==== 22.4 - Kekuatan aksial atau kombinasi
kekuatan lentur dan aksial

==== 22.4.1 Umum

==== 22.4.1.1 Kekuatan nominal lentur dan
aksial dihitung menggunakan asumsi yang
diatur di 22.2.

==== R22.4 - Kekuatan aksial atau kombinasi
kekuatan lentur dan aksial

==== 22.4.2 Kekuatan tekan aksial maksimum

==== 22.4.2.1 Kekuatan tekan aksial nominal Pn
tidak boleh melebihi Pn,max sesuai
Tabel 22.4.2.1 , dimana nilai Po dihitung
menggunakan Pers. ( 22.4.2.2 ) untuk
komponen nonprategang dan komponen
komposit, serta Pers. ( 22.4.2.3 ) untuk
komponen prategang.

==== R22.4.2 Kekuatan tekan aksial
maksimum

==== R22.4.2.1 Untuk mengantisipasi
eksentrisitas insidental, kekuatan tekan
aksial desain untuk penampang dalam
kondisi tekan murni dibatasi sebesar 80
hingga 85 persen dari kekuatan aksial
nominalnya. Nilai persentase ini mendekati
kekuatan aksial kolom dengan sengkang
persegi (sesuai 22.4.2.4) yang mempunyai
rasio eksentrisitas terhadap tinggi
penampang sebesar 0,10 dan kekuatan
aksial kolom dengan tulangan spiral
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 481 dari 695


PENJELASAN
(sesuai 22.4.2.5 ) yang mempunyai rasio
eksentrisitas terhadap tinggi penampang
sebesar 0,05. Batasan beban aksial ini
berlaku untuk elemen tekan pracetak
maupun untuk cor di tempat.

Tabel 22.4.2.1 – Kekuatan aksial
maksimum


==== 22.4.2.2 Untuk komponen nonprategang
dan komponen komposit baja-beton, nilai Po
dihitung dengan Persamaan:

 Po=0,85 . fc' (Ag -Ast) + fy.Ast ..(22.4.2.2)

dimana Ast adalah luas total tulangan
longitudinal nonprategang.

==== 22.4.2.3 Untuk komponen prategang, nilai
Po dihitung dengan persamaan:

 Po=0,85.fc'(Ag-Ast-Apd) + fy.Ast
  - (fse-0,003Ep) Apt
..(22.4.2.3)

dimana Apt adalah luas total tulangan
prategang, dan Apd adalah luas total
penampang selongsong (duct), selubung
(sheating), dan tulangan prategang; nilai fse
minimal 0,003Ep. Untuk tendon pascatarik
terinjeksi (grouted post-tension), nilai Apd
sama dengan Apt.

==== R22.4.2.3 Pengaruh prategang pada
kekuatan aksial dalam komponen tekan
dihitung dalam Pers. (22.4.2.3). Pers.
(22.4.2.3) sama dengan Pers. (22.4.2.2)
untuk komponen tekan nonprategang.
Luas efektif beton yang dibatasi nilai
tegangan sebesar 0,85fc’ dikurangi Apd
sebagai luas terpasang selongsong,
selubung, dan tulangan prategang.
Reduksi kapasitas kolom karena gaya
prategang juga dipertimbangkan. Dalam
perhitungan kekuatan nominal, nilai
tegangan fse dalam tulangan prategang
dikurangi 0,003Ep, dimana 0,003
diasumsikan sebagai regangan tekan saat
komponen mencapai kapasitas aksial.

==== 22.4.2.4 Sengkang persegi untuk pengaku
lateral dari tulangan longitudinal pada
komponen tekan harus memenuhi
ketentuan 10.7.6.2 dan 25.7.2.

==== 22.4.2.5 Sengkang spiral untuk pengaku
lateral dari tulangan longitudinal pada
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 482 dari 695


STANDAR
komponen tekan harus memenuhi
ketentuan 10.7.6.3 dan 25.7.3.

==== 22.4.3 Kekuatan tarik aksial maksimum

==== 22.4.3.1 Nilai kekuatan tarik aksial
maksimum Pnt untuk komponen prategang,
komposit, dan nonprategang tidak boleh
melebihi nilai Pnt,max yang dihitung dengan
persamaan:

 Pnt,max = fy.Ast + (fse + Δfp).Apt ..(22.4.3.1)

dimana (fse + Δfp) tidak melebihi nilai fpy,
sedangkan nilai Apt adalah nol untuk
komponen nonprategang.


[ Lanjut Ke 22.5 - Kekuatan geser satu arah
... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel