==== 12.4 – Kekuatan perlu

==== 12.4.1 Umum

==== 12.4.1.1 Kekuatan perlu untuk
diafragma, kolektor, dan sambungannya
harus dihitung sesuai dengan kombinasi
beban terfaktor pada Pasal 5.

==== 12.4.1.2 Kekuatan perlu untuk
diafragma yang merupakan bagian dari
lantai dan atap harus mengikutsertakan
efek beban tidak sebidang yang bekerja
secara simultan dengan beban lain.

==== R12.4 – Kekuatan perlu
Kombinasi beban terfaktor umumnya
perlu mempertimbangan beban taksebidang
yang berkerja secara
bersamaan dengan gaya diafragma
sebidang. Sebagai contoh, hal ini
disyaratkan pada balok lantai yang juga
berfungsi sebagai kolektor, dimana pada
kasus ini balok tersebut harus didesain
untuk menahan gaya aksial yang bekerja
sebagai kolektor dan momen lentur yang
bekerja sebagai balok lantai yang
menahan beban gravitasi.

==== 12.4.2 Pemodelan dan analisis
diafragma

==== 12.4.2.1 Persyaratan pemodelan dan
analisis diafragma harus mengikuti
peraturan umum bangunan yang berlaku,
bila tidak disyaratkan secara khusus,
pemodelan dan analisis diafragma harus
sesuai 12.4.2.2 hingga 12.4.2.4.

==== R12.4.2 Pemodelan dan analisis
diafragma

==== R12.4.2.1 SNI 1727 & SNI 1726
menetapkan persyaratan pemodelan
diafragma untuk beberapa kondisi
desain, seperti desain untuk menahan
beban angin dan gempa. Bilamana SNI
1727 & SNI 1726 diadopsi sebagai
bagian dari peraturan umum bangunan,
persyaratan tersebut berlaku pada
ketentuan-ketentuan dalam standar ini.

==== 12.4.2.2 Prosedur pemodelan dan
analisis harus memenuhi persyaratan
pada Pasal 6.

==== R12.4.2.2 Pasal 6 berisi tentang
persyaratan umum analisis yang dapat
diterapkan untuk diafragma. Diafragma
umumnya didesain elastik atau hampir
elastik untuk gaya-gaya sebidang pada
kombinasi pembebanan terfaktor. Oleh
karena itu, metode analisis
menggunakan teori analisis elastik
umumnya dapat digunakan. Ketentuanketentuan
analisis elastik yang dibahas
pada 6.6.1 hingga 6.6.3 dapat digunakan.
Kekakuan diafragma sebidang tidak
hanya mempengaruhi distribusi gaya di
dalam diafragma, tetapi juga distribusi
perpindahan dan gaya yang bekerja pada
elemen vertikal. Oleh karena itu, model
kekakuan diafragma sebaiknya selaras
dengan sifat atau karakteristik suatu
bangunan. Bila diafragma sangat kaku
jika dibandingkan dengan elemen
vertikal, seperti diafragma cor di tempat
yang ditumpu oleh rangka momen
dengan aspek rasio yang rendah, maka
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 244 dari 695

model diafragma sebagai elemen kaku
sempurna dapat digunakan. Bila
diafragma lebih lentur jika dibandingkan
dengan elemen vertikal, seperti pada
beberapa sistem pracetak yang ditumpu
ke dinding struktural, maka model
diafragma sebagai balok fleksibel yang
membentang di antara tumpuan kaku
(rigid) dapat digunakan. Pada kasus
lainnya, disarankan untuk mengadopsi
model analisis yang lebih detail untuk
menghitung pengaruh fleksibilitas
diafragma pada distribusi perpindahan
dan gaya. Contohnya adalah bangunan
di mana kekakuan diafragma dan elemen
vertikal kurang lebih mempunyai nilai
yang sama, bangunan dengan gaya
transfer besar, dan struktur parkir dengan
terhubung oleh rampa (ramp) di antara
lantai yang berfungsi sebagai elemen
pengaku di dalam bangunan.
Untuk diafragma yang dibangun dari
pelat beton, ASCE/SEI 7
memperbolehkan asumsi sebagai
diafragma kaku jika aspek rasio
diafragma masih dalam batasan yang
ditetapkan, yang batasannya berbeda
untuk beban angin dan gempa, dan jika
struktur tersebut tidak memiliki
ketidakberaturan horizontal. Ketentuan
ASCE/SEI 7 tidak melarang asumsi
diafragma kaku untuk kondisi lainnya
selama asumsi tersebut cukup konsisten
dengan perilaku yang diantisipasi.
Diafragma beton yang dicor di tempat
yang didesain menggunakan asumsi
diafragma kaku memiliki riwayat yang
panjang dengan kinerja yang baik
meskipun berada di luar nilai indeks
ASCE/SEI 7.

==== 12.4.2.3 Setiap asumsi yang masuk
akal dan konsisten untuk menentukan
kekakuan diafragma diizinkan.

==== R12.4.2.3 Untuk diafragma dengan
aspek rasio kecil yang sepenuhnya dicor
di tempat atau terdiri atas lapisan
penutup cor di tempat di atas elemen
pracetak, diafragma biasanya
dimodelkan sebagai elemen kaku yang
ditumpu oleh elemen vertikal fleksibel.
Akan tetapi, efek fleksibilitas diafragma
sebaiknya dipertimbangkan di mana efek
tersebut akan berpengaruh pada
perhitungan gaya desain. Pengaruh
tersebut harus dipertimbangkan untuk
diafragma yang menggunakan elemen
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 245 dari 695

pracetak dengan atau tanpa lapisan
penutup cor di tempat. Bila terjadi gaya
transfer yang besar, seperti yang
diuraikan pada R12.2.1b), gaya desain
yang lebih realistis dapat diperoleh
melalui pemodelan kekakuan diafragma
sebidang. Diafragma dengan bentang
panjang, area terpotong (cutout) yang
besar, atau ketidakberaturan lainnya
yang dapat menimbulkan deformasi
sebidang yang harus dipertimbangkan
dalam desain (lihat Gambar R12.4.2.3a).
Untuk diafragma yang dipertimbangkan
kaku pada bidangnya dan untuk
diafragma semi kaku, distribusi gaya
internal diafragma dapat diperoleh
melalui pemodelan diafragma sebagai
balok horizontal kaku yang ditumpu oleh
spring yang mewakili kekakuan lateral
elemen vertikal (lihat Gambar

==== R12.4.2.3b). Pengaruh eksentrisitas
sebidang antara gaya yang bekerja
dengan tahanan elemen vertikal yang
menghasilkan torsi pada bangunan
secara keseluruhan harus dimasukkan
ke dalam analisis. Elemen-elemen sistem
pemikul gaya lateral yang searah dalam
arah ortogonal dapat berpartisiapasi
untuk menahan rotasi bidang diafragma
(Moehle et al. 2010).
Gambar R12.4.2.3a – Contoh
diafragma yang tidak bisa dianggap
kaku pada bidangnya.
δdinding
δmaks
Gaya Lateral
Dinding pemikul
gaya lateral di
setiap ujung
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 246 dari 695

Gambar R12.4.2.3b – Aksi diafragma
sebidang diperoleh dengan
memodelkan diafragma sebagai balok
horizontal kaku ditopang oleh
tumpuan fleksibel.

==== 12.4.2.4 Perhitungan momen, geser
dan gaya aksial sebidang pada
diafragma harus konsisten dengan
persyaratan keseimbangan dan kondisi
batas desain. Perhitungan momen, geser
dan gaya aksial desain harus mengikuti
salah satu dari a) hingga e):
a) Model diafragma kaku bila diafragma
dapat diidealisasi sebagai struktur
kaku
b) Model diafragma fleksibel bila
difragma dapat diidealisasi sebagai
struktur fleksibel
c) Analisis batas atas-batas bawah
(bounding analysis) dimana nilai
desain adalah envelope dari nilai yang
diperoleh dengan mengasumsikan
batas atas dan batas bawah kekakuan
sebidang diafragma dalam dua atau
lebih analisis terpisah.
d) Model elemen hingga dengan
mempertimbangkan fleksibilitas
diafragma
e) Model strut-and-tie sesuai dengan
23.2

==== R12.4.2.4 Model diafragma kaku sudah
umum digunakan untuk diafragma yang
sepenuhnya dicor di tempat dan
diafragma yang terdiri atas lapisan
penutup cor di tempat di atas elemen
pracetak, yang memberikan kondisi
fleksibel yang tidak dihasilkan oleh
bentang panjang, aspek rasio yang
tinggi, maupun ketidakberaturan
diafragma. Untuk diafragma yang lebih
fleksibel, analisis batas atas-batas bawah
(bounding analysis) biasanya dilakukan
bila diafragma dianalisis sebagai elemen
kaku di atas tumpuan fleksibel dan
sebagai diafragma fleksibel di atas
tumpuan kaku dengan nilai desain
diambil sebagai nilai envelope yang
diambil dari dua analisis tersebut. Model
elemen hingga dapat digunakan untuk
berbagai jenis diafragma, namun
khususnya berguna untuk diafragma
dengan bentuk tak beraturan dan
diafragma yang menahan gaya transfer
yang besar. Kekakuan harus disesuaikan
untuk mempertimbangkan retak beton
akibat beban desain. Untuk diafragma
beton pracetak yang mengandalkan
Bidang
Geser
Bidang
momen
Denah
Batas
diafragma
Pusat
tahanan
Elemen vertikal dan
gaya reaksi
Beban lateral
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 247 dari 695

konektor mekanis, joint dan konektor
perlu dimodelkan dalam model elemen
hingga. Model strut-and-tie dapat
digunakan untuk desain diafragma.
Model strut-and-tie harus
mempertimbangkan gaya bolak-balik
yang mungkin terjadi pada desain
kombinasi pembebanan.


[ Lanjut Ke 12.5 - Kekuatan desain ... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel