3 Istilah, definisi dan notasi Kecuali tidak sesuai atau tidak ada hubungannya dengan yang ditetapkan dalam standar ini, maka dalam standar ini berlaku beberapa pengertian sebagai berikut: Istilah 3.1 aksi elemen perilaku elemen aksial, geser atau lentur 3.1.1 aksi kritis suatu aksi elemen, yang apabila gagal akan menyebabkan keruntuhan beberapa bentang atau beberapa lantai bangunan atau akan menyebabkan penurunan ketahanan seismik yang signifikan pada struktur 3.1.2 aksi yang dikontrol deformasi aksi-aksi elemen ketika kapasitas deformasi inelastik yang andal dapat dicapai tanpa mengalami penurunan kekuatan kritis 3.1.3 aksi yang dikontrol gaya aksi-aksi elemen yang dimodelkan dengan sifat linear dan aksi-aksi elemen yang tidak tergolong sebagai aksi dengan deformasi yang terkontrol 3.1.4 aksi nonkritis suatu aksi elemen, yang apabila gagal tidak akan menyebabkan keruntuhan ataupun penurunan ketahanan seismik yang signifikan pada struktur 3.1.5 aksi biasa suatu aksi elemen, yang apabila gagal hanya akan menyebabkan keruntuhan yang bersifat lokal, yang terdiri atas tidak lebih dari satu bentang dalam satu lantai, dan tidak akan menyebabkan penurunan ketahanan seismik yang signifikan pada struktur 3.2 arah 3.2.1 arah horizontal ortogonal utama arah yang mengendalikan elemen-elemen vertikal pemikul gaya lateral 3.2.2 arah lateral arah yang memotong sumbu longitudinal struktrur global 3.3 balok kopel balok yang difungsikan untuk menghubungkan elemen-elemen dinding struktural beton yang bersebelahan agar keduanya bekerja sebagai satu kesatuan dalam menahan gaya lateral akibat gempa 3.4 bangunan gedung struktur yang umumnya tertutup oleh dinding-dinding dan atap, yang dibangun untuk menyediakan perlindungan bagi jenis-jenis pemanfaatan yang direncanakan 3.5 beban-beban gaya-gaya atau aksi-aksi lainnya yang dihasilkan dari berat seluruh material bangunan, hunian dan pemanfaatannya, pengaruh-pengaruh lingkungan, pergerakan relatif, beda penurunan, dan perubahan-perubahan dimensi yang tertahan 3.5.1 beban-beban tetap beban-beban tetap atau permanen adalah beban-beban yang relatif tidak bervariasi atau yang kecil variasinya terhadap waktu. Beban-beban lainnya merupakan beban-beban yang bervariasi 3.6 beban layan beban-beban yang bekerja pada suatu bangunan gedung atau struktur lainnya akibat (1) berat sendiri dan beban mati tambahan, (2) beban-beban hidup yang diasumsikan ada selama pemanfaatan atau penggunaan normal bangunan gedung atau struktur lainnya, (3) bebanbeban lingkungan yang diperkirakan akan terjadi selama umur layan yang ditetapkan untuk bangunan gedung atau struktur lainnya, dan (4) gaya dan pengaruh regangan sendiri. Bebanbeban hidup layan dan beban-beban lingkungan untuk kondisi batas tertentu diizinkan kurang dari beban-beban desain yang disyaratkan dalam tata cara ini. Beban-beban layan harus diidentifikasi untuk setiap kondisi kemampuan layanan yang sedang diperiksa 3.7 beton 3.7.1 beton polos beton tanpa tulangan ataupun beton yang mengandung tulangan kurang dari syarat penulangan minimum untuk beton bertulang (berdasarkan SNI 2847) 3.7.2 beton bertulang beton prategang ataupun nonprategang dengan penggunaan baja tulangan yang memenuhi syarat penulangan minimum (berdasarkan SNI 2847), dan didesain dengan asumsi bahwa kedua material tersebut bekerja sebagai satu kesatuan untuk menahan gaya-gaya yang bekerja 3.8 bidang permukaan tanah (grade plane) bidang referensi horizontal yang mewakili rata-rata dari level tanah akhir di sekitar struktur dan dinding eksteriornya 3.9 dasar level dimana gerak tanah seismik horizontal dianggap bekerja pada struktur 3.10 deformabilitas nilai perbandingan (rasio) deformasi ultimit terhadap deformasi batas 3.10.1 elemen struktur dengan deformabilitas tinggi elemen struktur yang deformabilitasnya tidak kurang dari 3,5 saat dikenakan 4 siklus penuh pada deformasi batas 3.10.2 elemen struktur dengan deformabilitas terbatas elemen struktur yang deformabilitasnya berada di antara deformabilitas tinggi dan deformabilitas rendah 3.10.3 elemen struktur dengan deformabilitas rendah elemen struktur yang deformabilitasnya 1,5 atau kurang 3.11 deformasi 3.11.1 deformasi batas (limit deformation) deformasi yang nilainya dua kali nilai deformasi awal. Deformasi awal ditentukan pada pembebanan sebesar 40% kuat maksimum 3.11.2 deformasi ultimit (ultimate deformation) deformasi saat terjadi kegagalan (pada zona pasca puncak), yaitu ketika beban yang dapat dipikul turun menjadi 80 % atau kurang dari kuat maksimumnya 3.12 diafragma sistem atap, lantai, membran, atau bresing yang berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya lateral ke elemen vertikal pemikul beban lateral 3.12.1 diafragma terkontrol lentur diafragma dengan mekanisme leleh lentur, yang membatasi gaya maksimum yang terjadi pada diafragma, dan memiliki kuat geser rencana atau kapasitas geser nominal terfaktor yang lebih besar dari gaya geser yang termobilisir saat tercapainya kuat lentur nominal diafragma 3.12.2 diafragma terkontrol geser diafragma yang tidak memenuhi persyaratan sebagai diafragma terkontrol lentur 3.12.3 gaya transfer pada diafragma gaya yang terjadi pada suatu diafragma yang disebabkan oleh penyaluran gaya seismik dari elemen-elemen vertikal pemikul gaya seismik yang berada di atas diafragma tertinjau ke elemen-elemen vertikal pemikul gaya seismik di bawahnya, karena adanya pergeseran dalam penempatan elemen-elemen vertikal tersebut atau adanya perubahan kekakuan lateral relatif pada elemen-elemen vertikal tersebut 3.12.3 diafragma vertikal lihat definisi mengenai dinding geser 3.13 dinding duatu komponen yang memiliki kemiringan 60 derajat atau lebih dengan bidang horizontal dipakai sebagai penutup atau pembagi ruangan 3.13.1 dinding penumpu sebarang dinding yang memenuhi klasifikasi di bawah ini: • Suatu dinding logam atau kayu dengan batang pemisah (stud) yang memikul beban vertikal lebih dari 1.460 N/m, di luar berat sendirinya; • Suatu dinding beton atau bata yang memikul beban vertikal lebih dari 2.920 N/m, di luar berat sendirinya. Gambar 1 – Ilustrasi batang pemisah (stud) pada dinding 3.13.2 dinding rangka ringan suatu dinding dengan stud kayu atau baja 3.13.3 dinding geser kayu rangka ringan suatu dinding yang dikonstruksi dengan stud kayu dan dilapisi dengan material yang diuji ketahanannya terhadap geser 3.13.4 dinding nonpenumpu dinding yang bukan merupakan dinding penumpu 3.13.5 dinding nonstruktural dinding yang bukan merupakan dinding penumpu ataupun dinding geser 3.13.6 dinding geser (diafragma vertikal) suatu dinding (penumpu atau nonpenumpu) yang didesain untuk memikul gaya lateral yang bekerja sejajar bidang dinding tersebut 3.13.7 dinding struktural suatu dinding yang memenuhi definisi untuk dinding penumpu atau dinding geser 3.14 efek P-delta efek sekunder berupa geser dan momen pada elemen-elemen struktur, yang disebabkan oleh aksi beban-beban vertikal yang dipicu oleh perpindahan horizontal struktur yang dihasilkan dari berbagai kondisi pembebanan 3.15 elemen batas bagian di sepanjang tepi-tepi dinding dan diafragma untuk menyalurkan atau menahan gayagaya. Elemen-elemen batas diantaranya dapat berupa kord dan kolektor pada perimeter diafragma dan dinding geser, tepi-tepi bukaan, bagian-bagian yang tidak menerus, dan reentrant corners (sudut dalam) 3.16 elemen dengan gaya terkontrol aksi-aksi elemen dimana kapasitas deformasi inelastik yang andal tidak akan tercapai tanpa terjadinya penurunan kekuatan kritikal 3.17 faktor keutamaan suatu faktor yang memperhitungkan tingkat risiko terhadap keselamatan jiwa, kesehatan dan kesejahteraan terkait kerusakan properti atau kehilangan fungsi/kegunaan suatu fasilitas 3.18 fasilitas penting bangunan-bangunan gedung atau struktur lainnya yang direncanakan untuk tetap beroperasi bila terjadi beban lingkungan yang ekstrem, seperti gempa 3.19 fondasi tiang elemen fondasi dalam, termasuk di dalamnya fondasi tiang bor, kaison dan tiang pancang 3.20 gaya geser dasar gaya lateral atau geser desain total yang terjadi pada tingkat dasar 3.21 gaya geser tingkat jumlah gaya-gaya seismik lateral desain pada tingkat-tingkat di atas tingkat yang ditinjau 3.22 gempa desain pengaruh suatu gempa yang besarnya dua per tiga dari pengaruh MCER nya 3.23 gempa karakteristik taksiran magnitudo gempa pada suatu sesar aktif sebesar prakiraan gempa maksimum yang mungkin terjadi pada sesar tersebut, tetapi tidak kurang dari magnitudo terbesar yang pernah terjadi dalam rekaman historis sesar tersebut 3.24 gerak tanah seismik desain gerak tanah suatu seismik yang besarnya dua per tiga gerak tanah MCER nya 3.25 interaksi tanah struktur (ITS) definisi-definisi di bawah ini berlaku untuk ketentuan-ketentuan pada Pasal 14 3.25.1 base slab averaging interaksi tanah-struktur kinematik dari fondasi dangkal (tak tertanam) yang disebabkan oleh ketidakseragaman gelombang pada bagian dasar 3.25.2 gerakan input fondasi gerakan yang secara efektif mengeksitasi struktur dan fondasi 3.25.3 gerakan tanah bebas gerakan pada permukaan tanah tanpa adanya bangunan di atasnya 3.25.4 interaksi tanah-struktural awal/Interaksi tanah-struktur inersia interaksi dinamik antara struktur, fondasi, dan tanah di sekitarnya yang disebabkan oleh gerakan input fondasi 3.25.5 interaksi tanah-struktur kinematik modifikasi gerakan tanah bebas dikarenakan gelombang seismik nonvertikal dan ketidakstabilan spasial. Modifikasi ini menghasilkan gerakan input fondasi 3.25.6 redaman radiasi redaman sistem tanah-struktur yang disebabkan oleh pembentukan dan propagasi gelombang menjauhi fondasi, akibat perpindahan dinamik fondasi relatif terhadap perpindahan tanah bebas 3.25.7 redaman tanah redaman histeretik tanah 3.26 kapasitas fondasi secara geoteknikal kapasitas tekan maksimum atau kuat desain suatu fondasi berdasarkan tanah pendukung, batu pendukung, atau material pendukung berkekuatan rendah terkontrol 3.27 kapasitas fondasi secara struktural kuat desain fondasi atau komponen-komponen fondasi sebagaimana ditentukan oleh standar material yang diadopsi dan diubah oleh persyaratan standar ini 3.28 kategori risiko pengelompokan bangunan-bangunan gedung atau struktur-struktur lainnya untuk menentukan besaran beban-beban gempa berdasarkan risiko terjadinya kinerja yang tidak dapat diterima (lihat Tabel 3) 3.29 kelas situs klasifikasi situs yang dilakukan berdasarkan kondisi tanah di lapangan 3.30 kolektor (drag strut, tie, diaphragm strut) elemen batas suatu diafragma atau dinding geser yang sejajar dengan arah beban yang bekerja yang mengumpulkan serta menyalurkan gaya-gaya geser diafragma ke elemenelemen vertikal pada sistem pemikul gaya seismik atau mendistribusikan gaya-gaya di dalam bidang diafragma atau dinding geser “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 10 dari 236 3.31 komponen bagian dari suatu sistem arsitektural, elektrikal, atau mekanikal 3.31.1 komponen fleksibel komponen nonstruktural yang mempunyai periode getar alami lebih besar dari 0,06 detik 3.31.2 komponen nonstruktural bagian dari suatu sistem arsitektural, elektrikal, atau mekanikal yang berada di dalam atau luar struktur bangunan gedung ataupun struktur bangunan nongedung 3.31.3 komponen kaku komponen nonstruktural yang mempunyai periode getar alami kurang dari atau sama dengan 0,06 detik 3.31.4 komponen kokoh komponen kokoh adalah suatu komponen nonstruktural yang telah menunjukkan tetap berfungsi secara konsisten setelah terjadi gempa rencana atau seismik yang lebih besar berdasarkan data pengalaman gempa terdahulu atau pengujian seismik terdahulu bila diangkur dan ditumpu dengan memadai. Pengelompokan ke dalam komponen-komponen nonstruktural yang kokoh harus didasarkan pada suatu perbandingan komponen khusus dengan komponen-komponen yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang setara. Contohcontoh komponen-komponen kokoh di antaranya AC motors, kompresor, dan pompa-pompa horizontal yang diangkur di dasarnya 3.32 ortogonal dalam dua arah horizontal, dan kedua arah tersebut membentuk sudut 90° 3.33 partisi dinding interior nonstruktural yang membentang secara horizontal atau vertikal dari tumpuan yang satu ke tumpuan yang lain 3.34 pemanas, ventilasi, penyejuk ruangan (AC), dan pendingin ruangan (HVACR) peralatan, sistem pendistribusian, dan terminal, kecuali interkoneksi perpipaan dan saluran atau duct, yang baik secara kolektif atau individual menyediakan proses pemanasan, ventilasi, penyejukan dan pendinginan ke seluruh atau sebagian bangunan 3.35 pemanfaatan (occupancy) maksud penggunaan suatu bangunan gedung atau struktur lainnya atau bagian daripadanya 3.36 penutup tiang fondasi elemen-elemen fondasi dalam dimana fondasi-fondasi tiang, termasuk juga balok-balok pengikat (sloof) dan fondasi slab, dihubungkan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 11 dari 236 3.37 percepatan respons gerak tanah gempa maksimum yang dipertimbangkan (MCE) pengaruh terbesar gempa yang dipertimbangkan dalam standar ini, secara khusus didefinisikan dalam pengertian-pengertian berikut ini: 3.37.1 percepatan respons gerak tanah gempa maksimum yang dipertimbangkan dengan risiko tertarget (MCER) pengaruh terbesar gempa yang dipertimbangkan dalam standar, ditetapkan dalam arah yang menghasilkan respons gerak tanah horizontal maksimum terbesar, dan disesuaikan dengan risiko yang ditargetkan. Dalam tata cara ini, prosedur umum untuk menetapkan nilai gerak tanah MCER diatur dalam Pasal 6, dan prosedur spesifik situs diatur dalam 6.9 3.37.2 percepatan tanah puncak (PGA) gempa maksimum yang dipertimbangkan rata-rata geometrik (MCEG) pengaruh terbesar gempa yang dipertimbangkan dalam standar ini ditentukan sebagai nilai rata-rata geometrik percepatan tanah puncak (PGA), tanpa penyesuaian untuk risiko yang ditargetkan. Percepatan tanah puncak MCEG yang telah disesuaikan terhadap pengaruh situs (PGAM) digunakan dalam tata cara ini untuk evaluasi likuifaksi, serakan lateral (lateral spreading), penurunan seismik, dan masalah geoteknik lainnya. Dalam tata cara ini, prosedur untuk menetapkan PGAM diatur dalam 6.7.3, dan prosedur spesifik situs (site specific) diatur dalam 6.9 3.38 prosedur berbasis kinerja alternatif terhadap prosedur pencegahan yang ditetapkan dalam standar ini, yang dikarakterisasi melalui analisis rekayasa proyek spesifik, dan terkadang dilengkapi dengan pengujian terbatas, untuk menentukan keandalan suatu bangunan gedung atau struktur individual 3.39 rangka baja, rak penyimpanan sebuah kerangka atau rangkaian komponen struktur yang terbuat dari baja canai dingin atau canai panas yang dimaksudkan untuk penyimpanan material, antara lain berupa rak palet penyimpanan, rak pemisah, rak yang bisa dipindah, rak dengan dudukan, sistem rak penyimpanan dan pengambilan otomatis (rak bertumpuk), rak geser, rak berangkai, rak miring, modul penghubung rak, rak beralas platform. Segala jenis rak lainnya, seperti rak drive in dan drive thru, rak konsol, rak yang mudah dipindahkan atau rak yang terbuat dari material selain baja, tidak termasuk dalam kategori rak penyimpanan baja yang dimaksud dalam tata cara ini 3.40 rak penyimpanan, konsol baja kerangka atau rangkaian komponen struktur yang terbuat dari baja canai dingin atau canai panas, utamanya dalam bentuk kolom vertikal, landasan yang diperpanjang, lengan horizontal yang tersambung dari muka kolom, dan pengaku longitudinal antara kolom. Dimungkinkan juga berupa balok rak antara lengan-lengan, tergantung pada jenis benda atau produk yang disimpan; definisi ini tidak termasuk jenis rak lainnya seperti rak palet penyimpanan, rak drive in dan drive thru, atau rak yang terbuat dari material selain baja 3.41 rasio simpangan antar tingkat simpangan antar tingkat dibagi dengan tinggi lantai (hx) yang ditinjau “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 12 dari 236 3.42 rasio tulangan longitudinal luas total penampang tulangan longitudinal dibagi dengan luas penampang betonnya 3.43 sambungan positif sambungan positif digunakan untuk menghubungkan suatu komponen ke komponen pendukungnya seperti lantai, kolom, dinding geser, dan lain-lain, dimana sambungan tersebut tidak mengandalkan tahanan gesek akibat efek gravitasi. Sambungan positif pada umumnya menggunakan sekrup, baut, kabel, rantai, profil siku, dan yang lainnya 3.44 sesar aktif sesar atau patahan yang dinyatakan aktif oleh pihak yang berwenang dalam menangani bidang geologi berdasarkan data yang memadai 3.45 simpangan antar tingkat perpindahan horizontal di bagian atas tingkat yang ditinjau relatif terhadap bagian bawahnya, seperti yang didefinisikan pada 7.8.6 3.46 sistem distribusi sebuah sistem interkoneksi pipa, tabung, pipa pelindung kabel (conduit), raceway atau duct. Sistem distribusi mencakup komponen-komponen seperti katup (valve), pompa jaringan dan boks pencampuran (mixing box) 3.47 sistem isolasi kumpulan elemen-elemen struktural meliputi semua unit isolator tunggal, semua elemenelemen struktural yang menyalurkan gaya antara elemen-elemen sistem isolasi dan semua sambungan ke elemen-elemen struktur lainnya. Sistem isolasi juga termasuk sistem pengekang pengaruh beban angin, perangkat pendisipasi energi, dan/atau sistem pembatas perpindahan jika sistem-sistem dan perangkat tersebut digunakan untuk memenuhi persyaratan desain Pasal 12 3.47.1 daerah batas isolasi batas antara bagian atas struktur, yang terisolasi, dan bagian bawah struktur, yang bergerak secara kaku bersama-sama tanah 3.47.2 degradasi (scragging) reduksi kekakuan pada produk karet, termasuk isolator elastomerik, akibat pembebanan siklik, yang sebagiannya akan pulih kembali seiring dengan berjalannya waktu 3.47.3 kekakuan efektif nilai gaya lateral pada sistem isolasi, atau pada suatu elemen daripadanya, dibagi dengan perpindahan lateral akibat gaya tersebut 3.47.4 perpindahan maksimum perpindahan lateral maksimum, tanpa tambahan perpindahan yang disebabkan oleh torsi aktual dan torsi tak terduga, yang diperlukan untuk mendesain sistem isolasi. Perpindahan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 13 dari 236 maksimum dihitung secara terpisah masing-masing dengan menggunakan parameter batas atas dan batas bawah 3.47.5 perpindahan maksimum total perpindahan lateral maksimum total, termasuk tambahan perpindahan yang disebabkan oleh torsi aktual dan torsi tak terduga, yang diperlukan untuk memverifikasi stabilitas sistem isolasi atau elemen-elemen terkait, desain pemisahan struktur, dan pengujian beban vertikal pada prototipe unit isolator. Perpindahan maksimum total dihitung secara terpisah masing-masing dengan menggunakan parameter batas atas dan batas bawah 3.47.6 redaman efektif nilai redaman viskose ekivalen yang sesuai dengan besarnya energi yang didisipasi selama respons siklik pada sistem isolasi 3.47.7 sistem pembatas perpindahan suatu kumpulan elemen-elemen struktural yang membatasi perpindahan lateral struktur yang terisolasi secara seismik yang disebabkan oleh gempa maksimum yang dipertimbangkan 3.47.8 sistem pengekang pengaruh beban angin kumpulan elemen-elemen struktural yang memberi kekangan pada struktur yang terisolasi secara seismik terhadap beban angin. Sistem pengekang pengaruh beban angin dapat digunakan baik sebagai suatu bagian integral dari unit-unit isolator atau sebagai suatu perangkat yang terpisah 3.47.9 level dasar level pertama struktur yang terisolasi yang berada di atas daerah batas isolasi 3.47.10 unit isolator suatu elemen struktural dari sistem isolasi yang bersifat fleksibel pada arah horizontal dan kaku pada arah vertikal, yang memungkinkan terjadinya deformasi lateral yang besar akibat beban seismik desain. Suatu unit isolator boleh digunakan baik sebagai bagian dari, atau tambahan pada sistem penahan berat struktur 3.48 sistem mekanikal elektrikal modular pra-fabrikasi sebuah rangkaian komponen mekanikal elektrikal pra-fabrikasi, yang tertutup sebagian atau seluruhnya 3.49 sistem nonstruktural terpilih (designated) komponen atau sistem nonstruktural yang bersifat penting sesuai dengan fungsi yang diperkirakan pada struktur dengan kategori risiko IV atau yang bersifat penting untuk keselamatan jiwa pada struktur-struktur yang termasuk dalam kategori risiko lainnya. Komponen atau sistem nonstruktural tersebut harus dikenakan faktor keutamaan komponen, Ip, sebesar 1,5 sesuai 9.1.1 standar ini 3.50 sistem rangka “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 14 dari 236 3.50.1 rangka bresing suatu rangka batang vertikal, atau yang setara dengan jenis konsentris, atau eksentris, yang disediakan pada pada sistem rangka bangunan atau sistem ganda untuk menahan gaya lateral gempa 3.50.2 rangka bresing konsentris (RBK) rangka bresing yang elemen-elemen strukturnya difungsikan utamanya untuk menahan gayagaya aksial. Sistem RBK dapat dikategorikan sebagai rangka bresing konsentris biasa (SRBKB) atau sistem rangka bresing konsentris khusus (SRBKK) 3.50.3 rangka bresing eksentris (RBE) suatu sistem rangka yang diberi bresing diagonal dimana minimal salah satu ujung dari masing-masing elemen bresingnya merangka pada balok sejarak tertentu dari lokasi sambungan balok-kolom, atau dari ujung bresing diagonal yang lain 3.50.4 rangka pemikul momen (RPM) sistem struktur rangka yang elemen-elemen struktur dan sambungannya menahan bebanbeban lateral melalui mekanisme lentur. Sistem ini terbagi menjadi 3, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) 3.51 sistem struktur bangunan 3.51.1 sistem dinding penumpu sistem struktur yang tidak memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap, yang sebagian besar atau seluruh beban gravitasinya dipikul oleh dinding-dinding penumpu. Tahanan terhadap gaya gempa disediakan oleh dinding-dinding geser atau rangka bresing 3.51.2 sistem rangka gedung sistem struktur dengan rangka ruang lengkap untuk memikul beban gravitasi, sedangkan tahanan terhadap gempa disediakan oleh dinding geser ataupun oleh rangka bresing 3.51.3 sistem ganda sistem struktur dengan rangka ruang lengkap untuk memikul beban gravitasi, sedangkan tahanan terhadap gempa disediakan oleh kombinasi sistem rangka pemikul momen dan dinding geser atau oleh kombinasi sistem rangka pemikul momen dan rangka bresing sebagaimana dijelaskan pada 7.2.5.1 3.51.4 sistem interaksi dinding geser dan rangka sistem struktur yang menggunakan kombinasi dinding geser beton biasa dan sistem rangka beton pemikul momen biasa untuk menahan beban-beban lateral sesuai perbandingan kekakuan yang dimilikinya, dengan memperhatikan interaksi antara dinding geser dan rangka di semua tingkat atau lantai bangunan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 15 dari 236 3.51.5 sistem rangka ruang sistem struktur 3 dimensi yang terdiri atas elemen-elemen struktur rangka (selain dinding penumpu) yang saling terhubung, yang mampu memikul beban gravitasi, dan bilamana didesain secara khusus juga mampu memberikan tahanan terhadap beban gempa 3.51.6 sistem kolom kantilever sistem struktur pemikul gaya seismik, di mana gaya lateral yang terjadi ditahan secara keseluruhan oleh kolom-kolom yang berperilaku sebagai kantilever yang terjepit di bagian dasar bangunan 3.52 struktur-struktur lainnya struktur-struktur selain gedung, dimana beban-beban yang harus diperhitungkan diatur dalam tata cara ini 3.53 struktur nongedung suatu struktur, selain gedung, yang dibangun sesuai jenis yang tercakup dalam Pasal 10 dan masuk dalam batasan-batasan yang diatur dalam butir 10.1.1 3.54 struktur nongedung yang menyerupai gedung suatu struktur nongedung yang didesain dan dibangun dengan cara-cara yang menyerupai gedung, memiliki respons terhadap gempa dalam pola yang menyerupai gedung dan memiliki sistem dasar pemikul gaya seismik lateral dan vertikal yang memenuhi salah satu tipe yang ditunjukkan dalam Tabel 12 atau Tabel 27 3.55 struktur tipe bandul terbalik suatu struktur kantilever langsing yang lebih dari 50 % massa strukturnya terpusat di puncak struktur, dan stabilitas puncak strukturnya ditentukan oleh kekangan rotasi terhadap puncak elemen kantilever 3.56 tangki bak terbuka sebuah tangki tanpa atap atau penutup yang tetap, penutup melayang, penutup gas, atau cangkang 3.57 tingkat (story) bagian suatu struktur yang berada di antara dua permukaan atas lantai-lantai yang berurutan, dan untuk tingkat teratas, dihitung dari permukaan atas lantai ke permukaan atas atap. [ Lanjut Ke 4 Ketentuan Umum; 4.1 Gempa Rencana ... ] |
3.58
notasi
a0 = frekuensi tak berdimensi
ai = percepatan di tingkat 𝑖 yang diperoleh melalui analisis ragam, dijelaskan
pada 9.2.1
ap = faktor amplifikasi elemen (lihat 9.2.1)
Ax = faktor amplifikasi torsi (lihat 7.8.4.3)
A0 = luas tapak fondasi (m2)
b = ukuran denah struktur terpendek, dalam mm diukur tegak lurus d
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 16 dari 236
be = ukuran fondasi efektif
B = setengah dari dimensi terkecil pada dasar struktur
BD = koefisien numerik seperti yang diatur dalam Tabel 35 untuk redaman efektif
yang sama dengan βD
BM = koefisien numerik seperti yang diatur dalam Tabel 35 untuk redaman efektif
yang sama dengan βM
BSSI = faktor untuk menyesuaikan nilai respons spektra desain dan respons spektra
MCER sesuai 6.4 dan 6.8 atau respons spektra spesifik situs untuk rasio
redaman selain 0,05
c = jarak dari sumbu netral suatu elemen yang mengalami lentur, hingga serat
yang mengalami regangan tekan maksimum (mm)
Cd = faktor pembesaran simpangan lateral, seperti yang diberikan pada Tabel 12
CdX = faktor pembesaran simpangan lateral pada arah X
CdY = faktor pembesaran simpangan lateral pada arah Y
Cp0 = koefisien percepatan desain diafragma pada dasar struktur
Cpi = koefisien percepatan desain diafragma pada 80 % tinggi struktur diatas
dasar, hn
Cpn = koefisien percepatan desain diafragma pada ketinggian struktur hn
Cpx = koefisien percepatan desain diafragma pada level x
CR = koefisien risiko spesifik situs pada suatu periode (lihat 6.10.2.1)
CRS = nilai terpeta koefisien risiko spesifik situs pada periode pendek
CR1 = nilai terpeta koefisien risiko spesifik situs pada periode 1 detik
CS = koefisien respons seismik (lihat 7.8.1.1 dan Pasal 13)
CS_tilde = koefien respons seismik yang ditentukan sesuai 7.8.1.1 dengan
mengasumsikan dasar struktur fleksibel pada pertemuan tanah-struktur
sesuai 14.1
Cu = koefisien untuk batasan atas pada periode yang dihitung (lihat 7.8.2)
Cv = koefisien vertikal (lihat 6.11)
CVx = faktor distribusi vertikal (lihat 7.8.3)
d = dimensi denah terpanjang struktur (mm), yang diukur tegak lurus terhadap b
dc = tebal total lapisan tanah kohesif di dalam lapisan 30 m paling atas, lihat 5.4.3
di = tebal suatu lapisan tanah atau batuan di dalam lapisan 30 m paling atas, lihat
5.4.3
ds = tebal total lapisan tanah nonkohesif di dalam lapisan 30 m paling atas, lihat
5.4.2
D = pengaruh dari beban mati
DM = perpindahan maksimum (mm), di titik pusat kekakuan sistem isolasi di arah
yang ditinjau seperti yang ditentukan oleh Persamaan (129)
DTM = total perpindahan maksimum (mm), dari suatu elemen sistem isolasi,
termasuk perpindahan translasi di pusat kekakuan dan komponen
perpindahan torsional di arah yang ditinjau seperti yang ditentukan dalam
Persamaan (131)
Ds = tebal total lapisan tanah pada Persamaan (224)
e = kedalaman penanaman fondasi di dalam tanah
e = eksentrisitas sesungguhnya (mm), diukur dari denah antara titik pusat massa
struktur di atas pemisahan isolasi dan titik pusat kekakuan sistem isolasi,
ditambah dengan eksentrisitas tak terduga (mm), diambil sebesar 5 % dari
ukuran maksimum bangunan tegak lurus dengan arah gaya yang ditinjau
E = pengaruh beban seismik horizontal dan vertikal (lihat 7.4)
Ecl = pengaruh beban seismik horizontal pada kapasitas batas, nilainya sama
dengan gaya maksimum yang dapat terjadi pada elemen berdasarkan
analisis mekanisme plastis yang rasional.
Eh = pengaruh gaya seismik horizontal seperti ditentukan dalam 7.4.2.1
Emh = pengaruh gaya seismik horizontal dengan faktor kuat lebih seperti ditentukan
dalam Pasal 4
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 17 dari 236
Ev = pengaruh gaya seismik vertikal seperti ditentukan dalam 7.4.2.2
Eloop = energi yang dipencarkan (kN-mm), di suatu unit isolator selama satu siklus
penuh dari beban yang dapat berbalik arah selama suatu tes perpindahan
dengan jangkauan dari DELTA+ ke DELTA-, seperti yang diukur berdasarkan luas daerah
yang dilingkup oleh loop kurva gaya-simpangan (force-deflection curve)
Fa = koefisien situs untuk periode pendek yaitu pada periode 0,2 detik (lihat 6.2)
Fi, Fx = bagian dari gaya geser dasar, V, pada tingkat-i atau tingkat-x
Fp = gaya seismik yang bekerja pada elemen atau komponen dari struktur
Fpx = gaya seismik desain pada diafragma di level-x
FPGA = koefisien situs untuk PGA, lihat 6.7.3
Fv = koefisien situs untuk periode panjang (pada periode 1 detik), lihat 6.2
Fx = gaya seismik lateral (kN) di level-x sebagaimana dijelaskan pada Persamaan
(14)
𝐹− = gaya negatif maksimum suatu unit isolator selama satu siklus tunggal pada
pengujian prototipe dengan satu amplitudo perpindahan -
𝐹+ = gaya positif (kN) suatu unit isolator selama satu siklus tunggal pada
pengujian prototipee dengan satu amplitudo perpindahan +
g = percepatan gravitasi (m/detik2)
G = gamma * vs^2/ 2 ; modulus geser rata-rata tanah di bawah fondasi untuk regangan
besar (Pa)
Go =gamma * vso^2 / 2 ; modulus geser rata-rata tanah di bawah fondasi untuk regangan kecil (Pa)
h = tinggi rata-rata struktur diukur dari dasar hingga level atap, lihat Pasal 9
h* = tinggi efektif dari bangunan (m), seperti ditentukan dalam Pasal 14
hi, hx = tinggi dari dasar sampai tingkat 𝑖 atau 𝑥 (m) (lihat 7.8.3)
hi, hl, hx = tinggi (m) di atas daerah batas isolasi yang berada pada level-𝑖, 𝑙 atau 𝑥
hn = batasan tinggi struktur (m)
hsx = tinggi tingkat di bawah level-𝑥
H = tebal lapisan tanah (m)
Ie = faktor keutamaan gempa (lihat 4.1.2)
Ip = faktor keutamaan elemen (lihat 9.1.1)
k = eksponen yang terkait dengan periode struktur (lihat 7.8.3)
kM = kekakuan efektif (kN/mm) sistem isolasi pada arah horizontal yang ditinjau.
kbar = kekakuan gedung
keff = kekakuan efektif satu unit isolator, seperti yang ditentukan dalam Persamaan
(141)
Ky = kekakuan lateral fondasi (N/m) (lihat Pasal 14)
Kxx,Krr = kekakuan rotasi fondasi, lihat Persamaan (229) dan (239)
Ky,Kr = kekakuan translasi fondasi, lihat Persamaan (228) dan (238)
K_theta = kekakuan rotasional fondasi seperti yang didefinisikan dalam Pasal 13
(N-m/radian)
L = pengaruh beban hidup (lihat Pasal 4)
Lr = pengaruh beban hidup di atap (lihat Pasal 4)
L0 = pengaruh beban hidup desain tanpa reduksi (lihat Pasal 4)
MCE = gempa maksimum yang dipertimbangkan
MCEG = nilai tengah geometrik gempa tertimbang maksimum
MCER = gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget
M* = massa modal efektif untuk ragam getar fundamental pada arah tinjauan
Mt = momen torsi yang diakibatkan eksentrisitas antara pusat massa dan pusat
kekakuan (lihat 7.8.4.2)
Mta = momen torsi tak terduga (lihat 7.8.4.2)
𝑁𝑖 = tahanan penetrasi standar sesuai SNI 4153:2008
𝑁 = jumlah unit isolator
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 18 dari 236
Nbar = tahanan penetrasi standar rata-rata dalam lapisan 30 m paling atas, lihat
5.4.2
Nbar_ch = tahanan penetrasi standar rata-rata tanah nonkohesif dalam lapisan 30 m
paling atas, lihat 5.4.2
PGA = percepatan muka tanah puncak MCEG terpeta;
PGAM = percepatan muka tanah puncak MCEG yang sudah disesuaikan akibat
pengaruh kelas situs, lihat 6.7.3
PI = indeks plastisitas tanah
Px = total beban rencana vertikal tidak terfaktor pada dan di atas tingkat-x, seperti
yang digunakan dalam 7.8.7
PT = rasio periode transisional efektif sistem isolasi terhadap periode torsional
efektif sistem isolasi, sebagaimana dihitung dengan analisis dinamik atau
sesuai Persamaan (132) tapi tidak perlu diambil lebih kecil dari 1.0.
QE = pengaruh gaya seismik horizontal
rf = jari-jari fondasi penampang lingkaran
rI = radius girasi sistem isolasi (mm)
R = beban air hujan (lihat 4.2)
R = koefisien modifikasi respons, lihat Tabel 12, Tabel 23, Tabel 27, atau Tabel
28
RI = koefisien numerik terkait jenis sistem struktur pemikul gaya seismik yang
berada di atas sistem isolasi
Rp = faktor modifikasi respons elemen
Rs = faktor reduksi gaya desain diafragma seperti yang didefinisikan pada butir
7.10.3.5
RRS_bsa = faktor modifikasi respons spektra spesifik situs untuk base slab averaging,
lihat Persamaan (245)
RRS_e = faktor modifikasi respons spektra spesifik situs untuk fondasi tertanam, lihat
Persamaan (249)
RX = koefisien modifikasi respons struktur pada arah X (lihat 7.9.2.5)
RY = koefisien modifikasi respons struktur pada arah Y (lihat 7.9.2.5)
su = kuat geser niralir, lihat 5.4.3
su_bar = kuat geser niralir rata-rata di dalam lapisan 30 m paling atas; lihat Pasal 5
sui = kuat geser niralir suatu lapisan tanah kohesif 𝑖 di dalam lapisan 30 m paling
atas, lihat 5.4.3
Sa = respons spektra percepatan
Sa_tilde = respons spektra percepatan yang memperhitungkan efek interaksi tanahstruktur,
lihat Persamaan (217) hingga (220)
SaM = parameter percepatan respons spektral spesifik situs pada periode tertentu;
SaMv = percepatan spektral respons vertikal
Sav = percepatan spektral respons vertikal desain
SDS = parameter percepatan respons spektral pada periode pendek, redaman 5
persen, didefinisikan dalam 6.3
SD1 = parameter percepatan respons spektral pada periode 1 detik, redaman 5
persen, didefinisikan dalam 6.3
SMS = parameter percepatan respons spektral MCE pada periode pendek yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs (lihat 6.2)
SM1 = percepatan percepatan respons spektral MCE pada periode 1 detik yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs (lihat 6.2)
SS = parameter percepatan respons spektral MCE dari peta gempa pada periode
pendek, redaman 5 persen, didefinisikan dalam 6.1.2
S1 = parameter percepatan respons spektral MCE dari peta gempa pada periode
1 detik, redaman 5 persen; didefinisikan dalam 6.1.2
T = efek kumulatif dari gaya regangan sendiri dan efeknya yang timbul dari
kontraksi atau ekspansi akibat perubahan temperatur lingkungan atau
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 19 dari 236
operasional, penyusutan, perubahan kelembaban, rangkak pada material
komponen, pergerakan yang disebabkan oleh perbedaan penurunan, atau
kombinasinya; lihat 4.2
T = periode fundamental bangunan seperti ditentukan dalam 7.8.2
Ttilde= periode fundamental struktur yang ditentukan dari model dengan dasar
fleksibel sesuai 14.1. Batas atas periode fundamental (CuTa), yang ditentukan
dari 7.8.2 tidak berlaku, dan periode struktur pendekatan, Ta, tidak boleh
digunakan
Ta = perioda fundamental pendekatan (lihat Pasal 7.8.2.1)
TD = periode efektif (detik), dari struktur dengan isolasi seismik pada saat
perpindahan rencana dalam arah yang ditinjau seperti yang ditentukan
dalam Persamaan (130)
Tfb = periode fundamental (detik) struktur diatas daerah batas isolasi yang
ditentukan dengan menggunakan analisis modal, dengan asumsi kondisi
dasar jepit (Pasal 12)
Tm = periode (detik) ragam getar struktur ke𝑚pada arah yang ditinjau, 13.7.1.2.6
TL = peta transisi perioda panjang yang ditunjukkan pada Gambar 3.
TM = periode efektif (detik), dari struktur dengan isolasi seismik pada saat
perpindahan maksimum dalam arah yang ditinjau seperti yang ditentukan
dalam Persamaan (130)
T1M = periode efektif (detik), ragam getar struktur fundamental pada lendutan saat
MCER pada arah yang ditinjau sebagaimana dijelaskan pada 13.7.1.2.5 atau
13.7.2.2.5
T0 = 0,2 * SD1/SDS
Ts = SD1/SDS
Tingkat 𝑖 = tingkat bangunan yang dirujuk dengan subskrip 𝑖; 𝑖 = 1 menunjukkan tingkat
pertama di atas dasar
Tingkat 𝑛 =tingkat yang paling atas pada bagian utama bangunan;
Tingkat 𝑥 = lihat “Tingkat 𝑖”
Tlower = periode getar pada saat 90 % partisipasi massa aktual telah terpenuhi pada
masing-masing respons dua arah ortogonal (lihat 7.9.2). Model matematika
yang digunakan untuk menghitung Tlower tidak boleh memperhitungkan torsi
tak terduga dan harus memperhitungkan efek P-delta.
Tupper = nilai yang lebih besar di antara dua nilai periode getar fundamental ortogonal
(lihat 7.9.2). Model matematika yang digunakan untuk menghitung Tupper
tidak boleh memperhitungkan torsi tak terduga dan harus memperhitungkan
efek P-delta.
Tv = periode getar vertikal
(Ttilde/T)eff = perpanjangan periode efektif yang bergantung kepada kebutuhan
daktilitas (miu) yang diperkirakan, lihat Persamaan (222)
Txx,Trr = periode fundamental arah rotasi dari sistem interaksi tanah-struktur, lihat
Persamaan (227) dan (237)
Ty,Tr = periode fundamental arah translasi dari sistem interaksi tanah-struktur, lihat
Persamaan (226) dan (236)
greek_nu = rasio poisson; diizinkan mengambil sebesar 0,3 untuk tanah pasir dan 0,45
untuk tanah lempung
vs = kecepatan rambat gelombang geser pada regangan geser yang kecil
(m/detik) ( < 10-3 persen), (lihat Pasal 14)
vs_bar = kecepatan rambat gelombang geser rata-rata pada regangan geser yang
kecil, di dalam lapisan 30 m teratas, (lihat 5.4.1)
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 20 dari 236
vsi = kecepatan rambat gelombang geser dalam lapisan tanah atau batuan ke-𝑖,
di dalam lapisan 30 m paling atas, (lihat Pasal 5)
vso = kecepatan rambat gelombang geser rata-rata pada regangan geser yang
kecil untuk tanah di bawah fondasi, di dalam lapisan 30 m paling atas, lihat
Pasal 14
V = geser desain total di dasar struktur dalam arah yang ditinjau, seperti
ditentukan menggunakan prosedur dalam 8.8.1
Vb = total gaya (geser) lateral seismik rencana elemen-elemen sistem isolasi atau
elemen-elemen di bawah sistem isolasi seperti yang ditentukan dalam
Persamaan (133)
VEX = nilai maksimum mutlak dari ke tiga hasil analisis gaya geser dasar elastik
yang dihitung pada arah X (lihat 7.9.2.5)
VEY = nilai maksimum mutlak dari ke tiga hasil analisis gaya geser dasar elastik
yang dihitung pada arah Y (lihat 7.9.2.5)
Vm = nilai desain gaya geser dasar seismik untuk ragam getar struktur ke𝑚 pada
arah yang ditinjau, lihat 13.7.1.2.2
VIX = Gaya geser dasar inelastik pada arah X (lihat 7.9.2.5)
VIY = Gaya geser dasar inelastik pada arah Y (lihat 7.9.2.5)
Vt = nilai desain dari gaya geser dasar akibat seismik, dijelaskan dalam 7.9.1.4
Vx = geser seismik desain di tingkat 𝑥 (lihat 7.8.4 dan 8.8.3)
VX = ELF gaya geser dasar pada arah X
VY = ELF gaya geser dasar pada arah Y
Vs = total gaya (geser) lateral seismik rencana elemen-elemen di atas sistem
isolasi seperti yang ditentukan dalam Persamaan (134)
Vst = gaya (geser) desain seismik total tak tereduksi pada elemen-elemen di atas
level dasar seperti yang ditentukan dalam Persamaan (136)
Vtilde = gaya geser dasar yang sudah direduksi akibat interaksi tanah struktur,
ditentukan dalam Pasal 14
Vtilde_t = gaya geser dasar yang disesuaikan dengan memperhitungkan interaksi
tanah-struktur, ditentukan melalui analisis ragam respons spektra
Vtilde_1 = bagian dari Vtilde
yang merupakan konstribusi dari ragam fundamental, sesuai
dengan Pasal 14
V1 = nilai desain gaya geser dasar seismik untuk ragam fundamental pada arah
respons yang ditentukan, sebagaimana ditetapkan pada 13.7.2.2.1 dan
13.7.2.2.2
DELTA_V = reduksi V (lihat Pasal 14)
DELTA_V1 = reduksi Vtilde_1 (lihat Pasal 14)
w = kadar air tanah (persen)
wi = tributari berat sampai tingkat-𝑖 (lihat 7.10.1.1.)
wx = bagian dari berat seismik efektif struktur di tingkat x (lihat 8.8.2)
W = beban angin (lihat 4.2)
W = berat seismik efektif bangunan (lihat 7.7.2). Dalam perhitungan untuk
bangunan dengan isolasi dasar, W, didefinisikan sesuai dengan Pasal 14
Wbar = berat seismik efektif struktur sesuai dengan yang didefinisikan dalam Pasal
14
Wbar_1 = berat seismik ragam fundamental efektif yang ditentukan dari Persamaan
(151) untuk nilai m = 1.
Wc = beban gravitasi dari komponen bangunan
Wbar_m = berat seismik efektif struktur pada ragam getar struktur ke-m sesuai dengan
13.7.1.2.2
Wm = energi regangan maksimum yang terjadi pada ragam getar struktur ke𝑚
dalam arah yang ditinjau saat lendutan modal delta_im, sesuai 13.7.3.2.2
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 21 dari 236
Wmj = gaya yang dikerjakan oleh alat peredam ke j dalam satu siklus penuh
respons dinamik yang bersesuaian dengan ragam getar struktur ke 𝑚pada
arah yang ditinjau saat lendutan modal, delta_im, sesuai 13.7.3.2.2
Wp = berat dinding sesuai luasan tributari angkur (lihat 7.11.2.1)
Wp = berat operasional elemen (lihat 9.2.1)
Ws = beban seismik efektif (kN) dari struktur di atas permukaan isolasi,
sebagaimana dijelaskan pada 7.7.2, tidak termasuk beban seismik efektif
(kN) pada tingkat dasar.
x = tingkat yang sedang ditinjau, 1 menandakan tingkat pertama setelah lantai
dasar
𝑥𝑖 ,𝑦𝑖 = jarak horizontal (mm) dari pusat massa terhadap isolator ke 𝑖 pada dua
sumbu horizontal dari sistem isolasi
y = jarak (mm) antara titik pusat kekakuan sistem isolasi dan elemen yang
diinginkan, diukur tegak lurus terhadap arah beban gempa yang ditinjau
alpha = koefisien reduksi gaya geser dasar yang disebabkan oleh redaman fondasi
akibat ITS
alpha_xx, alpha_rr = faktor tanpa dimensi, fungsi dari frekuensi tanpa dimensi (alpha_0), lihat
Persamaan (234) dan (244)
beta = rasio redaman viskose efektif dari sistem struktur, diambil sebesar 5 %
kecuali ditentukan dengan analisis
beta_0 = rasio redaman viskose efektif dari sistem tanah-struktur, berdasarkan 14.3.2,
lihat Persamaan (221)
beta_f = rasio redaman viskose efektif dari sistem tanah-struktur yang berhubungan
dengan interaksi fondasi-tanah, lihat Persamaan (223)
beta_rd = rasio redaman radiasi yang ditentukan berdasarkan 14.3.3 atau 14.3.4, lihat
Persamaan (225) dan (235)
beta_s, beta_prime_s = rasio redaman histeretik tanah yang ditentukan berdasarkan 14.3.5
beta_xx, beta_rr = koefisien redaman fondasi arah rotasi, lihat Persamaan (232) dan (242)
beta_y, beta_r = koefisien redaman fondasi arah translasi, lihat Persamaan (230) dan (240)
beta_tilde = fraksi dari redaman kritis sesuai dengan Pasal 14
beta_eff = redaman efektif sistem isolasi seperti yang ditentukan dalam Persamaan
(142)
DELTA (𝛥) = simpangan antar tingkat desain (lihat 7.8.6)
DELTA_a (𝛥𝑎) = simpangan antar tingkat yang dizinkan (lihat 7.12.1)
DELTA_fallout = perpindahan relatif akibat gempa
DELTA+ = perpindahan positif maksimum suatu unit isolator setiap siklus selama
pengujian prototipe;
DELTA- = perpindahan negatif minimum suatu unit isolator setiap siklus selama
pengujian prototipe
delta_imD = lendutan rencana tingkat ke-i dalam ragam getar ke 𝑚 pada pusat kekakuan
dari struktur dalam arah yang ditinjau, sesuai dengan 13.7.1.3.1
delta_max = perpindahan maksimum (mm) di tingkat-x, (lihat 7.8.4.3)
𝛿𝑀 = perpindahan respons inelastik maksimum (lihat 7.12.3)
𝛿𝑀𝑇 = total jarak terpisah antar struktur yang berdampingan (lihat 7.12.3)
𝛿𝑎𝑣𝑔 = rata-rata perpindahan di titik-titik terjauh struktur di tingkat 𝑥 (lihat 7.8.4.3)
𝛿𝑥 = defleksi pusat massa di tingkat 𝑥 (lihat 7.8.6)
𝛿𝑥𝑒 = defleksi pada lokasi yang disyaratkan dalam 7.8.6 yang ditentukan dengan
analisis elastik
GAMMA (Γ) = faktor partisipasi ragam
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 22 dari 236
theta (𝜃) = koefisien stabilitas untuk pengaruh P-Delta seperti yang ditentukan dalam
7.8.7
𝜌 = faktor redundansi struktur, (lihat 7.3.4.2)
𝜌𝑠 = rasio tulangan spiral untuk pracetak atau tiang prategang
𝜆 = faktor pengaruh waktu
𝜆𝑚𝑎𝑥 = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai maksimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan semua data
variabilitas properti isolator seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆𝑚𝑖𝑛 = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai minimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan semua data
variabilitas properti isolator seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(𝑎𝑒,𝑚𝑎𝑥)= faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai maksimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan efek umur dan
kondisi lingkungan dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(𝑎𝑒,𝑚𝑖𝑛) = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai minimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan efek umur dan
kondisi lingkungan seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(𝑠𝑝𝑒𝑐,𝑚𝑎𝑥) = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai maksimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan variasi properti
rata-rata fabrikasi yang diizinkan dari kelompok isolator dengan ukuran yang
sama seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(𝑠𝑝𝑒𝑐,𝑚𝑖𝑛) = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai minimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan variasi properti
rata-rata fabrikasi yang diizinkan dari kelompok isolator dengan ukuran yang
sama seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(𝑡𝑒𝑠𝑡,𝑚𝑎𝑥) = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai maksimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan efek pemanasan,
kecepatan pembebanan, dan uji gesek seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜆(test,min) = faktor modifikasi properti untuk perhitungan nilai minimum dari properti
isolator yang ditinjau, digunakan untuk memperhitungkan efek pemanasan,
kecepatan pembebanan, dan uji gesek seperti dijelaskan pada 12.2.8.4
𝜙𝑖𝑚 = amplitudo lendutan tingkat ke 𝑖 dari ragam getar struktur ke 𝑚 dalam arah
yang ditinjau, dinormalisasi terhadap satu kesatuan dengan lantai atap,
sesuai 13.7.1.2.2
𝛻𝐷 = kecepatan rencana lantai yang diakibatkan oleh ragam getar struktur
fundamental dalam arah yang ditinjau, sesuai 13.7.1.3.4
𝛻𝑅𝐷 = kecepatan rencana lantai yang diakibatkan oleh ragam getar struktur
residual dalam arah yang ditinjau, sesuai 13.7.2.3.4
𝛺0 = faktor kuat lebih, seperti yang didefinisikan pada Tabel 12
gamma = berat jenis rata-rata tanah sepanjang kedalaman B di bawah dasar struktur
miu = kebutuhan daktlitas yang diperkirakan
𝛹 = faktor tanpa dimensi, fungsi dari angka poisson, Persamaan (233) dan (243)
Σ 𝐸𝐷 = total energi disipasi (kN-mm), sistem isolasi selama satu siklus penuh dari
respons pada saat perpindahan desain (DD)
Σ 𝐸𝑀 = total energi disipasi (kN-mm), sistem isolasi selama satu siklus penuh dari
respons pada saat perpindahan maksimum (DM)
Sigma ABS(FD+)max = penjumlahan nilai mutlak gaya maksimum dari semua unit isolator (kN),
pada saat perpindahan positif sama dengan DD
Sigma ABS(FD+)min = penjumlahan nilai mutlak gaya minimum dari semua unit isolator (kN), pada
saat perpindahan positif sama dengan DM
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 1726:2019
© BSN 2019 23 dari 236
Sigma ABS(FD-)max = penjumlahan nilai mutlak gaya maksimum dari semua unit isolator (kN),pada
saat perpindahan negatif sama dengan DD
Sigma ABS(FD-)min = penjumlahan nilai mutlak gaya minimum dari semua unit isolator (kN), pada
saat perpindahan negatif sama dengan DD
Sigma ABS(FM+)max = penjumlahan nilai mutlak gaya maksimum dari semua unit isolator (kN),
pada saat perpindahan positif sama dengan DM
Sigma ABS(FM+)min = penjumlahan nilai mutlak gaya minimum dari semua unit isolator (kN), pada
saat perpindahan positif sama dengan DM
Sigma ABS(FM-)max = penjumlahan nilai mutlak gaya maksimum dari semua unit isolator (kN),
pada saat perpindahan negatif sama dengan DM
Sigma ABS(FM-)min = penjumlahan nilai mutlak gaya minimum dari semua unit isolator (kN), pada
saat perpindahan negatif sama dengan DM
[ Lanjut Ke 4 Ketentuan Umum; 4.1 Gempa Rencana ... ] Kembali ke Daftar Isi Jelajah ke Daftar Gambar Jelajah ke Daftar Tabel |