==== 13. PASAL 13 – FONDASI

==== 13.1 - Ruang lingkup

==== R13.1 - Ruang lingkup
Ketika persyaratan yang berlaku untuk
fondasi sudah tersedia pada pasal ini,
sebagian dari persyaratan yang digunakan
untuk desain fondasi dapat ditemukan di
pasal lain pada standar ini. Pasal lain
tersebut dirujuk dalam Pasal 13. Namun,
penerapan untuk ketentuan-ketentuan
tertentu dalam pasal tersebut mungkin
tidak dijelaskan secara eksplisit untuk
fondasi.

==== 13.1.1 Pasal ini ditujukan untuk desain
fondasi nonprategang dan fondasi
prategang, termasuk fondasi dangkal a)
hingga e) dan, jika ada, fondasi dalam f)
hingga i):
a) Fondasi lajur
b) Fondasi setempat
c) Fondasi gabungan
d) Fondasi rakit
e) Balok sloof
f) Pile cap
g) Fondasi tiang
h) Fondasi tiang bor
i) Caissons

==== R13.1.1 Contoh-contoh dari tipe fondasi
yang termasuk pada pasal ini
diilustrasikan dalam Gambar R13.1.1.
Fondasi tangga dan miring dianggap
sebagai bagian dari tipe fondasi lainnya.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 260 dari 695


Gambar R13.1.1 Tipe – tipe fondasi

==== 13.1.2 Fondasi di luar yang ditentukan
oleh 1.4.6 tidak tidak dibahas pada pasal
ini.

==== 13.2 - Umum

==== 13.2.1 Material

==== 13.2.1.1 Properti desain untuk beton
harus dipilih sesuai dengan Pasal 19.

==== 13.2.1.2 Properti desain untuk tulangan
baja harus dipilih sesuai dengan Pasal 20.

==== R13.2 - Umum
Pondasi pelat penuh/rakit
Pondasi menerus
Pondasi kombinasi
Pondasi
setempat
Pondasi
tangga
Sistem fondasi dalam dengan tiang pancang dan pile cap
Pancang
Pile cap Kolom
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 261 dari 695


==== 13.2.1.3 Material, desain, dan
persyaratan pendetailan penanaman
dalam beton harus sesuai dengan 20.7.

==== 13.2.2 Sambungan ke komponen lain

==== 13.2.2.1 Desain dan pendetailan kolom
cor di tempat dan kolom pracetak,
pedestal, dan sambungan dinding ke
fondasi harus sesuai dengan 16.3.

==== 13.2.3 Efek gempa

==== 13.2.3.1 Komponen struktur yang
diteruskan ke bawah dasar struktur yang
diperlukan untuk mentransmisikan gaya
akibat efek gempa ke fondasi harus
didesain sesuai 18.2.2.3.

==== 13.2.3 Efek gempa

==== R13.2.3.1 Struktur dasar, seperti yang
dijelaskan di dalam analisis, tidak perlu
selalu terkait dengan fondasi atau lantai
dasar, atau untuk bangunan dasar seperti
yang dijelaskan pada peraturan umum
gedung untuk perencanaan (sebagai
contoh, batas ketinggian atau persyaratan
untuk perlindungan terhadap api). Detail
kolom dan dinding yang menerus di bawah
dasar struktur ke fondasi diharuskan untuk
tetap konsisten dengan struktur atasnya.

==== 13.2.3.2 Untuk struktur dengan Kategori
Desain Seismik (KDS) D, E, atau F,
fondasi dangkal dan dalam yang menahan
gaya akibat gempa atau yang
mentransmisikan gaya akibat gempa
antara struktur dan tanah harus didesain
sesuai 18.13.
R.13.2.3.2 Respons inelastik pada
elemen struktur di atas fondasi diharapkan
terjadi ketika goncangan kuat tanah yang
mana elemen fondasi harus tetap elastis.
Karena perbaikan fondasi bisa menjadi
sangat sulit dan mahal. Persyaratan
fondasi sebagai penopang bangunan yang
masuk dalam Kategori Desain Seismik
(KDS) D, E, atau F menunjukan
kesepakatan tingkat minimum dari
pelaksanaan yang baik dalam desain dan
pendetailan fondasi beton dalam rangka
mencapai tujuan tersebut.

==== 13.2.4 Pelat di atas tanah

==== 13.2.4.1 Pelat di atas tanah yang
menyalurkan beban vertikal atau gaya
lateral dari bagian struktur lainnya ke
tanah harus didesain dan didetailkan
berdasarkan ketentuan yang sesuai
standar ini.

==== 13.2.4.2 Pelat di atas tanah yang
mentransmisikan gaya lateral sebagai
bagian dari sistem pemikul gaya seismik
harus didesain sesuai dengan 18.13.

==== 13.2.5 Beton polos

==== R13.2.4 Pelat di atas tanah - Pelat di atas
tanah sering berperilaku sebagai
diagfragma untuk menahan kesatuan
gedung di lantai dasar dan
meminimalisasi efek pergerakan tanah
yang tidak sefase (out of phase) yang
terjadi di dasar bangunan. Pada kasus ini,
pendetailan dan penulangan pelat lantai
harus cukup. Seperti yang disyaratkan
pada Pasal 26, dokumen konstruksi harus
menyatakan dengan jelas bahwa pelatpelat
di atas tanah tersebut adalah
komponen struktur, sehingga pemotongan
(sawcutting) pada komponen pelat yang
dimaksud di atas tidak diperbolehkan.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 262 dari 695


==== 13.2.5.1 Fondasi beton polos harus
didesain sesuai Pasal 14.

==== 13.2.6 Kriteria desain

==== 13.2.6.1 Fondasi harus proporsional
dalam menahan beban terfaktor dan
reaksi terinduksi.

==== R13.2.6 Kriteria desain

==== R13.2.6.1 Tegangan tanah izin dan
kapasitas tiang izin ditentukan oleh
prinsip-prinsip mekanika tanah dan
disesuaikan dengan peraturan umum
bangunan. Ukuran dari dasar fondasi pada
tanah atau jumlah dan susunan tiang
biasanya di tentukan berdasarkan nilainilai
izin dan beban tak terfaktor (beban
layan), seperti D, L, W, dan E, dengan
berbagai kombinasi yang telah diatur
dalam desain. Pada beberapa kasus
dimana beban eksentris atau momen
dipertimbangkan, tekanan tanah ekstrim
atau reaksi tiang yang didapat dari
pembebanan ini harus masuk dalam nilai
izin. Reaksi resultan akibat kombinasi
beban layan seperti momen, geser atau
keduanya yang disebabkan oleh gaya
angin atau gempa tidak boleh melebihi
nilai izin yang telah dinaikkan yang
diizinkan oleh peraturan umum gedung.
Untuk menentukan porsi kekuatan dari
pile cap atau fondasi telapak, perhitungan
tekanan tanah di bawah telapak atau
reaksi tiang diperlukan untuk menghitung
beban terfaktor yang terjadi. Perhitungan
tekanan tanah atau reaksi tiang tersebut
digunakan untuk menentukan keperluan
kekuatan fondasi untuk lentur, geser dan
penyaluran tulangan pada fondasi, seperti
pada komponen struktur lainnya. Dalam
kasus beban eksentris, beban terfaktor
dapat menyebabkan pola tekanan tanah
dan reaksi tiang yang berbeda jika
dibandingkan dengan yang didapat dari
beban tak terfaktor.
Gaya yang perlu ditransfer ke fondasi
hanya momen-momen ujung terhitung
pada dasar kolom atau pedestal.
Persyaratan momen minimum untuk
pertimbangan kelangsingan seperti yang
diberikan 6.6.4.5 tidak perlu
dipertimbangkan untuk transfer gaya dan
momen pada fondasi.

==== 13.2.6.2 Sistem fondasi diizinkan untuk
didesain dengan berbagai prosedur yang

==== R13.3.6.2 Desain fondasi diizinkan
menggunakan acuan dari prinsip-prinsip
dasar mekanika struktur selama hasil
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 263 dari 695

memenuhi persyaratan keseimbangan
dan kompatibilitas geometrik.
desain yang diperoleh menunjukkan
semua kriteria kekuatan dan kemampuan
layan terpenuhi. Desain fondasi dapat
dicapai melalui solusi klasik berdasarkan
teori kontinuum linear elastik, solusi
numerik berdasarkan elemen diskrit, atau
analisis garis leleh (yield-line analysis).
Pada semua kasus, analisis dan evaluasi
kondisi tegangan di titik beban yang
bekerja atau reaksi tiang akibat geser dan
torsi, maupun lentur, harus dimasukkan.

==== 13.2.6.3 Desain fondasi yang didasarkan
pada pemodelan strut-and-tie seperti yang
dijelaskan Pasal 23 harus diizinkan.

==== R13.2.6.3 Contoh aplikasi ketentuan ini
adalah desain pile cap didukung oleh
tiang, seperti ditunjukkan pada Gambar

==== R13.1.1 yang mana dapat didesain
menggunakan pemodelan tiga dimensi
strut-and-tie sesuai dengan Pasal 23
(Adebar et al. 1990).

==== 13.2.6.4 Momen eksternal pada setiap
penampang fondasi jalur, fondasi telapak,
atau pile cap harus dihitung terhadap
bidang vertikal melalui komponen struktur
dan menghitung momen dari gaya yang
bekerja di seluruh area komponen struktur
pada satu sisi komponen bidang vertikal
tersebut.

==== 13.2.7 Penampang kritis untuk fondasi
dangkal dan pile cap

==== R13.2.7 Penampang kritis untuk fondasi
dangkal dan pile cap

==== 13.2.7.1 Mu pada komponen struktur
daerah tumpuan harus diizinkan untuk
dihitung pada penampang kritis seperti
yang didefinisikan pada Tabel 13.2.7.1.
Tabel 13.2.7.1 – Lokasi penampang
kritis untuk Mu
Komponen
tertopang
Lokasi penampang
kritis
Kolom atau pedestal
Muka kolom atau
pedestal
Kolom dengan pelat
dasar baja
Setengah dari jarak
antara muka kolom dan
ujung pelat dasar baja
Dinding beton Muka dinding
Dinding batu bata
Setengah dari jarak
antara pusat dan muka
dinding batu bata

==== 13.2.7.2 Lokasi penampang kritis untuk
gaya geser terfaktor sesuai dengan 7.4.3
dan 8.4.3 untuk geser satu arah atau

==== R13.2.7.2 Kekuatan geser fondasi
ditentukan oleh kondisi yang lebih ekstrim
(lihat 8.5.3.1.1 dan 8.5.3.1.2). Penampang
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 264 dari 695

8.4.4.1 untuk geser dua arah harus diukur
dari lokasi penampang kritis untuk Mu
sesuai 13.2.7.1.
kritis untuk geser diukur dari muka
komponen penumpu (kolom, pedestal,
atau dinding), kecuali untuk dinding
pasangan batu bata atau komponen
penumpu lainnya dengan dasar pelat baja.
Perhitungan geser memerlukan reaksi
tanah yang diperoleh dari beban-beban
terfaktor, dan kekuatan desain yang
sesuai Pasal 22.
Jika diperlukan, geser di sekeliling
individu tiang harus dicek sesuai 8.5.3.1.2.
Jika keliling geser yang saling tumpang
tindih, maka modifikasi keliling kritis b0
harus diambil dari porsi envelope terkecil
keliling geser individual yang menahan
geser kritis pada kelompok tiang yang
ditinjau. Ilustrasi untuk situasi ini
ditunjukkan pada Gambar. R13.2.7.2.
Gambar R13.2.7.2 – Modifikasi keliling
kritis untuk geser dengan keliling kritis
yang saling tumpang tindih

==== 13.2.7.3 Kolom atau pedestal berbentuk
bundar atau poligon beraturan diizinkan
untuk diberlakukan sebagai komponen
struktur persegi dengan luas yang
ekuivalen saat menghitung penampang
kritis untuk momen, geser, maupun
penyaluran tulangan.

==== 13.2.8 Penyaluran tulangan pada fondasi
dangkal dan pile cap

==== 13.2.8.1 Penyaluran tulangan harus
sesuai dengan Pasal 25.

==== 13.2.8.2 Gaya tarik atau tekan yang
dihitung pada tiap penampang tulangan
harus disediakan pada setiap sisi bagian
tersebut.

==== 13.2.8.3 Penampang kritis untuk
penyaluran tulangan harus diasumsikan
Fondasi
tiang
Fondasi
tiang
Saling tumpang tindih
Keliling kritis
termodifikasi
d/2
d/2
dpancang
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 265 dari 695

pada lokasi yang sama seperti dijelaskan

==== 13.2.7.1 untuk momen maksimum
terfaktor dan pada semua bidang vertikal
lainnya bila terjadi perubahan pada
penampang atau tulangan.

==== 13.2.8.4 Pengangkuran yang memadai
harus disediakan oleh tulangan tarik bila
tegangan pada tulangan tidak berbanding
lurus terhadap momen, seperti pada
fondasi miring, berundak, atau tirus; atau
bila tulangan tarik tidak paralel terhadap
permukaan tekan.

==== 13.3 - Fondasi dangkal R13.3 - Fondasi dangkal

==== 13.3.1 Umum R13.3.1 Umum

==== 13.3.1.1 Luas dasar minimum fondasi
harus dihitung dari gaya dan momen tak
terfaktor yang diteruskankan oleh fondasi
ke tanah atau batuan dan tegangan tumpu
yang diizinkan yang memenuhi prinsipprinsip
mekanika tanah atau batuan.

==== 13.3.1.2 Ketebalan fondasi total harus
dipilih sedemikian rupa sehingga
ketebalan efektif tulangan bawah
sekurang-kurangnya adalah 150 mm.

==== R13.3.1.1 Penjelasan umum mengenai
ukuran fondasi dangkal dapat dilihat pada

==== R13.2.6.1.

==== 13.3.1.3 Pada fondasi miring, berundak,
atau tirus, kedalaman dan lokasi undakan
atau sudut kemiringan harus sedemikian
rupa sehingga memenuhi persyaratan
desain untuk setiap penampang.
R.13.3.1.3 Pengangkuran tulangan
pada fondasi miring, fondasi tangga, atau
fondasi tirus sesuai dengan 13.2.8.4.

==== 13.3.2 Fondasi dangkal satu arah

==== 13.3.2.1 Desain dan pendetailan fondasi
dangkal satu arah, termasuk fondasi jalur,
fondasi terkombinasi, dan balok ikat, harus
berdasarkan pasal ini dan disesuaikan
dengan ketentuan pada Pasal 7 dan Pasal
9.

==== 13.3.2.2 Tulangan harus didistribusikan
secara seragam di seluruh lebar fondasi
satu arah.

==== 13.3.3 Fondasi telapak dua arah R13.3.3 Fondasi telapak dua arah

==== 13.3.3.1 Desain dan pendetailan fondasi
telapak dua arah harus berdasarkan pasal
ini dan harus disesuaikan dengan
ketentuan pada Pasal 7 dan Pasal 8.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 266 dari 695


==== 13.3.3.2 Pada fondasi dua arah persegi,
tulangan harus didistribusikan secara
merata ke seluruh lebar fondasi di kedua
arah.

==== 13.3.3.3 Pada fondasi segi empat,
tulangan harus didistribusikan sesuai
dengan a) dan b):
a) Tulangan pada arah terpanjang harus
didistribusikan merata di seluruh lebar
fondasi
b) Untuk tulangan pada arah pendek,
sebagian dari total tulangan, s s γ A ,
harus didistribusikan merata dalam
jarak sama dengan sisi terpendek
fondasi yang berpusat pada garis
tengah kolom atau pedestal. Sisa
tulangan yang dibutuhkan pada sisi
terpendek, s s Aγ 1) (  , harus
didistribusikan merata di luar jalur
tengah fondasi, dimana s γ dihitung:
(β 1)
2
γs 
 (13.3.3.3)
dimana  adalah rasio antara sisi
panjang terhadap sisi pendek fondasi.

==== R13.3.3.3 Untuk meminimalisasi potensi
kesalahan pada penempatan tulangan,
praktik yang umum adalah jumlah
tulangan ditingkatkan pada sisi terpendek
dengan 2β / (β 1) dan spasi antar
tulangan dibuat seragam di seluruh
dimensi terpanjang fondasi (CRSI
Handbook 1984; Fling 1987).

==== 13.3.4 Fondasi gabungan dua arah dan
fondasi rakit

==== R13.3.4 Fondasi telapak kombinasi dua
arah dan fondasi rakit

==== 13.3.4.1 Desain dan pendetailan fondasi
gabungan dua arah dan fondasi rakit harus
berdasarkan pasal ini dan harus
disesuaikan dengan ketentuan Pasal 8.

==== R13.3.4.1 Detail rekomendasi untuk
desain fondasi telapak kombinasi dua arah
dan fondasi rakit dapat dilihat pada ACI
336.2R dan juga merujuk pada Kramrisch
and Rogers (1961).

==== 13.3.4.2 Metode desain langsung yang
dijelaskan pada 8.10 tidak boleh
digunakan untuk mendesain fondasi
gabungan dan fondasi rakit.

==== 13.3.4.3 Distribusi tegangan tumpu di
bawah fondasi gabungan dan fondasi rakit
harus konsisten terhadap properti tanah
atau batuan dan struktur, dan didasarkan
pada prinsip-prinsip mekanika tanah atau
batuan yang telah mapan.

==== R13.3.4.3 Metode desain menggunakan
beban terfaktor dan faktor reduksi
kekuatan ϕ dapat dipakai untuk fondasi
telapak kombinasi dua arah dan fondasi
rakit, terlepas dari distribusi tekanan
tumpu.

==== 13.3.4.4 Tulangan minimum pada
fondasi rakit nonprategang harus sesuai
dengan 8.6.1.1.

==== R13.3.4.4 Untuk meningkatkan kontrol
retak akibat gradien termal dan untuk
mencegah potensi retak akibat geser pons
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 267 dari 695

dengan penggunaan tulangan tarik,
perencana ahli bersertifikat harus
memperhatikan pemasangan tulangan
menerus pada masing-masing arah di
dekat kedua muka fondasi rakit.

==== 13.3.5 Dinding sebagai balok sloof

==== 13.3.5.1 Desain dinding sebagai balok
sloof harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada Pasal 9.

==== 13.3.5.2 Jika dinding balok sloof
dipertimbangkan sebagai balok tinggi
sesuai dengan 9.9.1.1, desain harus
memenuhi persyaratan pada 9.9.

==== 13.3.5.3 Dinding balok sloof harus
memenuhi persyaratan minimum dari
11.6.

==== 13.4 - Fondasi dalam

==== 13.4.1 Umum

==== 13.4.1.1 Jumlah dan susunan tiang, tiang
bor, maupun caisson harus ditentukan dari
gaya dan momen tak terfaktor yang
ditransmisikan ke komponen tiang
tersebut, dan kapasitas komponen tiang
izin berdasarkan prinsip-prinsip mekanika
tanah dan batuan.

==== R13.4 - Fondasi dalam

==== R13.4.1 Umum

==== R13.4.1.1 Penjelasan umum mengenai
pemilihan jumlah dan susunan fondasi
tiang, tiang bor, dan caisson dijelaskan

==== R13.2.6.1.

==== 13.4.2 Pile cap

==== 13.4.2.1 Ketebalan total pile cap harus
sedemikian rupa sehingga tinggi efektif
tulangan bawah tidak kurang dari 300 mm.

==== 13.4.2.2 Momen dan gaya geser terfaktor
harus diizinkan untuk dihitung dari reaksi
setiap tiang yang diasumsikan
terkonsentrasi pada titik pusat penampang
tiang.

==== 13.4.2.3 Terkecuali untuk pile cap yang
didesain sesuai 13.2.6.3, pile cap harus
didesain sedemikian rupa sehingga (a)
dipenuhi untuk fondasi satu arah dan a)
dan b) dipenuhi untuk fondasi dua arah.
a)   n u V V , di mana Vn harus dihitung
sesuai 22.5 untuk geser satu arah, Vu

==== R13.4.2 Pile cap
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 268 dari 695

harus dihitung sesuai 13.4.2.5, dan ϕ
harus sesuai 21.2.
b) nuvv, di mana n v harus dihitung
sesuai 22.6 untuk geser dua arah, u v
harus dihitung sesuai 13.4.2.5, dan ϕ
harus sesuai 21.2.

==== 13.4.2.4 Bila pile cap didesain sesuai
dengan pemodelan strut-and-tie seperti
yang diizinkan pada 13.2.6.3, kuat tekan
beton efektif dari strut, fce, harus dihitung
sesuai 23.4.3, di mana  β 0, 60λ s , dan 
sesuai dengan 19.2.4.

==== R13.4.2.4 Kuat tekan beton efektif
ditentukan berdasarkan rumusan (c) pada
Tabel 23.4.3 karena umumnya sangat sulit
memberikan tulangan pengekang yang
sesuai 23.5 untuk pile cap.

==== 13.4.2.5 Perhitungan gaya geser
terfaktor untuk berbagai penampang yang
melalui pile cap sesuai dengan a) hingga
c):
a) Seluruh reaksi dari setiap tiang dengan
pusatnya terletak pada dtiang/2 atau lebih
di luar penampang harus
dipertimbangkan menghasilkan gaya
geser pada penampang tersebut.
b) Reaksi dari tiap tiang dengan pusatnya
terletak pada dtiang/2 atau lebih ke dalam
penampang harus dipertimbangkan
tidak menghasilkan gaya geser pada
penampang tersebut.
c) Untuk posisi antara, bagian dari reaksi
pada tiang yang dipertimbangkan
menghasilkan gaya geser pada
penampang tersebut harus didasarkan
pada interpolasi linier antara nilai penuh
pada jarak dtiang/2 di luar penampang
tersebut dan nilai nol pada dtiang/2 di
dalam penampang tersebut.

==== 13.4.3 Komponen fondasi dalam

==== 13.4.3.1 Bagian dari komponen fondasi
berada di udara, air, dan tanah yang tidak
mampu memberikan tahanan yang
memadai di seluruh panjang komponen
tersebut untuk mencegah tekuk lateral
harus didesain sebagai kolom sesuai
dengan ketentuan yang berlaku pada
Pasal 10.

==== R13.4.2.5 Jika tiang terpasang di daerah
penampang kritis d atau d/2 dari muka
kolom untuk geser satu arah atau geser
dua arah, batas atas kuat geser pada
penampang yang berdekatan dengan
muka kolom harus dipertimbangan.
Handbook CRSI (1984) memberikan
pedoman untuk situasi ini.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 269 dari 695



[ Lanjut Ke PASAL 14 – BETON POLOS ... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel