==== 6.3 - Asumsi pemodelan

==== 6.3.1 Umum

==== 6.3.1.1 Kekakuan relatif dari komponenkomponen
dalam sistem struktur harus
berdasarkan pada asumsi-asumsi yang
masuk akal dan konsisten.

==== R6.3 Asumsi pemodelan

==== R6.3.1 Umum

==== R6.3.1.1 Idealnya, kekakuan komponen
struktur EcI dan GJ harus merefleksikan
derajat keretakan dan aksi inelastis yang
telah terjadi pada masing-masing
komponen struktur sebelum terjadi
kelelehannya. Namun, kompleksitas
dalam menentukan perbedaan kekakuan
untuk semua komponen struktur dari
suatu rangka dapat membuat analisis
rangka menjadi tidak efisien dalam proses
desain. Asumsi-asumsi sederhana
dibutuhkan untuk mendefinisikan
kekakuan-kekakuan lentur dan torsi.
Untuk rangka berpengaku (braced), nilai
relatif kekakuan sangat penting. Asumsi
yang sering digunakan adalah 0,5Ig untuk
balok dan Ig untuk kolom.
Untuk rangka bergoyang, sebuah
estimasi yang realistik untuk I diharapkan
dan harus digunakan jika analisis orde
kedua dikerjakan. Petunjuk untuk memilih
I pada kasus ini diberikan dalam 6.6.3.1.
Dua kondisi yang menentukan
keharusan untuk mempertimbangkan
kekakuan torsi dalam analisis suatu
struktur yang ditinjau: 1) besaran relatif
antara kekakuan torsi dan lentur; 2)
bilamana torsi diperlukan untuk
keseimbangan struktur (torsi
keseimbangan) atau akibat komponenkomponen
struktur torsi untuk menjaga
kompatibilitas defomasi (torsi
kompatibilitas). Pada kasus torsi
kompatibilitas, kekakuan torsi dapat
diabaikan. Untuk kasus torsi
keseimbangan, kekakuan torsi harus
diperhitungkan.

==== 6.3.1.2 Untuk menghitung momen dan
geser akibat beban gravitasi pada kolom,
balok dan pelat, diizinkan untuk
menggunakan sebuah model yang dibatasi
oleh komponen-komponen struktur pada
tingkat yang ditinjau dan kolom-kolom di atas
dan di bawah tingkat tersebut. Diizinkan
untuk mengasumsikan ujung jauh kolom
yang dibangun menyatu dengan struktur
dianggap sebagai terjepit.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 97 dari 695


==== 6.3.1.3 Model analisis harus
memperhitungkan pengaruh perbedaaan
properti penampang komponen struktur
seperti pengaruh haunches.

==== R6.3.1.3 Kekakuan dan koefisien
momen-jepit untuk komponen-komponen
haunched dapat diperoleh dari Portland
Cement Association (1972).

==== 6.3.2 Geometri Balok-T

==== 6.3.2.1 Untuk Balok-T nonprategang yang
dibuat menyatu (monolit) atau pelat
komposit, lebar efektif sayap bf harus
mencakup lebar badan balok bw ditambah
lebar efektif sayap yang menjorok sesuai
Tabel 6.3.2.1, dimana h adalah ketebalan
pelat dan sw adalah jarak bersih antara balokbalok
yang bersebelahan.
Tabel 6.3.2.1 ─ Batasan dimensi lebar
sayap efektif untuk Balok-T
Lokasi sayap
Lebar sayap efektif, di
luar penampang balok
Kedua sisi balok Sekurangnya:
8h
sw/2
ℓn/8
Satu sisi balok Sekurangnya:
6h
sw/2
ℓn/12

==== R6.3.2 Geometri Balok-T

==== R6.3.2.1 Dalam ACI 318-11, lebar efektif
pelat sebagai sayap balok-T dibatasi
seperempat bentang. Standar ini
sekarang membolehkan seperdelapan
bentang pada setiap sisi badan balok. Hal
ini dilakukan untuk menyederhanakan
Tabel 6.3.2.1 dan tidak memiliki dampak
berarti dalam desain.

==== 6.3.2.2 Balok-T nonprategang terpisah,
dimana sayap T-nya diperlukan untuk
menambah luas daerah tekan, harus
mempunyai ketebalan sayap tidak kurang
atau sama dengan 0,5bw dan lebar efektif
sayap tidak lebih atau sama dengan 4bw.

==== 6.3.2.3 Balok-T prategang, diizinkan untuk
menggunakan geometri yang diberikan
dalam 6.3.2.1 dan 6.3.2.2.

==== R6.3.2.3 Ketentuan-ketentuan empiris

==== 6.3.2.1 dan 6.3.2.2 telah dikembangkan
untuk balok-T nonprategang. Lebar sayap
dalam 6.3.2.1 dan 6.3.2.2 harus
digunakan terkecuali pengalaman telah
membuktikan perbedaan tersebut tetap
aman dan mencukupi. Meskipun banyak
standar produk prategang yang digunakan
saat ini tidak memenuhi persyaratanpersyaratan
lebar sayaf efektif dalam

==== 6.3.2.1 dan 6.3.2.2, hal tersebut tetap
menunjukkan kinerja yang terpenuhi.
Sehingga penentuan lebar efektif sayap
balok-T prategang diserahkan pada
pengalaman dan pertimbangan dari
perencana ahli bersertifikat. Hal ini tidak
selalu menjadi pertimbangan konservatif
dalam analisis elastis dan pertimbangan
desain untuk menggunakan lebar
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 98 dari 695

maksimum sayap seperti yang diizinkan
oleh 6.3.2.1.


[ Lanjut Ke 6.4 - Pengaturan beban hidup... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel