BT_22P06 
22.6 - Kekuatan geser dua arah R22.6 - Kekuatan geser dua arah Kekuatan geser terfaktor dalam komponen dua arah karena transfer momen dan geser dihitung sesuai 8.4.4. Pasal 22.6 memberikan persyaratan untuk menetukan kekuatan geser nominal, baik dengan maupun tanpa tulangan geser dalam bentuk sengkang, stud geser berkepala, atau kepala geser (shearheads). Kebutuhan dan kekuatan geser terfaktor dihitung dalam bentuk tegangan, diperbolehkan memperhitungkan pengaruh superposisi dari geser langsung atau transfer momen. 22.6.1 Umum 22.6.1.1 Pasal 22.6.1 hingga 22.6.8 berlaku untuk kekuatan geser nominal komponen dua arah, dengan atau tanpa tulangan geser. Jika penampang baja berbentuk I atau kanal digunakan sebagai kepala geser (shearhead), komponen dua arah harus didesain untuk menerima geser sesuai dengan 22.6.9. R22.6.1 Umum “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 495 dari 695 22.6.1.2 Kekuatan geser nominal untuk komponen dua arah tanpa tulangan geser dihitung dengan persamaan: vn = vc ..(22.6.1.2) 22.6.1.3 Kekuatan geser nominal untuk komponen dua arah dengan tulangan geser selain kepala geser (shearhead) dihitung dengan persamaan: vn = vc + vs ..(22.6.1.3) 22.6.1.4 Geser dua arah ditahan oleh penampang dengan tinggi d dan asumsi keliling kritis bo yang didefinisikan pada 22.6.4. 22.6.1.5 Nilai vc untuk geser dua arah dihitung sesuai 22.6.5. Untuk komponen dua arah dengan tulangan geser, vc tidak boleh melebihi batas pada 22.6.6.1. 22.6.1.6 Dalam menghitung vc, λ harus sesuai dengan 19.2.4. 22.6.1.7 Untuk komponen dua arah dengan sengkang kaki tunggal atau kaki majemuk, vs dihitung sesuai 22.6.7. 22.6.1.8 Untuk komponen dua arah dengan tulangan stud geser berkepala (headed shear stud), vs dihitung sesuai _22.6.8. 22.6.2 Tinggi efektif 22.6.2.1 Dalam perhitungan vcdan vs untuk komponen geser dua arah, d adalah ratarata tinggi efektif dalam dua arah ortogonal. 22.6.2.2 Untuk komponen dua arah prategang, nilai d tidak boleh kurang dari 0,8h. R22.6.1.4 Keliling kritis (bo) didefinisikan pada 22.6.4. 22.6.3 Batas kekuatan material 22.6.3.1 Nilai sqrt(fc') dalam perhitungan vc untuk komponen dua arah tidak boleh melebihi 8,3 MPa. R22.6.3 Batas kekuatan material R22.6.3.1 Ada beberapa data uji pada kekuatan geser dua arah dari pelat beton berkekuatan tinggi. Sampai dilakukan pengujian lebih jauh terhadap pelat dua arah dengan kekuatan tekan lebih dari 70 MPa, disarankan untuk membatasi nilai “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 496 dari 695 RRRR sqrt(fc') sebesar 8,3 MPa dalam menghitung kekuatan geser. 22.6.3.2 Nilai fyt yang digunakan untuk menghitung vs tidak boleh melebihi batas dari 20.2.2.4. R22.6.3.2 Batas atas dari nilai fyt sebesar 420 MPa bertujuan untuk mengontrol retak. 22.6.4 Penampang kritis untuk komponen dua arah 22.6.4.1 Untuk komponen geser dua arah, penampang kritis harus ditempatkan sedimikian rupa agar nilai bo minimum, tetapi tidak lebih dekat dari d/2 antara poin a) dan b): a) Ujung atau pojok kolom, beban terpusat, atau daerah reaksi b) Perubahan pada pelat atau ketebalan pondasi telapak, seperti ujung kepala kolom (capital), panel drop (drop panels), atau kap geser (shear caps) 22.6.4.1.1 Untuk kolom persegi, beban terpusat, atau daerah reaksi, penampang kritis untuk komponen dua arah yang sesuai 22.6.4.1 a) dan b) boleh diasumsikan sebagai sisi lurus. 22.6.4.1.2 Untuk kolom bulat, atau kolom poligon penampang kritis untuk geser dua arah yang sesuai 22.6.4.1 a) dan b) boleh diasumsikan sebagai kolom persegi dengan luas yang sama. R22.6.4 Penampang kritis untuk komponen dua arah - Penampang kritis yang didefinisikan pada 22.6.4.1 poin a) untuk geser dalam pelat dan pondasi telapak yang menerima bending dalam dua arah mengikuti keliling ujung daerah yang menerima beban (Joint ACI-ASCE Committee 326 1962). Daerah yang menerima beban untuk pelat dua arah dan pondasi telapak termasuk kolom, beban terpusat, dan daerah reaksi. Penampang kritis yang ideal ditempatkan dengan jarak d/2 dari keliling daerah yang menerima beban. Untuk komponen dengan ketebalan sama tanpa tulangan geser, diperoblehkan untuk meninjau geser hanya dari satu penampang. Untuk beton dengan ketebalan dan tulangan geser yang berbeda, diharuskan untuk meninjau geser pada banyak penampang seperti yang tertera di 22.6.4.1 poin a) dan b), dan 22.6.4.2. Untuk kolom di dekat ujung atau pojok pelat, keliling kritis dihitung sampai ujung pelat. 22.6.4.2 Untuk komponen dua arah dengan tulangan geser berkepala, atau sengkang dengan kaki tunggal atau lebih, penampang kritis dengan keliling bo yang ditempatkan d/2 dari luar garis keliling tulangan geser harus diperhitungkan. Penampang kritis ini berbentuk poligon untuk memperkecil nilai bo. R22.6.4.2 Untuk komponen dua arah dengan tulangan geser stud berkepala atau sengkang, diharuskan memeriksa tegangan geser pada penampang kritis yang ditempatkan d/2 di luar titik dimana tulangan geser diskontinu. Tegangan geser pada penampang ini tidak boleh melebihi batas yang diberikan poin (b) dan (d) pada Tabel 22.6.6.1. Bentuk penampang kritis ini harus sesuai dengan nilai minimal boseperti yang tertera pada Gambar. R22.6.4.2a, b, dan c. Harus diperhatikan bahwa pada gambar ini pelat diasumsikan menggunakan tulangan sengkang. Bentuk penampang kritis mirip seperti pelat dengan tulangan geser berkepala. Penampang kritis persegi yang dideskripsikan pada 22.6.4.1.1. tidak akan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 497 dari 695 RRRR menghasilkan nilai bo yang minimum. Pemeriksaan tambahan penampang kritis dibutuhkan pada jarak d/2 diluar titik dimana terdapat tulangan geser yang berbeda dalam ukuran, spasi, atau konfigurasi. Gambar R22.6.4.2a – Penampang kritis geser dua arah pada pelat dengan tulangan geser pada kolom interior Gambar R22.6.4.2b – Penampang kritis untuk geser dua arah pada pelat dengan tulangan geser pada kolom tepi d/2 Penampang kritis memotong tulangan geser pelat (baris pertama dari tulangan sengkang) d/2 d/2 d/2 Penampang kritis tidak memotong tulangan geser pelat d/2 Denah d/2 Tepi pelat d/2 d/2 Penampang kritis tidak memotong tulangan geser pelat d/2 Denah Penampang kritis memotong tulangan geser pelat (baris pertama dari tulangan sengkang) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 498 dari 695 RRRR Gambar R22.6.4.2c – Penampang kritis untuk geser dua arah pada pelat dengan tulangan geser pada kolom sudut 22.6.4.3 Jika bukaan terletak di garis kolom (column strip) atau berjarak lebih dekat dari 10h dari beban terpusat atau daerah reaksi, sebagian keliling bo yang tertutup garis lurus dari titik tengah kolom, beban terpusat atau daerah reaksi dan tangen sampai batas bukaan dianggap tidak efektif. R22.6.4.3 Ketentuan untuk desain bukaan di pelat (dan pondasi telapak) dikembangkan dalam Joint ACI-ASCE Committee 326 (1962). Lokasi bagian efektif penampang kritis di dekat bukaan tipikal dan ujung bebas digambarkan sebagai garis putus-putus dalam Gambar R22.6.4.3. Riset (Joint ASCE-ASCE Committee 426 1974) mengkonfirmasi bahwa pengaturan ini tergolong aman. Gambar R22.6.4.3 – Pengaruh bukaan dan sudut bebas (keliling efektif d/2 d/2 d/2 d/2 Denah Penampang kritis memotong tulangan geser pelat (baris pertama dari tulangan sengkang) Penampang kritis tidak memotong tulangan geser pelat Sisi pelat Tidak efektif Penampang kritis 𝒅 2 (Typ.) (a) (b) Bukaan Asumsi sebagai ujung bebas (c) Sudut bebas (d) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 499 dari 695 RRRR digambarkan dengan garis putus-putus) 22.6.5 Kekuatan geser beton dua arah 22.6.5.1 Untuk komponen dua arah nonprategang, vc dihitung sesuai 22.6.5.2. Untuk komponen dua arah prategang, vc dihitung sesuai a) atau b): a) 22.6.5.2 b) 22.6.5.5, jika 22.6.5.4 dipenuhi R22.6.5 Kekuatan geser beton dua arah 22.6.5.2 Nilai vc dihitung sesuai Tabel 22.6.5.2. Tabel 22.6.5.2 – Perhitungan vc untuk geser dua arah Catatan: β adalah rasio perbandingan sisi panjang dan sisi pendek kolom, beban terpusat, atau daerah reaksi dan as diberikan pada 22.6.5.3. vc Nilai terkecil dari a), b), dan c): 0,33 ' c f  a) 2 0,17 1  fc '         b) 0,083 2 ' s c o a d f b         c) R22.6.5.2 Untuk kolom persegi, nilai tegangan terkait kekuatan geser dua arah nominal pada pelat yang menerima lentur (bending) dua arah dibatasi sebesar 0,33 c λ f ' . Namun, hasil pengujian (Joint ACI-ASCE Committee 426 1974) mengindikasikan bahwa nilai 0, 33 c λ f ' kurang aman jika rasio β antara sisi panjang dan pendek pada kolom persegi atau daerah yang menerima beban lebih dari 2,0. Dalam kasus ini, tegangan geser aktual penampang kritis pada kegagalan geser punching (punching shear failure) bervariasi dari nilai maksimum sekitar 0,33 c λ f ' di sekitar sudut kolom atau daerah pembebanan, sampai nilai minimal 0,17 c λ f ' atau kurang dari sisi panjang di antara dua ujung penampang. Pengujian lain (Vanderbilt 1972) mengindikasikan bahwa nilai vc berkurang seiring dengan meningkatnya rasio bo/d. Poin b) dan c) pada Tabel 22.6.5.2 dikembangkan untuk mengantisipasi pengaruh kedua hasil uji tersebut. Untuk kolom berbentuk selain bentuk persegi, β diambil dari rasio dimensi ratarata terbesar dari daerah pembebanan efektif, sampai dimensi tegak lurus terbesar dari daerah pembebanan efektif seperti yang digambarkan dengan luas reaksi berbentuk pada Gambar R22.6.5.2. Daerah pembebanan efektif adalah daerah yang menutup total daerah pembebanan aktual, dimana kelilingnya minimum. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 500 dari 695 RRRR Gambar R22.6.5.2 – Nilai β dari daerah pembebanan nonpersegi panjang 22.6.5.3 Nilai αs adalah 40 untuk kolom interior, 30 untuk kolom tepi, dan 20 untuk kolom sudut. R22.6.5.3 Istilah “kolom interior”, “kolom sudut”, dan “kolom tepi” pada pasal ini merujuk pada penampang kritis dengan pelat menerus di empat, tiga, dan dua sisi. 22.6.5.4 Untuk komponen dua arah prategang, diperbolehkan menghitung vc menggunakan 22.6.5.5, jika ketentuan pada poin a) hingga c) dipenuhi: a) Tulangan dengan lekatan memenuhi 8.6.2.3 dan 8.7.5.3 b) Tidak ada bagian penampang kolom yang dengan jarak kurang dari empat kali ketebalan pelat h c) Nilai prategang efektif (fpc) di setiap arah tidak boleh kurang dari 0,9 MPa R22.6.5.4 Untuk komponen dua arah prategang, bentuk modifikasi poin b) dan c) dinyatakan secara jelas pada Tabel 22.6.5.2. Riset (ACI 423.3R) mengindikasikan bahwa perhitungan kekuatan geser komponen dua arah prategang di sekitar kolom interior berdasarkan 22.6.5.5 adalah aman, dimana vc bersamaan dengan mulainya kegagalan tekan diagonal penampang kritis yang dijelaskan pada 22.6.4.1. Moda keruntuhannya berbeda dengan keruntuhan geser punching di sekitar daerah terbebani dari pelat nonprategang yang dihitung dengan poin b) pada Tabel 22.6.5.2. Konsekuensinya, pernyataan pada 22.6.5.5 berbeda untuk pelat nonprategang. Nilai ' c f dan fpc dibatasi karena data pengujian yang terbatas diluar batas yang ditentukan. Ketika menghitung fpc, kehilangan prategang karena kekangan pelat oleh dinding geser (shear walls) dan elemen struktur lain harus diperhitungkan. 22.6.5.5 Untuk komponen prategang dua arah sesuai 22.6.5.4, vc diambil nilai terkecil dari poin (a) dan (b): β= an bn Luas beban aktual Luas beban efektif Penampang kritis (22.6.4.1) bn an “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 501 dari 695 SSSS a) 0,29 ' 0,3 p c c pc o V V f f b d     (22.6.5.5a) b) 0,083 1,5 ' 0,3 s p c c pc o o d V V f f b b d             (22.6.5.5b) dimana nilai αs diberikan di 22.6.5.3, nilai fpc untuk persamaan ini adalah rata-rata fpc di dua arah dan tidak boleh melebihi 3,5 MPa; Vp adalah komponen vertikal dari semua gaya prategang efektif pada penampang kritis; dan nilai c f' tidak boleh melebihi 5,8 MPa. 22.6.6 Geser maksimum untuk komponen dua arah dengan tulangan geser 22.6.6.1 Untuk komponen dua arah dengan tulangan geser, nilai vc yang dihitung pada penampang kritis tidak boleh melebihi batas pada Tabel 22.6.6.1. Tabel 22.6.6.1 – Nilai vc maksimum untuk komponen dua arah dengan tulangan geser Jenis tulangan geser Nilai vc maksimum penampang kritis pada Pasal 22.6.4.1 Nilai vc maksimum penampang kritis pada Pasal 22.6.4.2 Sengkang 0,17 ' c  f a) 0,17 ' c  f b) Tulangan stud geser berkepala 0,25 ' c  f c) 0,17 ' c  f d) 22.6.6.2 Untuk komponen dua arah dengan tulangan geser, tinggi efektif harus dihitung sedemikian rupa agar nilai vu pada penampang kritis tidak melebihi ketentuan pada Tabel 22.6.6.2. R22.6.6 Geser maksimum untuk komponen dua arah dengan tulangan geser -Penampang kritis untuk komponen dua arah dengan tulangan geser dijelaskan di 22.6.4.1 untuk penampang yang berbatasan dengan kolom, beban terpusat, atau daerah reaksi, dan 22.6.4.2 untuk penampang yang terletak di luar garis keliling sengkang atau tulangan stud geser berkepala. Nilai maksimum vc untuk penampang kritis ini diberikan pada Tabel 22.6.6.1. Nilai pembatas vu penampang kritis yang dijelaskan pada 22.6.4.1 diberikan di Tabel 22.6.6.2. Nilai maksimum vc dan nilai batas vu di bagian paling dalam penampang kritis (yang dijelaskan di 22.6.4.1) adalah lebih tinggi pada tulangan stud geser berkepala dibandingkan pada sengkang (R12.7.7). Tipe tulangan geser tidak berpengaruh pada nilai maksimum vc pada garis luar keliling tulangan geser penampang kritis di 22.6.4.2. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 502 dari 695 SSSS Tabel 22.6.6.2 – Nilai vu maksimum untuk komponen dua arah dengan tulangan geser Jenis tulangan geser Nilai vu maksimum penampang kritis pada 22.6.4.1 Sengkang 0,5 c f'  a) Tulangan stud geser berkepala 0,66 fc' b) 22.6.7 Kekuatan geser dua arah oleh sengkang dengan kaki tunggal atau majemuk 22.6.7.1 Sengkang tunggal atau majemuk yang difabrikasi dari komponen tulangan atau kawat boleh digunakan sebagai tulangan geser dalam pelat dan fondasi telapak selama memenuhi poin a) dan b): a) d sedikitnya 150 mm b) d sedikitnya 16db, dimana db adalah diameter sengkang R22.6.7 Kekuatan geser dua arah oleh sengkang dengan kaki tunggal atau majemuk 22.6.7.2 Untuk komponen dua arah dengan sengkang, vs dihitung dengan persamaan berikut: v yt s o A f v b s  (22.6.7.2) dimana Av adalah luas total kaki tulangan pada satu garis keliling yang secara geometris mirip dengan keliling penampang kolom, dan s adalah spasi garis keliling tulangan geser yang tegak lurus dengan muka kolom. R22.6.7.2 Karena tegangan geser digunakan untuk geser dua arah pada pasal ini, kekuatan geser tulangan transversal adalah rata-rata dari luas keseluruhan penampang kritis. 22.6.8 Kekuatan geser dua arah oleh tulangan stud geser berkepala 22.6.8.1 Tulangan stud geser berkepala boleh digunakan sebagai tulangan geser pada pelat dan fondasi, jika penempatan dan geometri tulangan stud geser berkepala memenuhi 8.7.7. R22.6.8 Kekuatan geser dua arah oleh tulangan stud geser berkepala - Hasil uji (ACI 421.1R) menunjukkan bahwa tulangan stud geser berkepala yang diangkur secara mekanis pada bagian atas dan bawah pelat sangat efektif untuk menahan geser pons (punching shear). Penampang kritis diluar tulangan geser secara umum diasumsikan mempunyai bentuk poligon (Gambar R22.6.4.2c). “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 503 dari 695 RRRR Persamaan untuk menghitung tegangan geser pada penampang diberikan di ACI 421.1R. 22.6.8.2 Untuk komponen dua arah dengan tulangan stud geser berkepala, vs dihitung dengan: v yt s o Af v bs  (22.6.8.2) dimana Av adalah luas total kaki tulangan pada satu garis keliling yang secara geometris mirip dengan keliling penampang kolom, dan s adalah spasi garis keliling tulangan geser yang tegak lurus dengan muka kolom. 22.6.8.3 Jika terdapat tulangan geser berkepala, maka Av/s harus memenuhi persamaan: 0,17 ' v o c yt A b f s f  (22.6.8.3) R22.6.8.2 Karena tegangan geser digunakan untuk geser dua arah pada pasal ini, kekuatan geser tulangan transversal di rata-rata dari luas keseluruhan penampang kritis. 22.6.9 Ketentuan desain komponen dua arah dengan kepala geser R22.6.9 Ketentuan desain komponen dua arah dengan kepala geser - Ketentuan desain komponen nonprategang dua arah dengan tulangan kepala geser sebenarnya dikembangkan sebagai gaya geser (Corley and Hawkins 1968). Pendekatan ini dipertahanakan dalam pasal ini. 22.6.9.1 Setiap kepala geser harus terdiri dari baja terfabrikasi yang di las penetrasi penuh menjadi lengan yang sama dengan sudut yang saling tegak lurus. Lengan di kepala geser tidak boleh terputus pada penampang kolom. R22.6.9.1 Berdasarkan data hasil uji (Corley and Hawkins 1968), dijelaskan prosedur desain untuk tulangan kepala geser yang terdiri dari bentuk struktur baja. Untuk sambungan kolom yang mentransfer momen, desain kepala geser diberikan pada 22.6.9.11 dan 22.6.9.12. Desain penulangan kepala geser untuk sambungan yang mentransfer geser karena beban gravitasi harus mempertimbangkan faktor berikut ini. Pertama, kekuatan lentur minimum harus dipertimbangkan untuk memastikan kekuatan geser minimum untuk pelat sudah dicapai sebelum melebihi kekuatan lentur kepala geser. Kedua, kekuatan geser pelat di ujung tulangan kepala geser harus dibatasi. Ketiga, setelah kedua kebutuhan di atas dipenuhi, momen negatif “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 504 dari 695 RRRR tulangan pelat bisa direduksi sesuai proporsi kontribusi momen kepala geser. 22.6.9.2 Kepala geser tidak boleh lebih tebal dari 70 kali dari ketebalan baja bagian badan. 22.6.9.3 Ujung lengan kepala geser boleh dipotong pada sudut minimal 30 derajat terhadap sumbu horizontal jika kekuatan lentur plastis Mp sisa penampang cukup untuk menahan gaya geser pada lengan kepala geser. 22.6.9.4 Bagian tekan pada baja bagian sayap harus sebesar 0,3d dari bagian tekan permukaan pelat. 22.6.9.5 Rasio αv antara kekakuan lentur lengan kepala geser, dan penampang pelat retak komposit dengan lebar (𝒄𝟐 + 𝒅) minimum 0,15. 22.6.9.6 Untuk setiap lengan kepala geser, Mp harus memenuhi persamaan: 1 2 2 u p v v v V c M h n               (22.6.9.6) dimana ϕ terkait dengan komponen terkontrol tarik, n adalah jumlah lengan kepala geser, dan ℓv adalah panjang minimum dari tiap lengan kepala geser yang harus memenuhi 22.6.9.8 dan 22.6.9.10. R22.6.9.6 Distribusi geser dengan asumsi yang diidealisasi sepanjang lengan kepala geser di kolom interior ditunjukkan di Gambar R22.6.9.6. Geser sepanjang setiap lengan diambil sebesar αvϕVc/n, dimana Vc sama dengan vcbod dan vc dijelaskan di 22.6.5.2. Geser puncak pada muka kolom diambil sebagai geser total per lengan Vu/n dikurangi geser yang dianggap tertransfer ke kolom oleh daerah tekan pelat beton ϕ(Vc/n)(1-αv). Geser yang dianggap tertransfer ke kolom oleh daerah tekan pelat beton mendekati nol untuk kepala geser yang berat, dan mendekati ϕ(Vc/n) untuk kepala geser yang ringan. Pers. (22.6.9.6) kemudian mengikuti asumsi bahwa ϕVc sekitar setengah dari kekuatan geser terfaktor Vu. Dalam persamaan ini, Mp adalah kekuatan lentur plastis perlu untuk setiap lengan kepala geser untuk memastikan Vu tercapai sebagaimana kekuatan lentur kepala geser tercapai. Kuantitas ℓv adalah panjang dari tengah kolom ke titik dimana kepala geser tidak lagi dibutuhkan, dan jarak c1/2 adalah setengah dimensi kolom dalam arah yang ditinjau. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 505 dari 695 RRRR Gambar R22.6.9.6 – Gambaran gaya geser ideal pada kepala geser 22.6.9.7 Kekuatan lentur nominal kepala geser yang berkontribusi terhadap setiap jalur kolom pelat oleh kepala geser Mv, harus memenuhi persamaan berikut: 1 2 2 v u v v V c M n          (22.6.9.7) dimana ϕ terkait komponen struktur terkontrol tarik. Akan tetapi, Mv tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a) hingga c): a) 30 persen dari Mupada setiap lajur kolom pelat b) Perubahan Mu pada lajur kolom diluar panjang ℓv c) Mp seperti yang diberikan pada 22.6.9.6 R22.6.9.7 Kontribusi kekuatan lentur kepala geser Mv, dihitung secara konservatif menggunakan Pers. (22.6.9.7). Persamaan ini berdasarkan asumsi geser puncak di muka kolom diabaikan, dan ϕVc adalah kira-kira setengah dari kekuatan geser terfaktor Vu, hal ini sesuai dengan asumsi yang digunakan pada pengembangan Pers. (22.6.9.6). 22.6.9.8 Penampang kritis untuk geser harus tegak lurus terhadap bidang pelat dan memotong tiap lengan kepala geser pada jarak (3/4)[ℓv - (c1/2)] dari muka kolom. Penampang kritis ini ditempatkan sedemikian rupa agar bominimum, tapi tidak perlu lebih dekat daripada jarak d/2 ke tepi kolom tumpuan. R22.6.9.8 Hasil-hasil pengujian (Corley and Hawkins 1968) mengindikasikan bahwa pelat dengan kepala geser yang kekuatan lentur dengan lengan geser dapat dicapai sesaat sebelum keruntuhan geser pelat, runtuh pada tegangan geser kurang dari 0,33 c f ' pada penampang kritis di ujung kepala geser. Untuk pelat dengan kepala geser yang kekuatan lentur dengan lengan geser tidak dapat dicapai sesaat sebelum keruntuhan geser pelat, kekuatan gesernya kembali ke sekitar ekuivalen dengan 0,33 c f ' . Desain yang aman disarankan karena keterbatasan data uji. Oleh karenanya, kekuatan geser dihitung sebesar 0,33 c f ' pada asumsi Muka kolom hv Mp v-c1/2 hv - (1- αv ) n Vu n ϕVc n αv ϕVc “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 506 dari 695 RRRR penampang kritis yang ditempatkan di ujung tulangan kepala geser. Penampang kritis diambil dari lengan kepala geser sebesar tiga perempat dari jarak [ℓv – (c1/2)] dari muka kolom ke ujung kepala geser. Tetapi, asumsi penampang kritis ini tidak perlu diambil lebih dekat daripada jarak d/2 ke kolom. Merujuk Gambar R22.6.9.8. Gambar R22.6.9.8 – Lokasi penampang kritis yang didefinisikan 22.6.9.8 22.6.9.9 Jika bukaan terletak pada garis kolom atau lebih dekat 10h dari kolom pada pelat dengan kepala geser, bagian tidak efektif dari bo harus setengah kali dari yang diberikan pada 2.6.4.3. 22.6.9.10 Tegangan geser terfaktor akibat beban vertikal tidak boleh lebih besar dari  0,33 fc' pada penampang kritis yang diberikan di 22.6.9.8, dan tidak lebih besar dari 0,58 c  f ' pada penampang kritis yang terdekat dengan kolom yang diberikan di 22.6.4.1a). R22.6.9.10 Jika satu atau kedua batas tegangan geser dalam ketentuan ini terlewati, maka penampang pelat tidak mampu menahan geser terfaktor. Jika tegangan geser terfaktor di penampang kritis pada 22.6.4.1a) melebihi 0,58 c  f ' , tinggi efektif pelat atau fc‘ harus ditingkatkan. Bila tegangan geser terfaktor pada penampang kritis berdasarkan v - c1/2 C B v – c1/2 ¾( v – c1/2) v – c1/2 (a) Tanpa kepala geser (b) Kepala geser interior kecil (n = 4) (c) Kepala geser interior besar (n = 4) (d) Kepala geser tepi kecil (n = 3) (e) Kepala geser tepi besar (n = 3) c1 + d c1 ¾( v – c1/2) d/2 d/2 v - c2/2 B C ¾ ( v - c1/2) ¾( v - c2/2) ¾( v - c2/2) ¾( v - c1/2) v – c1/2 v - c2/2 d/2 d/2 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 2847:2019 STANDAR PENJELASAN © BSN 2019 507 dari 695 RRRR _22.6.9.8. melebihi 0, 33 c f '  , tinggi efektif, c f ' atau panjang kepala geser harus ditingkatkan. 22.6.9.11 Bila transfer momen diperhitungkan, kepala geser harus memiliki cukup pengangkuran untuk menyalurkan Mp ke kolom. R22.6.9.11 Hasil uji (Hawkins and Corley 1974) mengindikasikan bahwa penampang kritis yang memenuhi 22.6.4.1a) dan 22.6.4.4 tepat digunakan dalam perhitungan tegangan geser yang disebabkan oleh transfer momen bahkan bilamana kepala geser digunakan. Meskipun penampang kritis untuk geser langsung dan geser akibat transfer momen berbeda, namun kedua penampang kritis itu berimpit atau sangat berdekatan di sudut kolom dimana keruntuhan mulai terjadi. Karena kepala geser menarik sebagian besar geser, adalah konservatif untuk mengambil nilai tegangan geser maksimum sebagai jumlah dua komponen (yaitu geser langsung dan geser akibat transfer momen). Ketentuan ini mensyaratkan momen Mp untuk ditransfer ke kolom oleh sambungan kepala geser yang mentransfer momenmomen. Ini bisa dicapai dengan menambahkan tumpuan (bearing) di dalam kolom atau dengan memasang angkur mekanis. 22.6.9.12 Bila transfer momen diperhitungkan, jumlah tegangan geser terfaktor akibat beban vertikal pada penampang kritis yang diberikan di 22.6.9.8, dan tegangan geser dari momen terfaktor yang ditransfer oleh eksentrisitas geser yang terjadi di titik tengah (centroid) penampang kritis terdekat dari kolom seperti yang tertera pada 22.6.4.1a) tidak boleh melebihi phi.0,33.sqrt(fc') . [ Lanjut Ke 22.7 - Kekuatan torsi ... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel