STANDAR | |
==== 18.2 - Umum | |
==== 18.2.1 Sistem Struktur | |
==== 18.2.1.1 Semua struktur harus dikenakan | |
suatu kategori desain seismik (KDS) | |
sesuai 4.4.6.1. | |
==== 18.2.1.2 Semua komponen struktur harus | |
memenuhi persyaratan Pasal 1 hingga 17 | |
dan Pasal 19 hingga 26. Struktur yang | |
dikenakan KDS B, C, D, E, atau F juga | |
harus memenuhi 18.2.1.3 hingga 18.2.1.7, | |
sesuai keberlakuannya. Bila Pasal 18 | |
bertentangan dengan pasal lain pada | |
standar ini, maka Pasal 18 yang harus | |
diikuti. | |
==== 18.2.1.3 Struktur yang dikenakan KDS B | |
harus memenuhi 18.2.2. | |
==== 18.2.1.4 Struktur yang dikenakan KDS C | |
harus memenuhi 18.2.2 dan 18.2.3. | |
==== 18.2.1.5 Struktur yang dikenakan KDS D, | |
E, atau F harus memenuhi 18.2.2 hingga | |
18.2.8, dan 18.12 hingga 18.14. | |
==== 18.2.1.6 Sistem-sistem struktur yang | |
ditetapkan sebagai bagian sistem pemikul | |
gaya seismik harus dibatasi hanya untuk | |
PENJELASAN | |
==== R18.2 - Umum | |
Struktur yang masuk dalam KDS A tidak | |
perlu memenuhi Pasal 18 tetapi harus | |
memenuhi semua persyaratan lain yang | |
berlaku dalam standar ini. Struktur yang | |
masuk dalam KDS B hingga F harus | |
memenuhi persyaratan Pasal 18 sebagai | |
tambahan terhadap semua persyaratan | |
lainnya yang berlaku dalam standar ini. | |
Pasal 18.2.1.3 hingga 18.2.1.5 | |
mengidentifikasi bagian-bagian Pasal 18 | |
yang berlaku untuk bangunan berdasarkan | |
KDS-nya, terlepas dari elemen-elemen | |
vertikal yang menjadi bagian dari sistem | |
pemikul gaya seismik yang dipilih. Definisi | |
elemen vertikal yang diizinkan sebagai | |
bagian dari sistem pemikul gaya seismik | |
terdapat dalam SNI 1726. Penjelasan | |
pada R18.2 selebihnya merangkum maksud | |
SNI 2847 terkait tipe elemen vertikal yang | |
diizinkan pada gedung berdasarkan KDSnya. | |
Pasal 18.2.1.6 mendefinisikan | |
persyaratan untuk elemen vertikal yang | |
menjadi bagian sistem pemikul gaya | |
seismik. | |
Persyaratan desain dan pendetailan | |
seharusnya disesuaikan dengan tingkat | |
respons inelastik yang diasumsikan dalam | |
perhitungan gaya gempa desain. Istilah | |
“biasa”, “menengah” dan “khusus” | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 361 dari 695 | |
STANDAR | |
sistem-sistem struktur yang telah | |
ditetapkan dalam SNI 1726, atau | |
ditentukan oleh pihak lain yang berwenang. | |
Kecuali untuk KDS A, dimana Pasal 18 | |
tidak berlaku, a) hingga h) di bawah ini | |
harus dipenuhi untuk setiap sistem struktur | |
yang ditetapkan sebagai bagian sistem | |
pemikul gaya seismik, sebagai tambahan | |
terhadap 18.2.1.3 hingga 18.2.1.5: | |
a) Sistem rangka pemikul momen biasa | |
harus memenuhi 18.3. | |
b) Dinding struktural beton bertulang biasa | |
tidak perlu memenuhi ketentuan | |
pendetailan Pasal 18, kecuali yang | |
disyaratkan oleh 18.2.1.3 atau 18.2.1.4. | |
c) Sistem rangka pemikul momen | |
menengah harus memenuhi 18.4. | |
d) Dinding struktural pracetak menengah | |
harus memenuhi 18.5. | |
e) Sistem rangka pemikul momen khusus | |
harus memenuhi 18.2.3 hingga 18.2.8 | |
dan 18.6 hingga 18.8. | |
f) Sistem rangka pemikul momen khusus | |
untuk beton pracetak harus memenuhi | |
18.2.3 hingga 18.2.8 dan 18.9. | |
g) Dinding struktural khusus harus | |
memenuhi 18.2.3 hingga 18.2.8 dan | |
18.10. | |
h) Dinding struktural khusus untuk beton | |
pracetak harus memenuhi 18.2.3 hingga | |
18.2.8 dan 18.11. | |
==== 18.2.1.7 Sistem struktur beton bertulang | |
yang tidak memenuhi ketentuan pasal ini | |
diizinkan jika dapat diperlihatkan melalui | |
bukti eksperimental dan analisis bahwa | |
sistem yang diusulkan tersebut memiliki | |
kekuatan dan ketegaran (toughness) yang | |
minimal sama dengan yang dimiliki struktur | |
beton bertulang monolit setara yang | |
memenuhi ketentuan pasal ini. | |
PENJELASAN | |
digunakan untuk memfasilitasi kesesuaian | |
antara pendetailan dengan tingkat respons | |
inelastik yang diasumsikan. Untuk setiap | |
elemen atau sistem struktur yang | |
digunakan, istilah “biasa”, “menengah” dan | |
“khusus” mengandung makna adanya | |
peningkatan persyaratan pendetailan dan | |
perancangan agar kapasitas deformasi | |
meningkat sesuai yang diharapkan. | |
Struktur yang masuk dalam KDS B tidak | |
diharapkan terkena guncangan tanah yang | |
kuat, tetapi mungkin terkena guncangan | |
yang rendah pada interval waktu yang | |
panjang. Standar ini menyediakan | |
beberapa persyaratan untuk elemen balok | |
dan kolom pada sistem rangka pemikul | |
momen biasa agar kapasitas deformasi | |
meningkat. | |
Struktur yang masuk dalam KDS C dapat | |
terkena guncangan tanah menengah | |
(moderately strong). Sistem pemikul gaya | |
seismik yang dipilih, lazimnya terdiri dari | |
beberapa kombinasi dinding struktural | |
biasa cor ditempat, dinding struktural | |
pracetak menengah, dan rangka pemikul | |
momen menengah. SNI 1726 juga | |
memberikan ketentuan untuk penggunaan | |
sistem pemikul gaya seismik lainnya dalam | |
KDS C. Ketentuan 18.2.1.6 mendefinisikan | |
persyaratan untuk sistem apapun yang | |
dipilih. | |
Struktur yang masuk dalam KDS D, E | |
atau F dapat terkena guncangan tanah | |
yang kuat. Berdasarkan ketentuan SNI ini, | |
sistem struktur beton pemikul gaya seismik | |
yang berlaku untuk KDS D, E atau F adalah | |
rangka pemikul momen khusus, dinding | |
struktural khusus atau kombinasi | |
keduanya. Sebagai tambahan terhadap | |
18.2.2 hingga 18.2.8, sistem struktur | |
tersebut juga diperlukan untuk memenuhi | |
persyaratan inspeksi rutin ( 26.13.1.4 ), | |
diafragma dan rangka batang ( 18.12 ), | |
fondasi ( 18.13 ), dan elemen-elemen | |
pemikul gaya gravitasi yang tidak | |
ditetapkan sebagai bagian dari sistem | |
pemikul gaya seismik ( 18.14 ). Ketentuan ini | |
diberlakukan agar struktur memiliki | |
kapasitas deformasi yang memadai untuk | |
menghadapi tuntutan yang tinggi pada | |
kategori desain seismik ini. | |
SNI 1726 juga mengizinkan penggunaan | |
rangka pemikul momen menengah sebagai | |
bagian dari sistem ganda untuk beberapa | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 362 dari 695 | |
PENJELASAN | |
gedung yang masuk dalam KDS D, E atau | |
F (meskipun tidak direkomendasikan dalam | |
standar ini). SNI 1726 juga mengizinkan | |
desain nonpreskriptif, yang disertai | |
berbagai ketentuan tambahan, | |
penggunaan sistem biasa atau menengah | |
untuk struktur non-gedung pada kategori | |
desain seismik yang lebih tinggi. Hal ini | |
bukan merupakan penggunaan tipikal yang | |
menjadi pertimbangan dalam penulisan | |
pasal ini, tetapi dimanapun istilah “rangka | |
momen biasa atau menengah” digunakan | |
dalam referensi untuk beton bertulang, | |
maka 18.3 atau 18.4 berlaku. | |
Tabel R18.2 (di bawah ini) merangkum penerapan | |
ketentuan-ketentuan Pasal 18 untuk | |
berbagai kategori desain seismik. Jika | |
sistem khusus digunakan untuk struktur | |
pada KDS B atau C, maka 18.14 tidak perlu | |
dipenuhi, namun demikian komponenkomponen | |
struktur yang tidak ditetapkan | |
sebagai bagian dari sistem pemikul gaya | |
seismik seharusnya tetap diverifikasi agar | |
tetap stabil saat dikenakan perpindahan | |
desain. | |
Tabel R18.2 – Bagian pasal 18 yang harus | |
dipenuhi dalam penerapan pada umumnya | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 363 dari 695 | |
PENJELASAN | |
Persyaratan perancangan dan | |
pendetailan dalam Pasal 18 didasarkan | |
utamanya pada pengalaman lapangan dan | |
laboratorium untuk struktur gedung beton | |
bertulang monolitik dan struktur gedung | |
beton pracetak yang didesain dan didetail | |
untuk berperilaku seperti struktur gedung | |
monolitik. Ekstrapolasi persyaratan ini | |
untuk tipe struktur beton lainnya, baik | |
struktur beton pracetak maupun cor di | |
tempat, seharusnya didasarkan pada bukti | |
yang didapat dari pengalaman lapangan, | |
pengujian, atau analisis. Kriteria | |
penerimaan untuk rangka pemikul momen | |
yang ditetapkan dalam SNI 7834 atau ACI | |
374.1 dapat digunakan bersamaan dengan | |
Pasal 18 untuk menunjukkan bahwa | |
kekuatan, kapasitas disipasi energi, dan | |
kapasitas deformasi sistem rangka yang | |
diusulkan paling tidak sama atau melebihi | |
kinerja sistem beton monolit setara. | |
ACI ITG-5.1 memberikan informasi | |
serupa untuk sistem dinding pracetak. | |
Persyaratan keteguhan dalam 18.2.1.7 | |
mengacu pada persyaratan untuk menjaga | |
integritas struktur seluruh sistem pemikul | |
gaya seismik pada perpindahan lateral | |
yang diantisipasi akibat guncangan gempa | |
maksimum yang dipertimbangkan (MCER). | |
Tergantung pada karakteristik disipasi | |
energi sistem struktur yang digunakan, | |
perpindahan lateral tersebut mungkin lebih | |
besar daripada perpindahan lateral struktur | |
beton bertulang monolitik yang memenuhi | |
ketentuan preskriptif pada standar ini. | |
STANDAR | |
==== 18.2.2 Analisis dan desain komponen | |
struktural | |
==== 18.2.2.1 Interaksi semua komponen | |
struktur dan non struktur yang | |
mempengaruhi respons linier dan nonlinier | |
struktur terhadap guncangan gempa harus | |
ditinjau dalam analisis. | |
==== 18.2.2.2 Komponen-komponen struktur | |
kaku yang bukan merupakan bagian sistem | |
pemikul gaya seismik diizinkan untuk | |
digunakan asalkan pengaruhnya pada | |
respons sistem pemikul gempa ditinjau | |
dalam desain struktur. Konsekuensi | |
kegagalan komponen-komponen struktur | |
dan non struktur yang bukan merupakan | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.2 Analisis dan desain komponen | |
struktural – diasumsikan bahwa distribusi | |
kekuatan perlu untuk berbagai komponen | |
sistem pemikul gaya seismik akan di | |
tentukan dari analisis model elastis linier | |
dari sistem yang dibeban gaya terfaktor, | |
seperti yang di syaratkan oleh SNI 1726. | |
Jika analisis respons riwayat waktu | |
nonlinear digunakan, gerakan tanah dasar | |
harus dipilih setelah dilakukan studi detail | |
kondisi situs dan riwayat gempa lokal. | |
Karena dasar desain tahan gempa | |
memperkenankan respons nonlinear, perlu | |
diselidiki stabilitas sistem pemikul gaya | |
seismik, juga interaksinya dengan | |
komponen struktural dan nonstruktural | |
lainnya, terhadap perpindahan lateral yang | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 364 dari 695 | |
STANDAR | |
bagian sistem pemikul gaya seismik harus | |
ditinjau. | |
==== 18.2.2.3 Komponen-komponen struktur | |
yang berada di bawah level penjepitan | |
lateral struktur yang diperlukan untuk | |
menyalurkan gaya-gaya akibat pengaruh | |
gempa ke fondasi harus memenuhi | |
persyaratan-persyaratan Pasal 18 yang | |
konsisten dengan sistem pemikul gaya | |
seismik di atasnya. | |
PENJELASAN | |
diharapkan sesuai dengan pergerakan | |
tanah maksimum yang dipertimbangkan | |
(MCER). Untuk perhitungan perpindahan | |
lateral, dengan asumsi semua komponen | |
struktur sepenuhnya retak cenderung | |
mengarah pada estimasi kemungkinan | |
simpangan antar tingkat (drift) yang lebih | |
baik daripada menggunakan kekakuan | |
tidak retak untuk semua komponen. Asumsi | |
analisis yang dijelaskan dalam 6.6.3.1.2 | |
dan 6.6.3.1.3 dapat digunakan untuk | |
memperkirakan defleksi lateral dari sistem | |
gedung beton bertulang . | |
Tujuan utama Pasal 18 adalah keamanan | |
struktur. Maksud dari 18.2.2.1 dan 18.2.2.2 | |
adalah untuk memberikan perhatian | |
terhadap pengaruh komponen | |
nonstruktural pada respons struktural dan | |
terhadap bahaya dari jatuhnya bendabenda. | |
Pasal 18.2.2.3 berfungsi sebagai | |
peringatan bahwa dasar struktur seperti | |
yang didefinisikan dalam analisis tidak | |
selalu berada pada fondasi atau | |
permukaan tanah. Detail kolom dan dinding | |
yang menerus kebawah dasar struktur | |
menuju fondasi harus konsisten dengan | |
yang di atas dasar struktur. | |
Dalam memilih ukuran komponen struktur | |
untuk struktur penahan gempa, penting | |
untuk mempertimbangkan masalahmasalah | |
konstruksi yang terkait dengan | |
kerapatan tulangan. Desain harus | |
sedemikian rupa sehingga semua tulangan | |
dapat dirakit dan dipasang di lokasi yang | |
tepat dan beton dapat dituang dan | |
dikonsolidasikan dengan baik. Penggunaan | |
batas atas dari rasio tulangan yang | |
diizinkan dapat menyebabkan masalah | |
konstruksi. | |
STANDAR | |
==== 18.2.3 Pengangkuran pada beton | |
==== 18.2.3.1 Angkur yang menahan gaya | |
yang diakibatkan oleh gempa pada | |
struktur yang dikenakan KDS C, D, E, | |
ataupun F harus memenuhi 17.2.3. | |
==== 18.2.4 Faktor reduksi kekuatan | |
==== 18.2.4.1 Faktor reduksi kekuatan harus | |
sesuai dengan Pasal 21. | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.4 Faktor reduksi kekuatan | |
==== R18.2.4.1 Pasal 21 berisi faktor reduksi | |
kekuatan untuk semua komponen struktur, | |
joint dan sambungan pada struktur | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 365 dari 695 | |
PENJELASAN | |
penahan gempa, termasuk persyaratan | |
khusus dalam 21.2.4 untuk gedung yang | |
menggunakan sistem rangka pemikul | |
momen khusus, dinding struktural khusus, | |
dan dinding pracetak menengah. | |
STANDAR | |
==== 18.2.5 Beton pada sistem rangka pemikul | |
momen khusus dan dinding struktural | |
khusus | |
==== 18.2.5.1 Kekuatan tekan beton yang | |
disyaratkan untuk sistem rangka pemikul | |
momen khusus dan dinding struktural | |
khusus harus sesuai dengan persyaratan | |
sistem pemikul gaya seismik khusus | |
berdasarkan Tabel 19.2.1.1. | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.5 Beton pada sistem rangka | |
pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus – Persyaratanpersyaratan | |
pasal ini mengacu pada | |
kualitas beton pada rangka dan dinding | |
yang menahan gaya gempa. Kekuatan | |
tekan maksimum yang disyaratkan untuk | |
beton ringan dapat digunakan dalam | |
perhitungan desain struktural dibatasi | |
hingga 35 MPa, terutama karena | |
kurangnya data lapangan dan | |
eksperimental pada perilaku komponen | |
yang dibuat dari beton ringan yang | |
mengalami perpindahan bolak-balik dalam | |
daerah nonlinear. Jika terdapat bukti yang | |
meyakinkan dihasilkan pada penggunaan | |
tertentu, batasan maksimum kekuatan | |
tekan yang disyaratkan untuk beton ringan | |
dapat ditingkatkan ke tingkat yang telah | |
terbukti. | |
STANDAR | |
==== 18.2.6 Tulangan pada sistem rangka | |
pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus | |
==== 18.2.6.1 Tulangan pada sistem rangka | |
pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus harus sesuai dengan | |
persyaratan sistem pemikul gaya seismik | |
khusus berdasarkan 20.2.2. | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.6 Tulangan pada sistem rangka | |
pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus – penggunaan tulangan | |
longitudinal dengan kekuatan yang jauh | |
lebih tinggi dari yang di asumsikan dalam | |
desain akan menyebabkan tegangan geser | |
dan lekatan yang lebih tinggi pada saat | |
momen leleh terjadi. Kondisi ini | |
menyebabkan kegagalan getas dalam | |
geser atau lekatan dan harus dihindari | |
walaupun kegagalan tersebut terjadi pada | |
beban yang lebih tinggi dari yang | |
diantisipasi dalam desain. Oleh karena itu, | |
batas atas terletak pada kekuatan leleh | |
aktual dari baja tulangan (mengacu pada | |
20.2.2.5). ASTM A706M untuk baja | |
tulangan paduan-rendah (low-alloy) | |
termasuk didalamnya Mutu 420 dan Mutu | |
550; namun hanya Mutu 420 secara umum | |
diperbolehkan karena data yang tidak | |
cukup untuk mengkonfirmasi penerapan | |
standar yang ada untuk struktur yang | |
menggunakan mutu yang lebih tinggi. Pasal | |
18.2.1.7 mengizinkan alternatif material | |
seperti ASTM A706M Mutu 550 jika hasil uji | |
dan analisis mendukung penerapannya. | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 366 dari 695 | |
PENJELASAN | |
Persyaratan untuk kekuatan tarik lebih | |
besar dari kekuatan leleh tulangan | |
( 20.2.2.5 ) berdasarkan pada asumsi bahwa | |
kemampuan komponen struktural untuk | |
menghasilkan kapasitas rotasi inelastis | |
merupakan fungsi dari panjang daerah | |
leleh sepanjang sumbu komponen. Dalam | |
interpretasi hasil eksperimental, panjang | |
daerah leleh dikaitkan dengan besaran | |
relatif dari momen nominal dan leleh (ACI | |
352R ). Menurut interpretasi ini, semakin | |
besar rasio momen nominal terhadap | |
momen leleh, semakin panjang daerah | |
plastis. Pasal 20 mensyaratkan bahwa | |
rasio dari kekuatan tarik aktual terhadap | |
kekuatan leleh aktual tidak kurang dari | |
1,25. | |
Pembatasan nilai fy dan fyt berlaku untuk | |
semua tipe tulangan transversal, termasuk | |
spiral, sengkang pengekang lingkaran, | |
sengkang pengekang persegi, dan ikat | |
silang. Pembatasan pada nilai fy dan fyt | |
dalam 20.2.2.4 untuk menghitung kekuatan | |
geser nominal bertujuan untuk membatasi | |
lebar retak geser. Hasil penelitian (Budek et | |
al. 2002; Muguruma dan Watanabe 1990; | |
Sugano et al. 1990) menunjukkan bahwa | |
kekuatan leleh yang lebih tinggi secara | |
efektif dapat digunakan sebagai tulangan | |
pengekang seperti yang ditentukan dalam | |
18.7.5.4. | |
STANDAR | |
==== 18.2.7 Sambungan mekanis pada sistem | |
rangka pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.7 Sambungan mekanis pada | |
sistem rangka pemikul momen khusus dan | |
dinding struktural khusus – Pada struktur | |
yang mengalami deformasi inelastik saat | |
gempa, tegangan tarik pada tulangan dapat | |
mendekati kekuatan tarik tulangan. | |
Persyaratan untuk sambungan mekanis | |
Tipe 2 dimaksudkan untuk menghindari | |
kegagalan sambungan (splice) ketika | |
tulangan dikenakan tingkat tegangan yang | |
diperkirakan di daerah pelelehan. | |
Sambungan mekanis Tipe 1 tidak perlu | |
memenuhi persyaratan yang lebih ketat | |
seperti sambungan mekanis Tipe 2, dan | |
mungkin tidak mampu menahan tingkat | |
tegangan yang diperkirakan di daerah | |
pelelehan. Lokasi sambungan mekanis | |
Tipe 1 dibatasi karena tegangan tarik | |
tulangan pada daerah leleh dapat melebihi | |
persyaratan kekuatan pada 25.5.7. | |
Pembatasan pada sambungan mekanis | |
Tipe 1 berlaku untuk semua tulangan yang | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 367 dari 695 | |
PENJELASAN | |
menahan pengaruh gempa, termasuk | |
tulangan transversal. | |
Praktik pendetailan yang | |
direkomendasikan menghindari | |
penggunaan sambungan tulangan pada | |
daerah yang berpotensi mengalami leleh | |
pada komponen struktur yang menahan | |
pengaruh gempa. Jika penggunaan | |
sambungan mekanis pada daerah | |
berpotensi leleh tidak dapat dihindari, harus | |
ada dokumentasi pada karakteristik | |
kekuatan aktual dari batang yang | |
disambung, pada karakteristik gayaperpindahan | |
dari sambungan tulangan, dan | |
kemampuan sambungan mekanis Tipe 2 | |
digunakan untuk memenuhi persyaratan | |
kinerja yang disyaratkan. | |
Meskipun sambungan mekanis seperti | |
yang didefinisikan oleh 18.2.7 | |
diperkenankan sambungan tidak dipasang | |
selang-seling (staggered), sambungan | |
selang-seling dianjurkan dan mungkin | |
diperlukan untuk kemudahan konstruksi | |
atau memberikan ruang yang cukup di | |
sekitar sambungan untuk pemasangan | |
atau untuk memenuhi persyaratan spasi | |
bersih. | |
STANDAR | |
==== 18.2.7.1 Sambungan mekanis harus | |
diklasifikasikan sebagai sambungan | |
mekanis Tipe 1 atau Tipe 2, yaitu: | |
a) Sambungan mekanis Tipe 1 harus | |
memenuhi 25.5.7 ; | |
b) Sambungan mekanis Tipe 2 harus | |
memenuhi 25.5.7 dan harus memiliki | |
kekuatan tarik yang minimal sama | |
dengan kekuatan tarik spesifikasi | |
batang tulangan yang disambung. | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.7.1 Persyaratan tambahan untuk | |
sambungan mekanis Tipe 2 bertujuan | |
untuk menghasilkan sambungan mekanis | |
yang mampu mempertahankan regangan | |
inelastis melalui siklus majemuk. | |
STANDAR | |
==== 18.2.7.2 Sambungan mekanis Tipe 1 | |
tidak boleh digunakan dalam zona sejarak | |
dua kali tinggi komponen struktur dari muka | |
kolom atau muka balok untuk sistem rangka | |
pemikul momen khusus atau dari | |
penampang kritis dimana pelelehan | |
tulangannya dimungkinkan terjadi sebagai | |
akibat deformasi inelastis yang disebabkan | |
gaya gempa. Sambungan mekanis Tipe 2 | |
diizinkan untuk digunakan pada sebarang | |
lokasi, kecuali sebagaimana disebutkan | |
pada 18.9.2.1 c). | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 368 dari 695 | |
STANDAR | |
==== 18.2.8 Sambungan las pada sistem | |
rangka pemikul momen khusus dan dinding | |
struktural khusus | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.8 Sambungan las pada sistem | |
rangka pemikul momen khusus dan dinding | |
struktur khusus | |
STANDAR | |
==== 18.2.8.1 Sambungan las pada tulangan | |
yang memikul gaya akibat gempa harus | |
memenuhi 25.5.7 dan tidak boleh | |
digunakan dalam zona sejarak dua kali | |
tinggi komponen struktur dari muka kolom | |
atau muka balok untuk sistem rangka | |
pemikul momen khusus atau dari | |
penampang dimana pelelehan tulangannya | |
dimungkinkan terjadi sebagai akibat | |
deformasi lateral inelastis yang disebabkan | |
gaya gempa. | |
PENJELASAN | |
==== R18.2.8.1 Pengelasan tulangan harus | |
sesuai dengan AWS D1.4 seperti yang | |
disyaratkan dalam Pasal 26. Lokasi | |
sambungan yang dilas dibatasi karena | |
tegangan tarik tulangan pada daerah leleh | |
dapat melebihi kekuatan yang disyaratkan | |
dalam 25.5.7. Pembatasan pada | |
sambungan las ini berlaku untuk semua | |
tulangan yang menahan pengaruh gempa, | |
termasuk tulangan transversal. | |
STANDAR | |
==== 18.2.8.2 Pengelasan sengkang, ikat | |
silang, sisipan, atau elemen-elemen | |
lainnya yang serupa pada tulangan | |
longitudinal perlu tidak diizinkan. | |
==== R18.2.8.2 Pengelasan batang tulangan | |
silang dapat menyebabkan perapuhan | |
logam (embrittlement) lokal pada baja. Jika | |
pengelasan batang tulangan silang | |
digunakan untuk memfasilitasi fabrikasi | |
atau penempatan tulangan, itu harus | |
dilakukan hanya pada batang yang | |
ditambahkan untuk tujuan tersebut. | |
Larangan pengelasan batang tulangan | |
silang tidak berlaku pada batang yang dilas | |
dengan operasi pengelasan selalu dalam | |
kendali pihak yang berkompeten, seperti | |
dalam pembuat tulangan kawat las. | |
==== 18.3 - Sistem rangka pemikul momen | |
biasa | |
==== 18.3.1 Ruang Lingkup | |
==== 18.3.1.1 Pasal ini berlaku untuk sistem | |
rangka pemikul momen biasa yang | |
merupakan bagian sistem pemikul gaya | |
seismik. | |
==== 18.3.2 Balok harus memiliki paling sedikit | |
dua batang tulangan longitudinal yang | |
menerus sepanjang kedua sisi atas dan | |
bawah penampang. Tulangan bawah yang | |
menerus harus memiliki luas tidak kurang | |
dari seperempat luas maksimum tulangan | |
bawah. Tulangan ini harus diangkur untuk | |
dapat mencapai kekuatan leleh tarik 𝒇𝒚 | |
pada muka tumpuan. | |
==== 18.3.3 Kolom yang mempunyai panjang | |
tak tertumpu lu≤5c1 harus memiliki | |
ϕVn setidaknya nilai terendah di antara a) | |
dan b): | |
==== R18.3 - Sistem rangka pemikul momen | |
biasa | |
Pasal ini hanya berlaku untuk rangka | |
momen biasa yang yang dikenakan KDS B. | |
Persyaratan tulangan balok bertujuan untuk | |
meningkatkan kontinuitas dalam komponen | |
rangka dan dengan demikian | |
meningkatkan tahanan gaya lateral dan | |
integritas struktur; persyaratan ini tidak | |
berlaku untuk rangka momen pelat-kolom. | |
Persyaratan untuk kolom bertujuan untuk | |
memberikan kapasitas tambahan untuk | |
menahan geser pada kolom dengan | |
proporsi yang tanpanya akan membuat | |
lebih rentan terhadap kegagalan geser | |
terkena beban gempa. | |
  | |
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, | |
copy standar ini dibuat untuk | |
Sub KT 91-01-S4 Bahan, | |
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan | |
tidak untuk dikomersialkan” | |
SNI 2847:2019 | |
© BSN 2019 369 dari 695 | |
STANDAR | |
a) Gaya geser yang terkait dengan | |
terjadinya kekuatan momen nominal Mn | |
pada setiap ujung dari panjang tak | |
tertumpu kolom akibat lentur yang | |
berbalik arah (kurvatur ganda). | |
Kekuatan lentur kolom harus dihitung | |
untuk gaya aksial terfaktor yang | |
konsisten dengan arah gaya lateral | |
yang ditinjau, yang menghasilkan | |
kekuatan lentur tertinggi. | |
b) Gaya geser maksimum yang diperoleh | |
dari kombinasi beban desain, termasuk | |
E, dengan Ω0E sebagai pengganti E. | |
[ Lanjut Ke 18.4 Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah ... ] | |