==== 6.7 - Analisis elastis orde kedua

==== 6.7.1 Umum

==== R6.7 - Analisis elastis orde kedua

==== R6.7.1 Umum – Analisis elastis orde
kedua, geometri struktur terdeformasi
disertakan dalam persamaan
keseimbangan sehingga pengaruh 𝑷Δ
ditentukan. Struktur diasumsikan tetap
elastis, tetapi pengaruh retak dan rangkak
diperhitungkan dengan menggunakan
reduksi kekakuan 𝜠𝜤. Sebaliknya, analisis
elastis orde kedua memenuhi persamaan
keseimbangan menggunakan geometri
tak terdeformasi dan estimasi pengaruh
𝑷Δ pembesaran momen kolom-ujung
bergoyang menggunakan Pers.
(6.6.4.6.2a) atau (6.6.4.6.2b).

==== 6.7.1.1 Analisis elastis orde kedua harus
memperhitungkan pengaruh beban aksial,
keberadaan daerah retak pada seluruh
panjang komponen struktur, dan pengaruh

==== R6.7.1.1 Kekakuan 𝜠𝜤 yang digunakan
dalam analisis untuk kekuatan desain
harus mewakili kekakuan komponen
struktur sesaat sebelum kegagalan. Hal ini
0,025
Regangan tarik netto, t
0 0,005 0,010 0,015 0,020
0
5
10
15
20
25
Persentase perubahan momen
Persentase
yang tersedia
berdasarkan
hitungan
d = 23
b/d = 1/5
Redistribusi
yang diizinkan
berdasarkan

==== 6.6.5.3
Regangan ijin tarik
netto yang diijinkan =
0,0075
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 115 dari 695

jangka waktu pembebanan. Pertimbangan
ini terpenuhi dengan menggunakan properti
penampang yang ditetapkan dalam 6.7.2.
sangat benar untuk analisis orde kedua
yang harus memprediksi defleksi lateral
saat beban mendekati ultimit. Nilai 𝜠𝜤
harus tidak secara total didasarkan pada
hubungan momen-kurvatur untuk
penampang yang terbebani paling tinggi di
sepanjang bentang setiap komponen
struktur. Sebagai gantinya, nilai 𝜠𝜤
tersebut harus sesuai dengan hubungan
momen-rotasi ujung untuk komponen
struktur yang lengkap.
Untuk menyertakan variabilitas dalam
properti komponen struktur aktual dalam
analisis, properti komponen struktur yang
digunakan dalam analisis harus dikalikan
dengan faktor reduksi kekakuan 𝛟𝑲
kurang dari 1,0. Properti penampang yang
didefinisikan dalam 6.7.2 sudah
menyertakan faktor reduksi kekakuan ini.
Faktor reduksi kekakuan 𝛟𝑲 dapat diambil
sebesar 0,875. Catatan bahwa kekakuan
keseluruhan direduksi lebih lanjut
mempertimbangkan bahwa modulus
elastisitas beton 𝜠c adalah didasarkan
kekuatan tekan beton yang disyaratkan,
sedangkan defleksi goyangan adalah
fungsi rata-rata kekuatan beton, yang
umumnya lebih tinggi.

==== 6.7.1.2 Pengaruh kelangsingan seluruh
panjang kolom harus diperhitungkan,
diizinkan untuk menghitung pengaruh ini
dengan menggunakan 6.6.4.5.

==== R6.7.1.2 Maksimum momen di
komponen struktur tekan mungkin terjadi
di antara ujung-ujungnya. Dalam analisis
program komputer, kolom mungkin
dipecah-pecah menggunakan nodal-nodal
di sepanjang bentangnya untuk
menghitung pengaruh kelangsingan
diatara ujung-ujungnya. Jika kolom tidak
dipecah-pecah sepanjang bentangnya,
pengaruh kelangsingan dapat dievaluasi
menggunakan pembesaran momen
rangka tak bergoyang yang dijelaskan
dalam 6.6.4.5 dengan momen ujung
komponen struktur dari analisis elastis
orde kedua sebagai masukan. Analisis
orde kedua telah memperhitungkan
perpindahan relatif ujung komponen
struktur.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 116 dari 695


==== 6.7.1.3 Dimensi penampang setiap
komponen struktur yang digunakan dalam
analisis untuk menghitung pengaruh
kelangsingan harus berada dalam 10 persen
dimensi komponen struktur yang ditunjukkan
pada dokumen perencanaan atau
analisisnya harus diulang.

==== 6.7.1.4 Redistribusi momen dihitung
dengan analisis elastis orde kedua diizinkan
sesuai 6.6.5.

==== 6.7.2 Properti penampang

==== 6.7.2.1 Analisis beban terfaktor

==== 6.7.2.1.1 Diizinkan menggunakan propertis
penampang yang dihitung sesuai 6.6.3.1.

==== R6.7.2 Properti penampang

==== 6.7.2.2 Analisis beban layan

==== 6.7.2.2.1 Defleksi seketika dan jangka
panjang akibat beban gravitasi harus
dihitung sesuai 24.2.

==== R6.7.2.2 Analisis beban layan

==== 6.7.2.2.2 Sebagai alternatif, diizinkan untuk
menghitung defleksi seketika menggunakan
momen inersia 1,4 kali 𝜤 yang didefinisikan di

==== 6.6.3.1, atau dihitung menggunakan analisis
yang lebih detail, tetapi tidak boleh melebihi
𝜤g.

==== R6.7.2.2.2 Analisis beban layan –
mengacu pada R6.6.3.2.2.

==== 6.8 - Analisis inelastis orde kedua

==== 6.8.1 Umum

==== R6.8 - Analisis inelastis orde kedua

==== R6.8.1 Umum

==== 6.8.1.1 Analisis inelastis orde kedua harus
memperhitungkan pengaruh ke-nonlinearan
material, kurvatur komponen struktur dan
simpangan lateral, jangka waktu
pembebanan, susut dan rangkak, dan
interaksi dengan tumpuan fondasi.

==== 6.8.1.2 Prosedur analisis inelastis orde
kedua harus ditunjukkan dalam hasil prediksi
kekuatan yang sangat sesuai dengan hasil
uji tekan kolom pada struktur beton bertulang
statis tak tentu.

==== R6.8.1.2 Prosedur analisis inelastis orde
kedua harus memprediksi beban ultimit
hingga 15 persen yang dilaporkan dalam
pengujian untuk struktur beton bertulang
statis tak-tentu. Asumsi-asumsi dan
prosedur analisis harus dievaluasi dengan
membandingkan hasil uji yang dilaporkan
terhadap hasil prediksi dari analisis. Untuk
menyertakan variabilitas properti aktual
komponen struktur dalam analisis,
properti material dan komponen struktur
yang digunakan dalam analisis harus
didasarkan pada batas bawah
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 117 dari 695

(lowerbound) kekakuan untuk komponen
struktur beton, konsisten dengan faktor
reduksi kekakuan ϕK sebesar 0,8 yang
dibahas dalam R.6.7.1.1.

==== 6.8.1.3 Pengaruh kelangsingan seluruh
panjang kolom harus diperhitungkan,
diizinkan untuk menghitung pengaruh ini
dengan menggunakan 6.6.4.5.

==== R6.8.1.3 Mengacu pada R6.7.1.2.

==== 6.8.1.4 Dimensi penampang setiap
komponen struktur yang digunakan dalam
analisis untuk menghitung pengaruh
kelangsingan harus berada dalam 10 persen
dimensi komponen struktur yang ditunjukkan
pada dokumen perencanaan atau
analisisnya harus diulang.

==== 6.8.1.5 Redistribusi momen yang dihitung
dengan analisis inelastis orde kedua tidak
diiizinkan.

==== 6.9 - Penerimaan analisis elemen hingga

==== 6.9.1 Analisis elemen hingga untuk
menentukan pengaruh beban diizinkan
untuk digunakan.

==== R6.9 - Penerimaan analisis elemen
hingga

==== R6.9.1 Pasal ini diperkenalkan dalam
standar ini yang secara eksplisit mengakui
penggunaan yang luas metode analisis
elemen hingga.

==== 6.9.2 Model elemen hingga yang
digunakan harus sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.

==== R6.9.2 Perencana ahli bersertifikat harus
menjamin bahwa model analisis yang
sesuai digunakan untuk masalah tertentu
yang ditinjau. Hal ini termasuk pemilihan
software program komputer, tipe elemen,
model mesh, dan asumsi model lainnya.
Sangat banyak jenis software program
komputer untuk analisis elemen hingga
yang tersedia, termasuk yang dapat
melakukan analisis statis, dinamis, elastis
dan inelastis.
Tipe elemen yang digunakan harus
mampu menentukan respons yang
diharapkan. Model elemen hingga dapat
berupa elemen balok-kolom yang
memodelkan rangka struktural komponen
struktur seperti balok dan kolom, bersama
dengan elemen plane-stress, elemen
pelat dan elemen shell, elemen bata
(bricks), atau keduanya, yang digunakan
untuk memodelkan pelat lantai, pondasi
rakit, diafragma, dinding dan sambungan.
Ukuran model mesh dipilih harus yang
mampu menentukan respons struktur
dengan detail yang memadai.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 118 dari 695

Penggunaan serangkaian asumsi-asumsi
yang masuk akal untuk kekakuan
komponen struktur diizinkan.

==== 6.9.3 Untuk analisis inelastis, analisis
terpisah harus dilakukan untuk setiap
kombinasi beban terfaktor.

==== R6.9.3 Untuk analisis inelastis elemen
hingga, aturan superposisi linear tidak
berlaku. Untuk menentukan inelastis
respons ultimit komponen struktur,
sebagai contoh, tidak benar untuk
menganalisis beban layan dan
selanjutnya mengkombinasikan hasilnya
secara linear menggunakan faktor beban.
Analisis inelastis terpisah harus dilakukan
untuk setiap kombinasi faktor beban.

==== 6.9.4 Perencana ahli bersertifikat harus
meyakinkan bahwa hasil yang diperoleh
sesuai dengan tujuan dari analisis.

==== 6.9.5 Dimensi penampang setiap
komponen struktur yang digunakan dalam
analisis harus berada dalam 10 persen
dimensi komponen struktur yang ditunjukkan
pada dokumen perencanaan atau
analisisnya harus diulang.

==== 6.9.6 Redistribusi momen yang dihitung
dengan analisis inelastis tidak diiizinkan.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 119 dari 695



[ Lanjut Ke PASAL 7 - PELAT SATU ARAH... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel