 27 dari 236

Bila beban fluida F bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati D pada kombinasi 6 dan 7.

Bila beban tanah H bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan sebagai berikut:

1. Bila adanya beban H memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 1,6;

2. Bila adanya beban H memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 0,9 (jika bebannya bersifat permanen) atau dengan faktor beban = 0 (untuk kondisi lainnya).

4.2.3 Kombinasi beban untuk metode tegangan izin

4.2.3.1 Kombinasi pembebanan dasar

Beban-beban di bawah ini harus ditinjau dengan kombinasi-kombinasi berikut untuk perencanaan struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi. Pengaruh dari satu atau beberapa beban lain yang tidak disebutkan harus ditinjau. Pengaruh beban seismik harus dikombinasikan dengan beban lain seperti dijelaskan pada pasal ini. Beban angin dan beban seismik tidak perlu ditinjau secara bersamaan. Lihat 7.4 untuk definisi khusus mengenai pengaruh beban gempa E.

Peningkatan tegangan izin tidak boleh diterapkan pada beban atau kombinasi beban yang disampaikan pada tata cara ini, kecuali bila hal tersebut dapat dibuktikan berlaku akibat pengaruh laju atau durasi pembebanan.

1. 𝐷
2. 𝐷 + 𝐿
3. 𝐷 + (𝐿𝑟 atau 𝑅)
4. 𝐷 + 0,75 𝐿 + 0,75(𝐿𝑟 atau 𝑅)
5. 𝐷 + 0,6 𝑊
6. 𝐷 + 0,75 (0,6 𝑊) + 0,75 𝐿 + 0,75 (𝐿𝑟 atau 𝑅)
7. 0,6𝐷 + 0,6 𝑊


Bila beban fluida F bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati D pada kombinasi 1 hingga 6.

Bila beban tanah H bekerja pada struktur, maka perhitungan dilakukan sebagai berikut: 1. Bila adanya beban H memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 1,0; 2. Bila adanya beban H memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 0,6 (jika bebannya bersifat permanen) atau dengan faktor beban = 0 (untuk kondisi lainnya).

Pengaruh yang paling menentukan dari beban-beban angin dan seismik harus ditinjau, tetapi kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan. Lihat 7.4 untuk definisi khusus mengenai pengaruh beban gempa E.

4.2.3.2 Kombinasi pembebanan dengan pengaruh regangan sendiri/self-straining force

Apabila pengaruh struktural dari T (pengaruh regangan sendiri/self-straining force) ternyata dapat merugikan performa atau keselamatan struktur, maka T harus diperhitungkan dalam

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 28 dari 236

kombinasi beban. Apabila pengaruh maksimum dari T akan muncul bersamaan dengan pengaruh maksimum dari beban lain yang bekerja, maka diperbolehkan untuk mengurangi besaran T yang ditinjau dalam kombinasi beban. Pengurangan besaran nilai T yang ditinjau dalam kombinasi beban tidak boleh kurang dari 0,75.

4.2.3.3 Kombinasi pembebanan dengan pengaruh beban seismik

Apabila suatu struktur menerima pengaruh beban seismik, maka kombinasi-kombinasi beban berikut harus diperhitungkan bersama dengan kombinasi beban dasar di atas. Apabila pengaruh beban seismik yang dimaksud, E = f(Ev,Eh) (pada 7.4.2) dikombinasikan dengan pengaruh beban lainnya, maka kombinasi beban seismik yang harus digunakan adalah:

8. 1,0𝐷 + 0,7𝐸𝑣 + 0,7𝐸ℎ
9. 1,0𝐷 + 0,525𝐸𝑣 + 0,525𝐸ℎ + 0,75𝐿
10. 0,6𝐷 − 0,7𝐸𝑣 + 0,7𝐸ℎ


Apabila pengaruh beban seismik dengan kuat lebih yang ditinjau Em = f(Ev,Emh) (pada 7.4.3) dikombinasikan dengan pengaruh beban lainnya, maka kombinasi beban seismik untuk struktur yang harus digunakan adalah:

8. 1,0𝐷 + 0,7𝐸𝑣 + 0,7𝐸𝑚ℎ
9. 1,0𝐷 + 0,525𝐸𝑣 + 0,525𝐸𝑚ℎ + 0,75𝐿
10. 0,6𝐷 − 0,7𝐸𝑣 + 0,7𝐸𝑚ℎ


Apabila metode tegangan izin digunakan bersamaan dengan pengaruh beban seismik sesuai 7.4.3 dan diaplikasikan pada kombinasi beban 8, 9, atau 10, tegangan izin diperbolehkan untuk ditingkatkan sebesar 1,2 kali. Peningkatan ini tidak boleh dikombinasikan dengan peningkatan pada tegangan izin atau pengurangan kombinasi beban kecuali diizinkan oleh peraturan ini atau dokumen acuan material kecuali untuk peningkatan yang diakibatkan oleh faktor penyesuaian sesuai dengan AWC NDS (Red: American Wood Council - National Design Specification).

PENGECUALIAN Nilai 0,6D pada kombinasi 10 diizinkan untuk diubah menjadi 0,9D untuk perencanaan dinding geser bata bertulang khusus yang memenuhi TMS 402 dan TMS 602. (Red: TMS (The Masonry Society) 402/602-16 Building Code Requirements and Specification for Masonry Structures)

Bila beban fluida F bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati D pada kombinasi 8,9, dan 10.

Bila beban tanah H bekerja pada struktur, maka perhitungan dilakukan sebagai berikut:

1. Bila adanya beban H memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 1,0;

2. Bila adanya beban H memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh H dengan faktor beban = 0,6 (jika bebannya bersifat permanen) atau dengan faktor beban = 0 (untuk kondisi lainnya).

[ Lanjut Ke 5. Prosedur klasifikasi situs ... ]


Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel