==== 11. PASAL 11 – DINDING

==== 11.1 - Ruang lingkup

==== 11.1.1 Pasal ini harus digunakan pada
desain dinding prategang dan
nonprategang meliputi a) hingga c):
a) Cor di tempat.
b) Pracetak di pabrik.
c) Pracetak di lapangan meliputi tilt up.

==== R11.1- Ruang lingkup

==== R11.1.1 Pasal ini berlaku secara
umum untuk dinding sebagai komponen
penahan gaya vertikal dan lateral.
Ketentuan untuk geser sebidang pada
dinding struktural biasa, sebagai lawan
dari dinding struktural khusus yang
sesuai dengan 18.10, termasuk dalam
pasal ini.

==== 11.1.2 Desain dinding struktural
spesial harus sesuai dengan
persyaratan Pasal 18.

==== R11.1.2 Dinding struktural khusus
didetailkan sesuai dengan ketentuan
18.10. Standar ini menggunakan istilah
yang sama antara “dinding struktural”
dengan “dinding geser”. Ketika istilah
“dinding geser” tidak didefinisikan di
standar ini, definisi dinding struktural di
Pasal 2 menyatakan bahwa “dinding
geser adalah dinding struktural.”
SNI 1726 mendefinisikan dinding
struktural sebagai dinding yang
memenuhi definisi sebagai dinding
penumpu atau dinding geser. Dinding
penumpu diartikan sebagai dinding
yang mendukung beban vertikal yang
melampaui nilai ambang batas tertentu.
Dinding geser didefinisikan sebagai
dinding, penumpu atau bukan penumpu,
yang didesain untuk menahan gaya
lateral yang terjadi pada bidang dinding.
Definisi dari SNI 1726 telah diterima
secara luas.

==== 11.1.3 Desain dinding beton polos
harus sesuai dengan persyaratan Pasal
14.

==== 11.1.4 Desain dinding penahan
kantilever harus sesuai dengan 22.2
hingga 22.4, dengan tulangan horizontal
minimum sesuai dengan 11.6.

==== 11.1.5 Desain dari dinding yang
berfungsi sebagai balok sloof harus
sesuai dengan 13.3.5.

==== 11.2 – Umum

==== 11.2.1. Material

==== R11.2 - Umum
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 225 dari 695


==== 11.2.1.1 Properti desain beton harus
dipilih sesuai dengan Pasal 19.

==== 11.2.1.2 Properti desain baja tulangan
harus dipilih sesuai dengan Pasal 20.

==== 11.2.1.3 Persyaratan material, desain
dan pendetailan beton harus sesuai
dengan 20.7.

==== 11.2.2 Sambungan dengan komponen
lainnya

==== 11.2.2.1 Untuk dinding pracetak,
sambungan harus didesain sesuai
dengan 16.2.

==== 11.2.2.2 Sambungan dinding dan
fondasi harus memenuhi persyaratan
16.3.

==== 11.2.3 Distribusi Beban

==== 11.2.3.1 Kecuali bila ditunjukkan oleh
hasil analisis, panjang horizontal dinding
yang dianggap efektif menahan setiap
beban terpusat, harus dipilih nilai
terkecil dari jarak pusat ke pusat antara
beban, dan lebar tumpuan ditambah
dengan empat kali ketebalan dinding.
Panjang horizontal efektif tumpuan
harus tidak melebihi sambungan vertikal
dinding kecuali hasil desain
menyediakan transfer gaya sepanjang
sambungan.

==== 11.2.4 Elemen-elemen yang
berpotongan

==== 11.2.4.1 Dinding harus diangkur pada
elemen – elemen yang berpotongan
seperti lantai dan atap; kolom, pilaster,
penopang atau dinding yang
berpotongan; dan ke fondasi.

==== R11.2.4 Elemen-elemen yang
berpotongan

==== R11.2.4.1 Dinding yang tidak
tergantung pada elemen yang
berpotongan sebagai penumpu, tidak
harus terhubung ke elemen tersebut.
Merupakan hal yang umum untuk
memisahkan dinding penahan yang
besar dari dinding yang berpotongan
untuk mengakomodasi perbedaan
deformasi.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 226 dari 695


==== 11.3 - Batasan Desain

==== 11.3.1 Ketebalan dinding minimum

==== 11.3.1.1 Ketebalan dinding minimum
harus sesuai dengan Tabel 11.3.1.1.
Dinding yang lebih tipis diizinkan bila
hasil analisis struktur menunjukkan
kekuatan dan stabilitas yang
mencukupi.
Tabel 11.3.1.1 – Tebal minimum
dinding h
Tipe dinding Ketebalan minimum h
Tumpu[1] Terbesar
dari
100 mm (a)
1/25 nilai
terkecil dari
panjang dan
tinggi tidak
tertumpu
(b)
Bukan
tumpu
Terbesar
dari
100 mm (c)
1/30 nilai
terkecil dari
panjang dan
tinggi tidak
tertumpu
(d)
Basemen
dan fondasi
eksterior [1]
190 mm (e)
[1]Hanya berlaku untuk dinding yang didesain sesuai
dengan metode desain sederhana pada 11.5.3.

==== R11.3 - Batasan Desain

==== R11.3.1 Ketebalan dinding minimum

==== R11.3.1.1 Persyaratan ketebalan
minimum tidak perlu diterapkan pada
dinding penumpu dan eksterior
basemen dan dinding fondasi yang
didesain sesuai 11.5.2 atau dianalisis
oleh 11.8.

==== 11.4 Kekuatan perlu

==== 11.4.1 Umum

==== 11.4.1.1 Kekuatan perlu harus dihitung
sesuai dengan kombinasi pembebanan
terfaktor pada Pasal 5.

==== R11.4 Kekuatan perlu

==== R11.4.1 Umum

==== 11.4.1.2 Kekuatan perlu harus dihitung
sesuai dengan prosedur analisis pada
Pasal 6.

==== 11.4.1.3 Efek kelangsingan harus
dihitung sesuai dengan 6.6.4, 6.7 atau
6.8. Sebagai alternatif, analisis
kelangsingan di arah tak sebidang
diizinkan sesuai dengan 11.8 untuk
dinding yang sesuai dengan
persyaratan pada pasal tersebut.

==== R11.4.1.3 Gaya yang biasanya terjadi
pada dinding diilustrasikan pada
gambar R11.4.1.3.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 227 dari 695

Gambar R11.4.1.3 – Gaya sebidang
dan tak sebidang

==== 11.4.1.4 Dinding harus didesain untuk
beban aksial eksentris dan semua
beban lateral atau beban lain yang
bekerja pada dinding tersebut.

==== 11.4.2 Gaya aksial dan momen
terfaktor

==== 11.4.2.1 Dinding harus didesain untuk
menahan momen maksimum terfaktor
Mu yang disertai dengan beban aksial
terfaktor untuk setiap kombinasi
pembebanan. Beban aksial terfaktor Pu
yang diberikan dengan eksentris yang
ada tidak boleh melebihi ϕPn,max di mana
Pn,max harus sesuai dengan 22.4.2.1
dan faktor reduksi kekuatan ϕ harus
untuk penampang terkontrol – tekan
sesuai dengan 21.2.2. Momen
maksimum terfaktor Mu harus
diperbesar dengan efek kelangsingan
sesuai dengan 6.6.4, 6.7 atau 6.8.

==== 11.4.3 Geser terfaktor

==== 11.4.3.1 Dinding harus didesain untuk
gaya geser maksimum sebidang Vu dan
tak sebidang Vu.
Momen tak
sebidang
Momen
sebidang
Berat
sendiri
Geser tak
sebidang
Gaya
aksial
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 228 dari 695


==== 11.5 - Kekuatan desain

==== 11.5.1 Umum

==== 11.5.1.1 Untuk setiap kombinasi
beban terfaktor, kekuatan desain harus
memenuhi ϕSn ≥ U, termasuk a) hingga
c). Interaksi antara beban aksial dan
momen harus diperhatikan.
a) ϕPn ≥ Pu
b) ϕMn ≥ Mu
c) ϕVn ≥ Vu

==== 11.5.1.2 Nilai ϕ harus ditentukan sesuai
dengan 21.2.

==== R11.5 - Kekuatan desain

==== 11.5.2 Beban aksial dan lentur
sebidang dan tak sebidang

==== 11.5.2.1 Untuk dinding penumpu, Pn
dan Mn (sebidang dan tak sebidang)
harus dihitung sesuai dengan 22.4.
Sebagai alternatif, beban aksial dan
lentur tak sebidang harus diizinkan
untuk diperhatikan sesuai dengan

==== 11.5.3.

==== R11.5.2 Beban aksial dan lentur
sebidang dan tak sebidang

==== 11.5.2.2 Untuk dinding bukan
penumpu, Mn harus dihitung sesuai
dengan 22.3

==== R11.5.2.2 Dinding bukan penumpu
(non-bearing), secara definisi, tidak
memikul gaya aksial yang berarti; maka,
kekuatan lentur tidak tergantung dari
gaya aksial.

==== 11.5.3 Beban aksial dan lentur tak
sebidang - metode desain sederhana

==== 11.5.3.1 Jika resultan dari semua
beban terfaktor terletak di sepertiga
tengah tebal dari dinding solid dengan
penampang persegi, Pn diizinkan untuk
dihitung dengan menggunakan
perumusan berikut:
2
0,55 ' 1
32
c
n c g
k
P f A
h
   
    
   
(11.5.3.1)

==== R11.5.3 Beban aksial dan lentur tak
sebidang – metode desain sederhana

==== R11.5.3.1 Metode desain sederhana
berlaku hanya pada penampang
bujursangkar yang solid; bentuk lain
hendaknya didesain sesuai 11.5.2.
Beban aksial eksentris dan momen
akibat gaya tak sebidang digunakan
untuk menghitung eksentrisitas total
maksimum pada gaya aksial terfaktor
Pu. Ketika resultan gaya aksial untuk
semua kombinasi beban yang bekerja
terletak pada sepertiga ketebalan
dinding (eksentrisitas tidak lebih besar
dari h/6) pada semua bagian sepanjang
dinding yang tidak berdeformasi, tidak
ada gaya tarik yang dihasilkan pada
dinding dan metode desain sederhana
dapat digunakan. Desain tersebut
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 229 dari 695

kemudian dilakukan dengan
mempertimbangkan Pu sebagai gaya
aksial konsentris. Gaya aksial terfaktor
Pu hendaknya kurang dari atau sama
dengan kekuatan desain aksial ϕPn
yang dihitung menggunakan Pers.
(11.5.3.1).
Pers. (11.5.3.1) menghasilkan
kekuatan yang sebanding dengan yang
ditentukan sesuai dengan 11.5.2 untuk
elemen yang dibebani di sepertiga
ketebalan dinding dengan kondisi
pengaku dan kekangan ujung dinding
yang berbeda. Mengacu pada Gambar

==== R11.5.3.1
Gambar R11.5.3.1 – Desain dinding
sederhana, Pers. 11.5.3.1 versus

==== 11.5.2

==== 11.5.3.2 Faktor panjang efektif k yang
digunakanpada Pers. (11.5.3.1) harus
sesuai dengan Tabel 11.5.3.2.
Tabel 11.5.3.2 – Faktor panjang
efektif k untuk dinding
Kondisi batas k
Dinding tertahan pada bagian
atas dan bawah terhadap
translasi lateral
(a) Tertahan terhadap rotasi pada
satu atau kedua ujungnya (atas,
bawah atau keduanya)
0,8
(b) Tidak tertahan terhadap rotasi
pada kedua ujungnya
1,0
c
h
Pn
f c Ag
Pasal

==== 11.5.2
Kekuatan menurut

==== 11.5.2
fC = 28 MPa
Eksent risitas
= h/6
0,3
0
0 5 10 15 20 25
0,6
0,5
0,4
0,2
0,1
k = 0,8 Pasal 11.5.2
Pasal

==== 11.5.2
Pers.
(11.5.3.1)
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 230 dari 695

Dinding tidak tertahan terhadap
translasi lateral
2,0

==== 11.5.3.3 Pn dari Pers. (11.5.3.1) harus
direduksi dengan ϕ untuk penampang
terkontrol – tekan sesuai 21.2.2.

==== 11.5.3.4 Penulangan dinding paling
tidak harus memenuhi persyaratan 11.6.

==== 11.5.4. Geser sebidang

==== 11.5.4.1 Vn harus dihitung sesuai

==== 11.5.4.2 hingga 11.5.4.8. Sebagai
alternatif, untuk dinding dengan hw ≤ 2 ℓw
, harus diizinkan desain geser sebidang
dengan metode strut-and-tie sesuai
Pasal 23. Untuk semua kasus, tulangan
harus memenuhi batasan 11.6, 11.7.2
dan 11.7.3.

==== R11.5.4. Geser sebidang

==== R11.5.4.1 Geser sebidang pada
dinding adalah yang paling penting
untuk dinding struktur dengan rasio
tinggi dan panjang yang kecil. Desain
untuk dinding yang lebih tinggi, terutama
untuk dinding dengan tulangan
terdistribusi seragam, yang
kemungkinan besar akan terkontrol
lentur. Pengecualian dapat terjadi pada
dinding struktur tinggi yang yang
menerima beban gempa kuat.

==== 11.5.4.2 Untuk desain geser sebidang,
ketebalan dinding, h, dan d harus
diambil sama dengan 0,8ℓw. Nilai d yang
lebih besar dapat diambil sama dengan
jarak terjauh dari serat tertekan ke pusat
gaya dari semua tulangan tarik bila
dihitung dengan analisis kompabiitas
regangan.

==== 11.5.4.3 Vn pada semua penampang
horizontal harus tidak boleh melebihi
𝟎, 𝟖𝟑√𝒇𝒄′𝒉𝒅
1.5.4.4 Vn harus dihitung dengan
persamaan berikut:
Vn Vc Vs (11.5.4.4)

==== 11.5.4.5 Kecuali perhitungan yang
lebih detail dilakukan sesuai dengan

==== 11.5.4.6, untuk dinding yang dibebani
dengan beban aksial tekan, Vc tidak
boleh melebihi 𝟎, 𝟏𝟕𝝀√𝒇𝒄′𝒉𝒅 untuk
dinding yang dibebani dengan beban
aksial tarik Vc tidak boleh melebihi nilai
yang telah ditetapkan pada 22.5.7.

==== R11.5.4.3 Batasan ini ditujukan untuk
menjaga terhadapa kegagalan tekan
diagonal pada dinding geser.

==== 11.5.4.6 Diizinkan untuk menghitung
Vc sesuai dengan Tabel 11.5.4.6, di
mana nilai Nu positif untuk untuk tekan

==== R11.5.4.6 Rumus (a) hingga (e) pada
Tabel 11.5.4.6 dapat digunakan untuk
mendapatkan Vc pada penampang
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 231 dari 695

dan negatif untuk tarik, dan nilai dari
Nu/Ag dalam satuan MPa.
manapun di dinding geser. Rumus (d)
berhubungan dengan keretakan geser
badan pada tegangan tarik utama
sekitar 𝟎, 𝟑𝟑𝝀√𝒇𝒄′ pada titik berat dari
penampang dinding geser. Rumus (e)
berhubungan dengan keretakan geserlentur
pada tegangan tarik lentur
𝟎, 𝟓𝝀√𝒇𝒄′ pada bagian ℓw/2 di atas
bagian yang sedang diinvestigasi.
Ketika suku Mu/Vu - ℓw/2 berkurang, (d)
akan mengendalikan, (d) hendaknya
digunakan walau suku ini hasilnya
menjadi negatif.
Tabel 11.5.4.6 – Vc: Dinding prategang dan nonprategang
Opsi
perhitungan
Beban
aksial
Vc
Sederhana
Tekan 0,17 ' c f hd  (a)
Tarik
Terbesar
dari:
0,29
0,17 1 ' u
c
g
N
f hd
A
 
    
 
(b)
0 (c)
Detail
Tarik
maupun
tekan
Terkecil
dari:
0,27 '
4
u
c
w
N d
 f hd  (d)
' 0,1 0,2
0,05 '
2
u
w c
w
c
u w
u
N
f
h
f hd
M
V
   
     
     
 
  
 
Persamaan tidak perlu digunakan jika
(Mu/Vu - ℓw/2) adalah negatif.
(e)

==== 11.5.4.7 Penampang yang terdekat
dengan dasar dinding dengan jarak
terkecil di antara ℓw/2 atau setengah
tinggi dinding, diizinkan desain untuk Vc
yang dihitung dengan menggunakan
opsi perhitungan detail pada Tabel

==== 11.5.4.6 pada jarak terkecil di antara
ℓw/2 atau setengah tinggi dinding di atas
dasar dinding.

==== R11.5.4.7 Nilai Vc dihitung dari (d) dan
(e) pada Tabel 11.5.4.6 pada bagian
yang terletak di atas dasar dari ℓw/2 atau
hw/2, diambil nilai terkecil, diterapkan
pada bagian tersebut dan semua bagian
di antara bagian tersebut dan dasar.
Namun, gaya geser terfaktor maksimum
Vu pada bagian manapun, termasuk
pada dasar dinding, dibatasi oleh batas
atas Vn sesuai dengan 11.5.4.3.

==== 11.5.4.8 Vs harus disediakan dengan
menggunakan tulangan geser
melintang dan harus dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:

==== R11.5.4.8 Persamaan (11.5.4.8)
disajikan dalam bentuk kekuatan geser
Vs yang dihasilkan dari tulangan geser
horizontal untuk penerapan langsung

==== 11.5.4.4.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 232 dari 695

s
d f A
V
yt v
s 
(11.5.4.8)
Tulangan geser vertikal hendaknya
juga dipasang sesuai dengan 11.6 dan
batasan spasi tulangan sesuai dengan

==== 11.7.2.

==== 11.5.5 Geser tak sebidang

==== 11.5.5.1 Vn harus dihitung sesuai 22.5.

==== 11.6 - Batasan tulangan

==== 11.6.1 Bila gaya geser sebidang Vu ≤
0,5ϕVc, maka niai ρℓ dan ρt minimum
harus sesuai dengan Tabel 11.6.1.
batasan ini dapat tidak dipenuhi bila
hasil analisis menunjukkan kekuatan
dan stabilitas telah mencukupi.

==== R11.6 - Batasan tulangan

==== R11.6.1 Tulangan geser horizontal
dan vertikal disyaratkan untuk semua
dinding. Tulangan yang terdistribusi
biasanya dengan orientasi paralel
terhadap sumbu memanjang atau
melintang sebuah dinding. Maka, untuk
segmen dinding vertikal, notasi
digunakan untuk menggambarkan rasio
tulangan yang terdistribusi secara
horizontal adalah ρt, dan notasi yang
digunakan untuk menggambarkan rasio
tulangan yang terdistribusi secara
vertikal adalah ρℓ.
Tulangan melintang tidak disyaratkan
untuk dinding pracetak dan prategang
dengan lebar kurang dari atau sama
dengan 3,7 meter, karena lebar tersebut
tidak menyebabkan tegangan susut dan
suhu yang mengindikasikan perlunya
dipasang tulangan melintang. Selain itu,
kebanyakan penyusutan terjadi
sebelum elemen tersebut terhubung
dengan strukturnya. Pada struktur yang
telah selesai, hubungan antar elemen
biasanya tidak lebih kaku dari beton
monolit; sehingga, tegangan kekangan
melintang akibat perubahan susut dan
suhu telah berkurang secara signifikan.
Luas minimum tulangan dinding untuk
dinding pracetak telah digunakan
bertahun-tahun dan direkomendasikan
oleh Precast/Prestressed Concrete
Institute (PCI MNL-120) dan Canadian
Concrete Design Standard (2009).
Pengurangan penulangan minimum dan
perlebaran spasi tulangan pada 11.7.2.2
adalah diizinkan dengan diketahui
bahwa panel dinding pracetak yang
memiliki kekangan yang sangat kecil
pada ujung-ujungnya pada tahap awal
perawatan dan menimbulkan tegangan
susut lebih kecil daripada dinding cor di
tempat yang sebanding.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 233 dari 695

Tabel 11.6.1 – Tulangan minimum untuk dinding dengan geser
sebidang Vu ≤ 0,5ϕVc
Tipe
dinding
Tipe dari
tulangan
nonprategang
Ukuran
Tulangan
fy, MPa
Longitudinal
minimum[1]
, ρℓ
Transversal
minimum, ρt
Cor di
tempat
Batang ulir
≤ D16 ≥ 420 0,0012 0,0020
< 420 0,0015 0,0025
> D16 Semua 0,0015 0,0025
Tulangan
kawat las
≤ 13 atau
D13
Semua 0,0012 0,0020
Pracetak[2]
Batang ulir
atau tulangan
kawat las
Semua Semua 0,0010 0,0010

==== 11.6.2 Bila gaya geser sebidang Vu ≥
0,5ϕVc maka a) dan b) harus dipenuhi:
a) ρl diambil yang terbesar dari nilai
yang dihitung dengan menggunakan
Pers. 11.6.2 dan 0,0025, tapi tidak
perlu melebihi nilai ρt sesuai dengan
Tabel 11.6.1.
 0,0025  0,52,5 hw wt 0,0025
(11.6.2)
b) ρt sekurang-kurangnya 0,0025

==== R11.6.2 Untuk dinding yang dibebani
secara monotonik dengan rasio tinggi
dan panjang yang rendah, data tes
(Barda et al. 1977) mengindikasikan
bahwa tulangan geser horizontal
menjadi kurang efektif untuk penahan
geser dibandingkan dengan tulangan
vertikal. Perubahan dalam efektivitas
tulangan horizontal versus vertikal ini
dikenali di Pers. (11.6.2); jika hw/ℓw
kurang dari 0,5, nilai tulangan vertikal
sama dengan nilai tulangan horizontal.
Jika hw/ℓw lebih besar dari 2,5, hanya
nilai minimum tulangan vertikal yang
disyaratkan (0,0025sh).

==== 11.7 - Pendetailan tulangan

==== 11.7.1 Umum

==== 11.7.1.1 Selimut beton untuk tulangan
harus sesuai dengan 20.6.1.

==== 11.7.1.2 Panjang penyaluran untuk
tulangan ulir dan prategang harus
sesuai dengan 25.4.

==== 11.7.1.3 Panjang lewatan tulangan ulir
harus sesuai dengan 25.5.

==== 11.7.2 Spasi tulangan longitudinal

==== 11.7.2.1 Spasi, s, tulangan longitudinal
pada dinding cor di tempat tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari 3h atau 450
mm. Jika tulangan geser dibutuhkan
untuk kekuatan sebidang, maka spasi
dari tulangan longitudinal tidak boleh
melebihi ℓw/3.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 234 dari 695


==== 11.7.2.2 Spasi, s, tulangan longitudinal
pada dinding pracetak tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari a) dan b)
a) 5h
b) 450 mm untuk dinding eksterior
dan 750 mm untuk dinding interior
Jika tulangan geser dibutuhkan untuk
kekuatan sebidang, maka s tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari 3h, 450 mm
dan ℓw/3.

==== 11.7.2.3 untuk dinding dengan h lebih
besar dari 250 mm, kecuali dinding
basemen dan dinding penahan
kantilever, distribusi tulangan untuk tiap
arah harus diletakkan dalam dua lapis
parallel dengan muka dinding sesuai
dengan a) dan b):
a) Satu lapis terdiri atas paling sedikit
setengah dan tidak melebihi dua per
tiga total kebutuhan tulangan untuk
tiap arah dan harus diletakkan
sejarak paling tidak 50 mm tapi tidak
melebihi h/3 dari permukaan
eksterior.
b) Lapisan lainnya terdiri atas sisa
tulangan yang dibutuhkan pada arah
tersebut, harus diletakkan sejarak
paling tidak 20 mm, tapi tidak
melebihi h/3 dari permukaan interior.

==== 11.7.2.4 Tulangan lentur tarik harus
terdistribusi dengan baik dan dipasang
sedekat mungkin dengan permukaan
tarik.

==== 11.7.3 Spasi tulangan melintang

==== 11.7.3.1 Spasi, s, tulangan melintang
pada dinding yang dicor di tempat tidak
boleh melebihi nilai terkecil dari 3h dan
450 mm. Jika tulangan geser
dibutuhkan untuk kekuatan sebidang, s
tidak boleh melebihi ℓw/5.

==== 11.7.3.2. Spasi, s ,dari batang
melintang pada dinding pracetak tidak
boleh melebihi nilai terkecil dari a) dan
b):
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 235 dari 695

a) 5h
b) 450 mm untuk dinding eksterior dan
750 mm untuk dinding interior
Jika tulangan geser dibutuhkan untuk
kekuatan sebidang, maka s tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari 3h, 450 mm
dan ℓw/5.

==== 11.7.4 Tumpuan lateral tulangan
longitudinal

==== 11.7.4.1 Bila tulangan longitudinal
dibutuhkan untuk kekuatan aksial atau
bila Ast melebhi 0,01Ag, maka tulangan
longitudinal harus ditumpu dengan
sengkang ikat.

==== 11.7.5. Tulangan disekitar bukaan

==== 11.7.5.1 Sebagai tambahan untuk
tulangan minimum yang disyaratkan
oleh 11.6 paling sedikit dua batang
tulangan D16 pada dinding yang
mempunyai dua lapis tulangan dan satu
tulangan D16 untuk dinding dengan satu
lapis tulangan dalam kedua arah harus
disediakan sekitar jendela, pintu, dan
bukaan sejenis. Tulangan tersebut
harus diangkur untuk mengembangkan
tarik fy pada sudut-sudut bukaan.

==== 11.8 - Metode alternatif untuk analisis
dinding langsing tidak sebidang

==== 11.8.1 Umum

==== 11.8.1.1 Efek kelangsingan tak
sebidang diizinkan dianalisis sesuai
dengan pasal ini untuk dinding yang
memenuhi a) hingga e):
a) Penampang konstan sepanjang
ketinggian dinding
b) Dinding terkontrol tarik untuk efek
momen tak sebidang
c) ϕMn paling tidak sebesar Mcr dimana
Mcr dihitung dengan menggunakan fr
seperti yang diatur dalam 19.2.3
d) Pu di penampang di tengah
ketinggian tidak melebihi 0,06fc’Ag
e) Defleksi tak sebidang akibat beban
layan Δs termasuk PΔ efek tidak
melebihi ℓc/150

==== R11.8 - Metode alternatif untuk
analisis dinding langsing tak
sebidang

==== R11.8.1 Umum

==== R11.8.1.1 Prosedur ini diajukan
sebagai alternatif persyaratan 11.5.2.1
untuk desain tak sebidang panel dinding
langsing yang mana panel dikekang
terhadap rotasi di bagian atas.
Panel yang memiliki jendela atau
bukaan besar lainnya tidak
dipertimbangkan memiliki penampang
konstan pada ketinggian panel. Dinding
tersebut harus didesain dengan
mempertimbangkan dampak dari
bukaan.
Banyak aspek desain dinding dan
bangunan miring yang dibahas dalam
ACI 551.2R dan Carter et al. (1993).
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 236 dari 695


==== 11.8.2 Pemodelan

==== 11.8.2.1 Dinding harus dianalisis
sebagai elemen dengan perletakan
sederhana, terbebani aksial dengan
beban lateral tak sebidang terbagi rata,
dengan momen dan defleksi maksimum
terjadi pada tengah ketinggian dinding.

==== 11.8.2.2 Beban gravitasi terpusat yang
bekerja pada dinding di atas sebarang
penampang diasumsikan terbagi rata
sepanjang lebar yang besarnya sama
dengan lebar landasan, ditambah
dengan lebar pada setiap sisi yang
melebar dengan kemiringan 2 vertikal
dengan 1 horizontal, tapi tidak lebih
besar dari a) atau b):
a) Jarak antar beban terpusat
b) Tepi panel dinding

==== 11.8.3 Momen terfaktor

==== 11.8.3.1 Mu pada pertengahan tinggi
dinding akibat kombinasi beban lentur
dan aksial harus mengikut sertakan efek
dari defleksi dinding sesuai dengan a)
atau b):
a) Dengan perhitungan iterasi
menggunakan:
Mu Mua  Pua (11.8.3.1a)
Dimana Mua adalah momen terfaktor
maksimum pada pertengahan tinggi
dinding akibat beban lateral dan
vertikal eksentris, tidak termasuk PΔ
efek.
Δu harus dihitung dengan:
  c cr
u c
u , E I
M
0 75 48
5 2 
  (11.8.3.1b)

==== R11.8.3 Momen terfaktor

==== R11.8.3.1 Jarak sumbu netral c pada
Pers. (11.8.3.1c) sesuai dengan luas
efektif tulangan longitudinal berikut.
 
d
h
f
P
A A
y
u
se,w s
2
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 237 dari 695

Dimana Icr harus dihitung dengan
 
2 3
3
2 c
d c
d
h
f
P
A
E
E
I w
y
u
s
c
s
cr
 
 
(11.8.3.1c)
Dan nilai Es/Ec paling kecil 6.
b) Dengan perhitungan langsung
dengan menggunakan:
  
c cr
u c
ua
u
, E I
P
M
M
0 75 48
5
1
2
(11.8.3.1d)

==== 11.8.4 Defleksi tak sebidang – beban
layan

==== 11.8.4.1 defleksi tidak sebidang akibat
dari beban servis, Δs, harus dihitung
sesuai dengan Tabel 11.8.1.4, dimana
nilai Ma dihitung dengan Pers. 11.8.4.2.

==== R11.8.4 Defleksi tak sebidang – beban
layan

==== R11.8.4.1 Data tes (Athey 1982)
menunjukkan bahwa defleksi tak
sebidang meningkat cepat ketika
momen tingkat layan melebihi (2/3)Mcr.
Interpolasi linear antara Δcr dengan Δn
digunakan untuk mengukur Δs untuk
menyederhanakan desain dinding
langsing jika Ma>(2/3)Mcr.
Kombinasi beban pada kondisi layan
tidak dijelaskan di Pasal 5 standar ini,
tapi kombinasi ini didiskusikan di
Lampiran C pada SNI 1727. Lampiran
dari SNI 1727 tidak dipertimbangkan
sebagai bagian wajib standar tersebut.
Untuk penghitungan defleksi lateral
kondisi layan pada struktur, Lampiran C
pada SNI 1727 merekomendasikan
penggunakan kombinasi beban berikut:
D + 0,5L + Wa
Dimana Wa adalah beban angin
berdasarkan pada kecepatan angin
pada kondisi layan seperti yang
dijelaskan pada Lampiran C dari SNI
1727. Jika dinding langsing didesain
untuk menahan efek gempa bumi E, dan
E berdasar kepada efek kekuatan
gempa bumi, kombinasi beban berikut
dianggap sesuai untuk mengevaluasi
defleksi lateral pada kondisi layan.
D + 0,5L + 0,7E
Tabel 11.8.4.1- Perhitungan Δs
Ma Δs
≤(2/3)Mcr
cr
cr
a
s M
M

 
  (a
)
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 238 dari 695

>(2/3)Mcr
 
   
   
    n cr
n cr
a cr
s cr M M
M M
  
    2 3
2 3
2 3
2 3 (b
)

==== 11.8.4.2 Momen maksimum Ma pada
pertengahan tinggi dinding karena
beban servis lateral dan beban vertikal
eksentris termasuk efek PsΔs, harus
dihitung sesuai dengan Pers. 11.8.4.2
dengan iterasi defleksi.
s s sa a PMM (11.8.4.2)

==== 11.8.4.3 Δcr dan Δn harus dihitung
dengan pesamaan pada a) dan b):
a)
c g
cr
cr I E
M
48
5 2
  (11.8.4.3a)
b)
c cr
n
cr E I
M
48
5 2
  (11.8.4.3a)

==== 11.8.4.4 Icr harus dihitung dengan
Pers. (11.8.3.1c)
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 239 dari 695



[ Lanjut Ke PASAL 12 – DIAFRAGMA ... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel