11.3 Pemodelan dan analisis

11.3.1 Pemodelan

Model matematika harus tiga dimensi dan harus sesuai dengan persyaratan 7.7 dan pasal ini. Untuk struktur yang memiliki tingkat di bawah tanah, model struktur harus mencakup ke tingkat pondasi dan gerakan tanah dasar harus dimasukkan pada tingkat pondasi. Semua elemen-elemen yang secara signifikan mempengaruhi respon seismik saat mengalami gerakan tanah dasar MCER, harus disertakan. Pemodelan elemen berperilaku nonlinier histeretik harus konsisten dengan ASCE 41 (Red:Seismic Evaluation and Retrofit of Existing Buildings) atau data uji laboratorium yang berlaku. Data pengujian tidak boleh diekstrapolasi melebihi tingkat deformasi yang diujikan. Degradasi kekakuan dan kekuatan elemen harus disertakan dalam model histeretik kecuali jika dapat ditunjukkan bahwa respons struktur tidak cukup untuk menyebabkan efek ini.

Model analisis harus mampu mewakili fleksibilitas diafragma lantai apabila pengaruhnya penting terhadap respons struktur. Diafragma pada diskontinuitas horizontal dan vertikal dalam menahan gaya lateral harus dimodelkan secara eksplisit agar transfer gaya dan deformasi yang terjadi dapat diketahui.

11.3.2 Beban gravitasi

Pemodelan dan gaya dalam yang terjadi pada elemen dalam model analisis harus mempertimbangkan efek gempa yang bekerja dalam kombinasi dengan beban gravitasi yang diperkirakan, baik dengan dan tanpa beban hidup. Beban gravitasi yang diperkirakan dengan beban hidup harus diambil sebesar 1,0D + 0,5L, dimana L harus diambil 80 % dari beban hidup total yang melebihi 4,79 kN/m2 dan 40 % dari semua beban hidup total lainnya. Beban gravitasi yang diperkirakan tanpa beban hidup harus diambil sebesar 1,0D.


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 1726:2019 © BSN 2019 168 dari 236


PENGECUALIAN
Jika total beban hidup pada keseluruhan struktur yang diperkirakan (0,5L) seperti yang didefinisikan di atas tidak melebihi 25 % beban mati total, D dan intensitas beban hidup L0 pada paling tidak 75 % struktur adalah 4,79 kN/m2, maka kasus tanpa beban hidup tidak perlu dipertimbangkan.

11.3.3 Efek P-delta

Efek P-Delta yang mempertimbangkan distribusi ruang dari beban gravitasi harus dimasukkan dalam analisis.

11.3.4 Torsi

Eksentrisitas bawaan yang diakibatkan oleh offset di pusat massa dan kekakuan pada setiap tingkat harus dipertimbangkan dalam analisis. Selain itu, untuk struktur dengan ketidakberaturan horizontal Tipe 1a atau Tipe 1b seperti yang didefinisikan dalam 7.3.2.1, maka eksentrisitas tak terduga yang terdiri dari perpindahan yang diasumsikan dari pusat massa masing-masing dari lokasi sebenarnya dengan jarak sama dengan 5 % dimensi diafragma dari struktur yang sejajar dengan arah pergeseran massa harus dipertimbangkan. Perpindahan wajib 5 % dari pusat massa tidak perlu dilakukan pada kedua arah ortogonal secara bersamaan.

11.3.5 Redaman

Disipasi energi histeretik dari struktur harus dimodelkan secara langsung. Redaman tambahan yang tidak terkait dengan perilaku inelastik dari elemen harus dimodelkan sesuai dengan tipe struktur dan tidak boleh melebihi 2,5 % redaman viskose ekivalen dalam ragam respons yang signifikan.

11.3.6 Pemodelan fondasi yang eksplisit

Bila elemen pegas tanah dan/atau dashpot dimasukkan ke dalam model struktural, input gerakan tanah dasar horizontal harus diterapkan ke elemen-elemen tanah horizontal, tidak diterapkan ke pondasi secara langsung.

[ Lanjut Ke 11.4 Hasil analisis dan kriteria penerimaan... ]





Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel