==== 10.7 - Pendetailan tulangan

==== R10.7 - Pendetailan tulangan

==== 10.7.1 Umum

==== 10.7.1.1 Selimut beton untuk tulangan
harus sesuai 20.6.1.

==== 10.7.1.2 Panjang lewatan tulangan ulir
dan prategang harus sesuai 25.4.

==== 10.7.1.3 Tulangan bundel harus sesuai
25.6.

==== 10.7.2 Spasi tulangan

==== 10.7.2.1 Spasi minimum s harus sesuai
25.2.

==== 10.7.3 Tulangan longitudinal

==== R10.7.3 Tulangan longitudinal

==== 10.7.3.1 Untuk kolom nonprategang dan
kolom prategang dengan nilai rata-rata
fpe < 1,6 MPa, jumlah minimum tulangan
longitudinal adalah a), b), atau c):
a) Tiga dalam sengkang ikat segitiga
b) Empat dalam sengkang ikat segi empat
atau lingkaran
c) Enam dalam sengkang spiral atau untuk
kolom pada sistem pemikul momen
khusus dalam sengkang spiral melingkar

==== R10.7.3.1 Sekurang-kurangnya
diperlukan 4 tulangan longitudinal bila
dipasang pada sengkang ikat segi empat
atau lingkaran. Untuk bentuk sengkang ikat
lainnya, satu tulangan harus disediakan
pada setiap sudut tulangan transversal
yang dipakai. Sebagai contoh, kolom
dengan sengkang ikat segitiga memerlukan
sekurang-kurangnya 3 tulangan
longitudinal, dimana tiap tulangan
ditempatkan pada tiap sudut sengkang ikat.
Untuk tulangan dengan sengkang spiral,
sekurang-kurangnya diperlukan 6 tulangan.
Jika jumlah tulangan dalam konfigurasi
sengkang spiral kurang dari 8 buah,
orientasi tulangan akan mempengaruhi
kekuatan momen pada kolom terbebani
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 217 dari 695

eksentris secara signifikan dan seharusnya
dipertimbangkan dalam desain.

==== 10.7.3.2 Untuk kolom komposit dengan
inti baja struktural, tulangan longitudinal
harus berada pada setiap sudut
penampang segi empat, dengan tulangan
longitudinal lainnya berjarak tidak lebih dari
setengah sisi kolom komposit.

==== 10.7.4 Offset bent tulangan longitudinal

==== 10.7.4.1 Kemiringan dari sisi miring tekuk
geser tulangan longitudinal yang relatif
terhadap sumbu longitudinal kolom tidak
boleh melebihi 1 banding 6. Bagian atas
dan bawah tulangan yang digeser harus
sejajar dengan sumbu kolom.

==== 10.7.4.2 Bila muka kolom digeser sebesar
75 mm atau lebih besar, maka tulangan
longitudinal tidak boleh ditekuk geser dan
harus disediakan pasak terpisah,
sambungan lewatan tulangan longitudinal
berada di dekat muka kolom.

==== 10.7.5 Sambungan tulangan longitudinal

==== R10.7.5 Sambungan tulangan
longitudinal

==== 10.7.5.1 Umum

==== R10.7.5.1 Umum

==== 10.7.5.1.1 Sambungan lewatan,
sambungan mekanis, sambungan las
tumpul (butt-welded), dan sambungan
tumpuan ujung dapat diizinkan.

==== 10.7.5.1.2 Sambungan tulangan harus
memenuhi semua persyaratan kombinasi
beban terfaktor.

==== R10.7.5.1.2 Pada umumnya, kombinasi
beban gravitasi akan menentukan desain
kolom itu sendiri, namun pengaruh
kombinasi beban akibat angin atau gempa
memberikan kondisi tarik pada tulangan
lebih besar. Tiap sambungan tulangan
harus didesain untuk gaya tarik tulangan
maksimum.

==== 10.7.5.1.3 Sambungan tulangan ulir harus
sesuai 25.5 dan harus memenuhi
persyaratan 10.7.5.2 untuk sambungan
lewatan atau 10.7.5.3 untuk sambungan
tumpuan ujung.

==== R10.7.5.1.3 Untuk tujuan perhitungan ℓd
pada sambungan lewatan tarik kolom
dengan offset tulangan, ilustrasi untuk jarak
bersih antar tulangan yang digunakan
dapat dilihat pada Gambar R10.7.5.1.3.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 218 dari 695


Gambar R10.7.5.1.3 – Offset tulangan
kolom

==== 10.7.5.2 Sambungan lewatan

==== R10.7.5.2 Sambungan lewatan – Pada
kolom terkena momen dan gaya aksial,
tegangan tarik dapat terjadi di salah satu
muka kolom akibat eksentrisitas sedang
dan besar seperti pada Gambar R10.7.5.2.
Jika tegangan tersebut terjadi, maka
10.7.5.2.2 mensyaratkan penggunaan
sambungan tarik.
Persyaratan sambungan telah
dirumuskan dengan dasar bahwa
sambungan lewatan tekan memiliki
kekuatan tarik sekurang-kurangnya 0,25fy.
Sehingga, jika tulangan kolom didesain
sebagai kolom tekan sesuai 10.7.5.2.1,
kapasitas kekuatan tarik secara inheren
juga harus tersedia.

Gambar R10.7.5.2 ─ Persyaratan
sambungan lewatan untuk kolom

==== 10.7.5.2.1 Jika gaya pada tulangan akibat
beban terfaktor adalah tekan, maka
sambungan lewatan tekan diizinkan untuk
digunakan. Panjang sambungan lewatan
tekan diizinkan untuk dikurangi sesuai a)
atau b), tetapi panjang sambungan lewatan
tidak boleh kurang dari 300 mm.

==== R10.7.5.2.1 Panjang lewatan tereduksi
diperbolehkan jika seluruh panjang
sambungan dikelilingi oleh sengkang ikat
yang cukup. Luas kaki sengkang ikat yang
tegak lurus pada tiap arahnya dihitung
secara terpisah. Suatu contoh ditunjukkan
pada Gambar R10.7.5.2.1, di mana
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 219 dari 695


STANDAR
a) Untuk kolom dengan sengkang ikat, di
mana sengkang sepanjang sambungan
lewatan mempunyai luas efektif tidak
kurang dari 0,0015hs di kedua arah, panjang
sambungan lewatan diizinkan untuk
dikalikan dengan 0,83. Kaki sengkang yang
tegak lurus terhadap dimensi h harus
dipertimbangkan dengan menghitung luas
efektifnya.
b) Untuk kolom dengan sengkang spiral,
di mana sengkang spiral sepanjang
sambungan lewatan harus memenuhi
25.7.3, panjang sambungan lewatan dapat
diizinkan untuk dikalikan dengan 0,75.

PENJELASAN
terdapat empat kaki efektif dalam satu arah
dan dua kaki dalam arah lainnya.
Panjang lewatan tekan dapat juga
dikurangi apabila seluruh panjang
sambungan lewatan dikelilingi oleh
sengkang spiral karena adanya tambahan
tahanan belah beton.

Gambar R10.7.5.2.1 – Contoh aplikasi
dari 10.7.5.2.1(a)

==== 10.7.5.2.2 Jika gaya pada tulangan akibat
beban terfaktor adalah tarik, sambungan
lewatan tarik harus sesuai Tabel 10.7.5.2.2.

Tabel 10.7.5.2.2 – Kelas sambungan
lewatan Tarik

==== 10.7.5.3 Sambungan tumpuan ujung

==== R10.7.5.3 Sambungan tumpuan ujung

==== 10.7.5.3.1 Jika gaya pada tulangan akibat
beban terfaktor adalah tekan, sambungan
tumpuan ujung diizinkan untuk digunakan

==== R10.7.5.3.1 Pendetailan sambungan
tumpuan ujung ditentukan 25.5.6.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 220 dari 695


STANDAR
selama sambungan dibuat secara selang-seling
atau disediakan tulangan tambahan
pada daerah sambungan. Tulangan
menerus di setiap muka kolom harus
memiliki kekuatan tarik setidaknya 0,25fy
dikalikan dengan luas tulangan vertikal di
sepanjang muka kolom tersebut.

==== 10.7.5.3.2 Untuk kolom komposit, ujung
inti baja struktural harus disiapkan secara
akurat untuk ditumpukan pada sambungan
tumpuan ujung, dengan ketentuan positif
untuk menyejajarkan bagian inti atas dan
yang lainnya dalam kontak konsentris.
Tumpuan (bearing) hanya efektif
menyalurkan gaya tekan inti baja tidak lebih
dari 50 persen.

==== R10.7.5.3.2 Batas 50 persen pada
transfer beban tekan di tumpuan ujung
pada bagian inti struktur baja diperlukan
untuk memberikan tingkatan kekuatan tarik
pada sambungan hingga 50 persen, karena
sisa total beban tekan inti baja akan
ditransmisikan oleh pelat sambung, las,
dan mekanisme lainnya, ketentuan ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa
sambungan pada kolom komposit telah
memenuhi persyaratan kekuatan tarik yang
sama dengan kolom beton bertulang
konvensional.

==== 10.7.6 Tulangan transversal

==== R10.7.6 Tulangan transversal

==== 10.7.6.1 Umum

==== R10.7.6.1 Umum

==== 10.7.6.1.1 Tulangan transversal harus
memenuhi persyaratan paling ketat untuk
spasi tulangan.

==== 10.7.6.1.2 Pendetailan tulangan
transversal untuk sengkang ikat harus
sesuai 25.7.2, untuk sengkang spiral harus
sesuai 25.7.3 untuk tulangan spiral, dan
untuk sengkang tertutup harus sesuai
25.7.4.

==== 10.7.6.1.3 Untuk kolom prategang dengan
nilai rata-rata fpe >= 1,6 MPa, sengkang ikat
dan sengkang tertutup tidak perlu
memenuhi persyaratan jarak 16db dari
25.7.2.1.

==== 10.7.6.1.4 Untuk kolom komposit dengan
inti baja struktural, sengkang ikat atau
sengkang tertutup harus memiliki diameter
tulangan db minimum 0,02 kali sisi terbesar
dari sisi kolom komposit, tetapi tidak kurang
dari D10 dan tidak perlu lebih besar dari
D16. Spasi tulangan harus sesuai 25.7.2.1,
namun tidak boleh melebihi 0,5 kali dimensi
terkecil kolom komposit. Kawat ulir atau

==== R10.7.6.1.4 Penelitian (Tikka and Mirza
2006) menunjukkan bahwa jumlah
sengkang ikat yang disyaratkan di sekitar
inti struktur baja sudah memadai untuk
tulangan longitudinal untuk dimasukkan
dalam kekuatan lentur kolom komposit
seperti ditetapkan 6.2.5.2 dan 6.6.4.4.5.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 221 dari 695


STANDAR
kawat las dengan luasan ekuivalen dapat
diizinkan.

==== 10.7.6.1.5 Tulangan longitudinal harus
diikat secara lateral dengan menggunakan
sengkang ikat atau sengkang tertutup
berdasarkan 10.7.6.2 atau sengkang spiral
sesuai 10.7.6.3, kecuali bila pengujian dan
analisis struktur menunjukkan kekuatan
yang cukup dan kemudahan pekerjaan.

==== R10.7.6.1.5 Semua tulangan longitudinal
tekan harus berada di dalam tulangan
transversal. Di mana tulangan longitudinal
diatur dalam pola melingkar, hanya satu
sengkang ikat lingkaran diperlukan untuk
setiap spasi yang disyaratkan. Persyaratan
ini dapat dipenuhi dengan penggunaan
sengkang spiral menerus (heliks), dengan
spasi maksimum sama dengan spasi
sengkang ikat perlu.
Pemasangan serangkaian sengkang ikat
pada tiap ujung tulangan sambungan
lewatan diperlukan, baik pada bagian atas
dan bawah sambungan tumpuan ujung,
dan pada spasi minimum tepat di bawah
sisi miring tulangan tekuk geser (offset
bent).
Kolom pracetak dengan tebal selimut
beton kurang dari 40 mm, kolom prategang
tanpa tulangan longitudinal, kolom beton
dengan agregat kasar berukuran kecil,
kolom berupa dinding, dan kolom tidak
biasa lainnya memerlukan desain tulangan
transversal khusus.

==== 10.7.6.1.6 Jika baut angkur ditempatkan
di atas kolom atau pedestal, maka tulangan
transversal harus dipasang mengelilingi
baut dan juga mengelilingi paling sedikit
empat buah tulangan longitudinal di dalam
kolom atau pedestal. Tulangan transversal
harus didistribusikan 125 mm dari atas
kolom atau pedestal dan harus terdiri dari
sekurang-kurangnya dua tulangan D13
atau tiga tulangan D10.

==== R10.7.6.1.6 Pengekangan meningkatkan
transfer beban dari baut angkur ke kolom
atau pier di mana beton mengalami retak di
sekitar baut. Retak beton tersebut dapat
terjadi akibat gaya tak terduga yang
disebabkan oleh suhu, susut terkekang,
dan efek serupa.

==== 10.7.6.2 Ikatan lateral tulangan
longitudinal dengan sengkang ikat atau
sengkang pengekang

==== R10.7.6.2 Ikatan lateral tulangan
longitudinal dengan sengkang ikat atau
sengkang pengekang

==== 10.7.6.2.1 Pada setiap lantai, sisi bawah
sengkang ikat atau sengkang pengekang
harus dipasang tidak lebih dari setengah
jarak spasi sisi atas sengkang ikat atau
sengkang pengekang dari pondasi telapak
atau pelat.

==== 10.7.6.2.2 Pada setiap lantai, sisi atas
sengkang ikat atau sengkang pengekang
harus dipasang tidak lebih dari setengah
jarak spasi sengkang ikat atau sengkang

==== R10.7.6.2.2 Untuk kolom segi empat,
balok, atau braket yang merangka pada
keempat sisi pada elevasi yang sama
dipertimbangkan dapat memberikan
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 222 dari 695


STANDAR
pengekang di bawah tulangan horizontal
terendah pada pelat, drop panel, maupun
penutup geser (shear cap). Bila balok atau
konsol menempel ke semua sisi kolom,
bagian atas sengkang ikat atau sengkang
pengekang harus dipasang tidak lebih dari
75 mm di bawah tulangan horizontal
terendah pada balok atau konsol paling
tipis.

PENJELASAN
tahanan di tinggi joint yang sama dengan
balok atau braket paling tipis. Untuk kolom
dengan bentuk lainnya, empat balok yang
merangka pada kolom dari dua arah
ortogonal dianggap memberikan tahanan
yang ekuivalen.

==== 10.7.6.3 Ikatan lateral tulangan
longitudinal dengan sengkang spiral

==== R10.7.6.3 Ikatan lateral tulangan
longitudinal dengan sengkang spiral

==== 10.7.6.3.1 Pada setiap lantai, bagian
bawah sengkang spiral harus dipasang
pada bagian atas dari pondasi telapak atau
pelat.

==== 10.7.6.3.2 Pada setiap lantai, bagian atas
sengkang spiral harus dipasang sesuai
Tabel 10.7.6.3.2.

Tabel 10.7.6.3.2 – Persyaratan
perpanjangan sengkang spiral di bawah
atas kolom

==== R10.7.6.3.2 Lihat R10.7.6.2.2.

==== 10.7.6.4 Ikatan lateral pada tulangan
tekuk geser

==== 10.7.6.4.1 Bila tulangan longitudinal
digeser, ikatan horizontal harus disediakan
oleh sengkang ikat, sengkang pengekang,
sengkang spiral, atau bagian konstruksi
lantai dan harus didesain untuk menahan
1,5 kali komponen horizontal dari gaya
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 223 dari 695

yang dihitung pada bagian miring dari
tulangan yang digeser.

==== 10.7.6.4.2 Jika tulangan transversal
disediakan untuk menahan gaya yang
dihasilkan dari tulangan tekuk geser,
sengkang ikat, sengkang pengekang,
maupun sengkang spiral, maka harus
ditempatkan tidak lebih dari 150 mm dari
titik bengkokan.

==== 10.7.6.5 Geser

==== 10.7.6.5.1 Jika diperlukan, tulangan geser
harus menggunakan sengkang ikat,
sengkang pengekang, atau sengkang
spiral.

==== 10.7.6.5.2 Spasi maksimum tulangan
geser harus sesuai Tabel 10.7.6.5.2

Tabel 10.7.6.5.2 – Persyaratan spasi
maksimum tulangan geser
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 224 dari 695



[ Lanjut Ke PASAL 11 – DINDING ... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel