penanganan jangka pendek dan kondisi
persyaratan desain angkur dalam beton
17.1 - Ruang lingkup
PASAL 17 - PENGANGKURAN KE BETON
R17.1 - Ruang lingkup
17.1.1 Pasal ini memberikan persyaratan-
R17.1.1 Lingkup pasal ini dibatasi hanya
mencakup angkur struktural yang
yang digunakan untuk menyalurkan beban-
menyalurkan beban-beban struktural yang
beban struktural dalam tarik, geser, atau
berkaitan dengan kekuatan, stabilitas, atau
kombinasi tarik dan geser antara: (a)
keselamatan hidup. Terdapat dua jenis
elemen-elemen struktur yang terhubung;
penerapan yang dapat digambarkan.
atau (b) komponen-komponen non-
Pertama adalah sambungan antara
struktural terkait keamanan dan elemen-
elemen-elemen
struktural
dimana
elemen struktur. Tingkat keamanan yang
kegagalan sebuah angkur atau kelompok
disyaratkan lebih diutamakan untuk kondisi
angkur dapat mengakibatkan hilangnya
layan
dibandingkan
untuk
kondisi
keseimbangan atau stabilitas sebarang
bagian struktur. Kedua adalah komponen-
konstruksi.
komponen non-struktural terkait keamanan
dan elemen-elemen struktur yang bukan
bagian dari struktur (seperti sistem
sprinkler, pipa berat yang menggantung,
atau rel penghalang) yang melekat pada
elemen struktur. Tingkat keamanan yang
ditentukan oleh kombinasi faktor beban dan
faktor-ϕ sesuai untuk aplikasi struktural.
Standar lain mungkin memerlukan tingkat
keamanan yang lebih ketat selama
penanganan sementara.
17.1.2 Pasal ini berlaku untuk angkur
R17.1.2 Ketentuan-ketentuan desain
tanam cor ditempat (cast-in) dan untuk
untuk angkur adhesif telah ditambahkan
angkur pascacor (post-installed) ekspansi
dalam ACI Code 2011. Angkur adhesif
(terkontrol
torsi
dan
terkontrol
sangat sensitif terhadap sejumlah faktor
perpindahan), angkur ujung diperlebar
termasuk arah pemasangan dan jenis
(undercut), dan angkur adhesif (adhesive).
pembebanan. Ketika angkur adhesif
Angkur adhesif harus dipasang dalam
digunakan untuk menahan beban tarik
beton yang mempunyai umur minimum 21
tetap,
ketentuan-ketentuan
meliputi
hari pada saat pemasangan angkur.
persyaratan pengujian untuk pemasangan
Sisipan khusus (specialty inserts), baut
angkur arah horizontal dan miring ke atas
tembus (through-bolts), angkur majemuk
dalam 17.2.4 dan persyaratan desain dan
yang dihubungkan ke pelat baja tunggal
sertifikasi untuk kasus beban tarik tetap
pada ujung angkur yang tertanam, angkur
dalam 17.2.5 dan 17.8.2.2 hingga 17.8.2.4.
yang di-grouting, dan angkur langsung
Angkur adhesif yang memenuhi syarat
(direct anchors) seperti paku atau baut
sesuai ACI 355.4 diuji dalam dalam dua
powder-actuated atau pneumatic-actuated
rentang kekuatan tekan beton: 17 hingga
tidak masuk dalam ketentuan-ketentuan
28 MPa dan 45 hingga 59 MPa. Kekuatan
dalam pasal ini. Tulangan yang digunakan
lekatan pada umumnya tidak terlalu
sebagai bagian penanaman harus didesain
terpengaruh oleh kekuatan tekan beton.
dengan pasal lain pada standar ini.
Kinerja desain angkur adhesif tidak dapat
dipastikan dengan menetapkan kekuatan
tekan beton minimum pada saat
pemasangan pada umur awal beton. Oleh
karena itu, minimum umur beton 21 hari
© BSN 2019
302 dari 695
SNI 2847:2019
STANDAR
PENJELASAN
diperlukan pada pemasangan angkur
adhesif.
Banyaknya variasi bentuk dan konfigurasi
sisipan khusus membuat rekomendasi
yang umum digunakan untuk pengujian dan
desain tidak dapat digunakan. Sisipan
khusus tidak dicakup oleh ketentuan Pasal
17.
17.1.3
Ketentuan-ketentuan
desain
R17.1.3 Tipikal stud berkepala dan baut
mencakup jenis-jenis angkur berikut:
berkepala yang dicor ditempat dengan
geometri sesuai dengan ASME B1.1,
a) Stud berkepala dan baut berkepala yang
B18.2.1, dan B18.2.6 telah diuji dan terbukti
mempunyai geometri yang telah
dapat diprediksi perilakunya, sehingga
menunjukkan hasil kekuatan cabut
kekuatan cabut (pullout strength) yang
(pullout strength) pada beton tak retak
dihitung dapat diterima.
sama dengan atau melebihi
1,4Np,
Angkur tanam pascacor tidak memiliki
dimana Np diberikan dalam Pers.
kekuatan cabut yang dapat diprediksi, oleh
(17.4.3.4);
karena itu diperlukan uji kualifikasi untuk
b) Baut berkait yang mempunyai geometri
menetapkan kekuatan cabut (pullout
yang telah yang telah menunjukkan hasil
strength) sesuai ACI 355.2. Untuk angkur
kekuatan cabut tanpa memanfaatkan
pascacor supaya dapat digunakan sesuai
friksi pada beton tak retak sama dengan
dengan persyaratan pasal ini, hasil uji ACI
atau melebihi 1,4Np, dimana Np diberikan
355.2
harus
menunjukkan
bahwa
dalam Pers. (17.4.3.5);
kegagalan cabut menunjukkan karakteristik
c) Angkur pascacor ekspansi dan angkur
hubungan beban-perpindahan yang dapat
ujung diperlebar yang memenuhi kriteria
diterima atau kegagalan cabut dapat
asesmen ACI 355.2; dan
dicegah oleh mode kegagalan lainnya.
d) Angkur adhesif yang memenuhi kriteria
Untuk angkur adhesif, karakteristik
asesmen ACI 355.4.
tegangan lekatan dan kesesuaian untuk
penggunaan struktural ditetapkan dengan
pengujian sesuai dengan ACI 355.4.
17.1.4 Penerapan beban yang didominasi
R17.1.4 Pengecualian dari ruang lingkup
oleh fatigue siklus tinggi atau beban impak
pembebanan yang menghasilkan fatigue
tidak dicakup dalam pasal ini.
siklus tinggi atau impak yang berdurasi
sangat pendek (seperti ledakan atau
gelombang kejut) tidak dimaksudkan untuk
mengecualikan pengaruh beban seismik.
Pasal
17.2.3 menyajikan persyaratan
tambahan untuk desain ketika beban
seismik disertakan.
17.2 - Umum
R17.2 - Umum
17.2.1 Angkur dan kelompok angkur
R17.2.1 Ketika kekuatan kelompok
harus didesain terhadap pengaruh kritis
angkur ditentukan oleh kerusakan beton,
beban-beban terfaktor seperti yang
perilaku ini getas dan terdapat redistribusi
ditentukan dengan analisis elastis.
terbatas gaya-gaya antara angkur yang
Pendekatan analisis plastis diizinkan bila
tegangannya tinggi dan angkur yang
kekuatan nominal dikendalikan oleh
tegangannya lebih rendah. Dalam hal ini,
daktilitas elemen baja, asalkan bahwa
teori elastisitas perlu digunakan, dengan
kompatibilitas deformasi diperhitungkan.
asumsi perangkat penyambung yang
mendistribusikan beban ke angkur cukup
kaku. Gaya-gaya angkur dapat dianggap
© BSN 2019
303 dari 695
STANDAR
PENJELASAN
17.2.1.1 Pengaruh kelompok angkur
proporsional terhadap beban eksternal dan
harus ditinjau dimana dua atau lebih angkur
jarak dari sumbu netral kelompok angkur.
mempunyai spasi kurang dari spasi kritis
Jika kekuatan angkur ditentukan oleh
sebagai berikut:
kelelehan daktail angkur baja, redistribusi
gaya-gaya pada angkur dapat signifikan
Mode kegagalan yang
terjadi. Dalam hal ini, analisis berdasarkan
Spasi kritis
diinvestigasi
teori elastisitas menjadi konservatif. Cook
Beton jebol (breakout) dalam tarik
3hef
dan Klingner (1992a, b) dan Lotze et al.
Kekuatan lekatan dalam tarik
2cNa
(2001)
membahas analisis nonlinier,
menggunakan teori plastisitas untuk
Beton jebol (breakout) dalam geser
3ca1
penentuan kapasitas kelompok angkur
daktail.
Hanya angkur-angkur yang rentan
terhadap mode kegagalan tertentu yang
diinvestigasi harus disertakan dalam
kelompok ini.
17.2.2 Kekuatan desain angkur harus
sama atau lebih besar dari kekuatan perlu
terbesar yang dihitung dengan kombinasi
beban yang digunakan dalam 5.3.
17.2.3 Desain seismic
R17.2.3 Desain
seismik -Kecuali
17.2.3.4.1 atau
17.2.3.5.1 diterapkan,
17.2.3.1 Angkur-angkur pada struktur
seluruh angkur pada struktur yang
yang ditetapkan sebagai Kategori Desain
ditetapkan
sebagai Kategori Desain
Seismik C, D, E, atau F harus memenuhi
Seismik (KDS) C, D, E, atau F diharuskan
persyaratan tambahan pada
17.2.3.2
memenuhi persyaratan tambahan 17.2.3.1
hingga 17.2.3.7.
hingga
17.2.3.7, tanpa mempedulikan
beban
gempa
termasuk
dalam
pengontrolan kombinasi beban untuk
desain angkur. Selain itu, semua angkur
tanam pascacor pada struktur yang
ditetapkan sebagai KDS C, D, E, atau F
harus memenuhi persyaratan ACI 355.2
atau ACI 355.4 untuk prakualifikasi angkur
yang menahan beban gempa. Idealnya,
untuk beban tarik, kekuatan angkur harus
ditentukan oleh kelelehan daktail elemen
baja angkur. Jika angkur tidak dapat
memenuhi persyaratan daktilitas yang
ditentukan 17.2.3.4.3a), maka perangkat
penyambung harus dirancang untuk leleh
jika perangkat penyambung tersebut
adalah struktural atau baja ringan (light
gauge steel), atau didesain untuk hancur
jika kayu. Jika persyaratan daktilitas
17.2.3.4.3a) dipenuhi, maka sebarang
perangkat penyambung ke angkur harus
didesain tidak leleh. Dalam mendesain
perangkat penyambung menggunakan
mekanisme leleh yang menyediakan
daktilitas yang cukup, sebagaimana
diizinkan
oleh
17.2.3.4.3b)
dan
© BSN 2019
304 dari 695
SNI 2847:2019
STANDAR
PENJELASAN
17.2.3.5.3a), rasio kekuatan leleh yang
disyaratkan terhadap kekuatan yang
diharapkan untuk material perangkat
penyambung harus dipertimbangkan dalam
menentukan gaya desain. Nilai yang
digunakan
untuk
kekuatan
yang
diharapkan harus mempertimbangkan
pengaruh kekuatan lebih (overstrength)
dan pengerasan regangan (strain
hardening) material. Misalnya, material
dalam elemen sambungan dapat leleh dan
karena peningkatan kekuatan dengan
pengerasan regangan, menyebabkan
kegagalan sekunder sub-elemen atau
menimbulkan kebutuhan gaya atau
deformasi tambahan pada angkur. Untuk
perangkat penyambung baja struktural, jika
hanya kekuatan leleh baja yang ditentukan
diketahui, kekuatan yang diharapkan harus
diambil sekitar 1,5 kali kekuatan leleh yang
disyaratkan. Jika kekuatan leleh baja aktual
diketahui, kekuatan yang diharapkan harus
diambil sekitar 1,25 kali kekuatan leleh
sebenarnya.
Dalam kondisi seismik, arah geser
mungkin tidak dapat diprediksi. Gaya geser
penuh harus diasumsikan ke sebarang
arah untuk keamanan desain.
17.2.3.2 Ketentuan-ketentuan dalam
R17.2.3.2 Ketentuan desain dalam pasal
pasal ini tidak berlaku untuk desain angkur
ini tidak berlaku untuk angkur di daerah
di daerah sendi plastis struktur beton akibat
sendi plastis. Kemungkinan retak beton dan
gaya gempa.
pengelupasan beton (spalling) dengan
tingkat yang lebih besar di daerah sendi
plastis berada di luar kondisi dimana beton
nominal yang menentukan hasil kekuatan
dalam pasal ini dapat diterapkan. Daerah
sendi plastis yang ditinjau sejarak sama
dengan dua kali kedalaman komponen dari
muka kolom atau balok, dan juga termasuk
penampang lain di dinding, rangka, dan
pelat di mana pelelehan tulangan dapat
terjadi sebagai akibat perpindahan lateral.
Bila angkur harus ditempatkan di daerah
sendi plastis, maka angkur harus
didetailkan
sehingga gaya angkur
disalurkan langsung ke tulangan angkur
yang didesain untuk menahan gaya angkur
ke dalam badan komponen struktur di luar
daerah
pengangkuran.
Konfigurasi-
konfigurasi angkur yang mengandalkan
pada kekuatan tarik beton tidak boleh
digunakan.
© BSN 2019
305 dari 695
STANDAR
PENJELASAN
17.2.3.3 Angkur tanam pascacor harus
R17.2.3.3 Angkur-angkur yang tidak
terkualifikasi untuk pembebanan gempa
cocok digunakan pada beton retak
sesuai dengan ACI 355.2 atau ACI 355.4.
sebaiknya tidak digunakan untuk menahan
Kekuatan cabut Np dan kekuatan baja
beban gempa. Kualifikasi angkur tanam
angkur dalam kondisi geser Vsa untuk
pascacor yang digunakan pada beton retak
angkur ekspansi dan ujung diperlebar harus
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
berdasarkan hasil Uji Simulasi Seismik ACI
dari kualifikasi untuk menahan beban
355.2. Untuk angkur adhesif, kekuatan baja
gempa di ACI 355.2 dan ACI 355.4. Hasil
dalam kondisi geser Vsa dan tegangan
desain yang diperoleh dari Uji Simulasi
lekatan karakteristik τuncr dan τcr harus
Seismik ACI
355.2 dan ACI
355.4
didasarkan hasil Uji Simulasi Seismik ACI
diharapkan lebih kecil daripada
untuk
355.4.
penerapan beban statik.
17.2.3.4 Persyaratan untuk beban Tarik
R17.2.3.4 Persyaratan untuk beban tarik
17.2.3.4.1 Bila komponen tarik akibat
R17.2.3.4.1 Persyaratan 17.2.3.4.3 tidak
gaya gempa tingkat kekuatan yang
berlaku jika gaya tarik gempa yang
diterapkan pada angkur tunggal atau
diterapkan hanya bagian kecil dari gaya
kelompok angkur adalah sama dengan atau
tarik total terfaktor.
kurang dari 20 persen gaya tarik angkur
total terfaktor terkait dengan kombinasi
beban yang sama, maka diizinkan untuk
mendesain angkur tunggal atau kelompok
angkur untuk memenuhi
17.4 dan
persyaratan kekuatan tarik dalam 17.3.1.1.
17.2.3.4.2 Bila komponen tarik akibat
R17.2.3.4.2 Jika elemen baja daktail
gaya gempa tingkat kekuatan yang
adalah baja ASTM A36M atau ASTM A307,
diterapkan pada angkur melebihi 20 persen
nilai futa/fya biasanya sekitar 1,5 dan angkur
gaya tarik angkur total terfaktor terkait
dapat mengulur sebelum gagal pada drat
dengan kombinasi beban yang sama,
(threads). Untuk baja lainnya, perhitungan
angkur dan perangkat penyambungnya
mungkin perlu dilakukan untuk memastikan
harus
didrancang
sesuai
dengan
bahwa perilaku serupa dapat terjadi.
17.2.3.4.3. Kekuatan tarik desain angkur
R17.4.1.2 memberikan informasi tambahan
harus ditentukan sesuai dengan 17.2.3.4.4.
tentang properti baja angkur. Ketentuan
penebalan ujung drat, dimana ujung drat
batang diperbesar untuk mengkompensasi
pengurangan luas yang berkaitan dengan
pembuatan drat (threading), dapat
memastikan bahwa leleh terjadi pada