==== 6. PASAL 6 – ANALISIS STRUKTUR

==== 6.1 - Ruang Lingkup

==== 6.1.1 Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini
harus diterapkan untuk metode analisis,
pemodelan komponen-komponen struktur
dan sistem struktur dan perhitungan
pengaruh beban.

==== R6.1 - Ruang Lingkup
Ketentuan analisis struktur pada standar
sebelumnya telah disusun-ulang untuk
memperjelas syarat-syarat analsis
struktur dalam standar ini.
Pasal 6.2 memberikan syarat-syarat
umum yang dapat digunakan untuk semua
prosedur analisis.
Pasal 6.2.4 mengarahkan perencana
ahli bersertifikat pada ketentuanketentuan
analisis khusus yang tidak
masuk dalam pasal ini. Pasal 6.2.4.1 dan

==== 6.2.4.2 mengidentifikasi ketentuanketentuan
analisis yang khusus untuk
pelat dua arah dan dinding.
Pasal 6.3 menunjukkan asumsi-asumsi
pemodelan yang digunakan dalam
menetapkan model analisis.
Pasal 6.4 memberikan pengaturan
beban hidup yang harus dipertimbangkan
dalam analisis.
Pasal 6.5 memberikan metode analisis
penyederhanaan untuk balok menerus
dan pelat satu arah nonprategang yang
dapat digunakan untuk menggantikan
analisis yang lebih rinci ketika kondisi
tertentu terpenuhi.
Pasal 6.6 mencakup ketentuanketentuan
untuk analisis orde pertama
yang komprehensif. Pengaruh retak dan
rangkak pada penampang termasuk
dalam analisis.
Pasal 6.7 meliputi ketentuan-ketentuan
analisis elastis orde kedua. Memasukkan
pengaruh retak dan rangkak pada
penampang diperlukan.
Pasal 6.8 memuat ketentuan-ketentuan
analisis inelastis orde kedua
Pasal 6.9 melingkupi ketentuanketentuan
untuk penggunaan metode
elemen hingga.

==== 6.2 - Umum

==== 6.2.1 Komponen dan sistem struktur
diizinkan untuk dimodelkan sesuai 6.3.

==== 6.2.2 Semua komponen struktur dan
sistem struktur harus dianalisis terhadap
pengaruh-pengaruh maksimum dari beban
termasuk pengaturan beban hidup sesuai

==== 6.4.

==== R6.2 - Umum
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 90 dari 695


==== 6.2.3 Metode analisis yang diizinkan oleh
pasal ini harus menggunakan a) hingga e):
a) Metode penyederhanaan untuk
analisis balok menerus dan pelat
satu arah terhadap beban
gravitasi dalam 6.5
b) Orde pertama dalam 6.6
c) Orde kedua elastis dalam 6.7
d) Orde kedua inelastis dalam 6.8
e) Elemen hingga dalam 6.9
R.6.2.3 Analisis orde pertama memenuhi
persamaan kesimbangan menggunakan
geometri struktur tak terdeformasi
(undeformed). Bila hanya hasil orde
pertama dipertimbangkan, pengaruh
kelangsinan tidak diperhitungkan. Karena
pengaruh-pengaruh tersebut dapat
menjadi hal yang penting, Pasal 6.6
memberikan prosedur-prosedur untuk
menghitung pengaruh kelangsingan
individual komponen-komponen struktur
(Pδ) dan pengaruh goyangan (PΔ) pada
keseluruhan struktur menggunakan hasil
analisis orde pertama.
Analisis orde kedua memenuhi
persamaan keseimbangan menggunakan
geometri struktur terdeformasi
(deformed). Apabila analisis orde kedua
menggunakan nodal-nodal sepanjang
komponen-komponen struktur tekan,
analisis memperhitungkan pengaruh
kelangsingan akibat deformasi lateral
sepanjang individual komponen struktur
termasuk pengaruh goyangan
keseluruhan struktur. Apabila analisis
orde kedua menggunakan nodal-nodal
hanya pada perpotongan komponenkomponen
struktur, analisis mampu
menangkap pengaruh goyangan
keseluruhan struktur tetapi mengabaikan
pengaruh kelangsingan individu
komponen struktur. Dalam kasus ini,
metode pembesaran momem (6.6.4)
digunakan untuk menentukan pengaruh
kelangsingan individu komponen struktur.
Analisis elemen hingga telah
diperkenalkan pada standar ini yang
secara eksplisit mengakui penggunaan
metode analisis ini secara luas.

==== 6.2.4 Metode analisis tambahan yang
diizinkan termasuk dalam 6.2.4.1 hingga

==== 6.2.4.4.

==== 6.2.4.1 Pelat dua arah diizinkan untuk
dianalisis terhadap beban gravitasi sesuai a)
atau b):
a) Metode desain langsung dalam 8.10
b) Metode rangka ekuivalen dalam 8.11
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 91 dari 695


==== 6.2.4.2 Dinding langsing diizinkan untuk
dianalisis sesuai 11.8 terhadap pengaruh
luar bidang.

==== 6.2.4.3 Diafragma diizinkan untuk dianalisis
sesuai 12.4.2.

==== 6.2.4.4 Sebuah komponen atau daerah
diizinkan untuk dianalisis dan didesain
menggunakan metode strut and tie sesuai
pasal 23.

==== 6.2.5 Pengaruh kelangsingan boleh
diabaikan jika (a) atau (b) terpenuhi:
a) untuk kolom yang tidak ditahan terhadap
goyangan samping:
22
u kl
r
 (6.2.5a)
b) untuk kolom yang ditahan terhadap
goyangan samping:
  1 2 34 12
klu
M M
r
  (6.2.5b)
dan
40 
r
klu
(6.2.5c)
dimana M1/M2 adalah negatif jika kolom
melentur dalam kurvatur tunggal, dan
positif jika komponen struktur melentur
dalam kurvatur ganda.
Bila elemen pengaku menahan pergerakan
lateral sebuah tingkat dengan kekakuan total
sebesar paling sedikit 12 kali kekakuan
lateral bruto kolom dalam arah tinjauan,
diizinkan untuk memperhitungkan kolom
dalam tingkat yang ditahan terhadap
goyangan samping.

==== R6.2.5 Pengaruh orde kedua pada banyak
struktur dapat diabaikan. Pada kasuskasus
ini, tidak perlu memperhitungkan
pengaruh kelangsingan dan komponenkomponen
struktur tekan seperti kolom,
dinding atau pengaku dapat didesain
berdasarkan gaya-gaya dari analisis orde
pertama. Pengaruh kelangsingan dapat
diabaikan dalam kedua sistem
berpengaku dan sistem tak berpengaku
tergantung pada rasio kelangsingan (klu/r)
komponen sruktur.
Perjanjian tanda M1/M2 telah
diperbaharui sehingga M1/M2 adalah
negatif jika kolom melentur dalam kurvatur
tunggal, dan positif jika komponen struktur
melentur dalam kurvatur ganda. Hal ini
menunjukkan perubahan perjanjian tanda
terhadap ACI 318- 2011.
Alat bantu desain primer untuk
mengestimasi faktor panjang efektif k
adalah Jackson dan Moreland Alignment
Chart (Gambar 6.2.5) yang
memungkinkan penentuan k secara grafis
untuk kolom dengan penampang konstan
pada suatu rangka dengan bentang
banyak (ACI SP-17(09); Column
Research Council 1966).
Persamaan-persamaan (6.2.5b) dan
(6.2.5c) adalah berdasarkan pers.
(6.6.4.5.1) mengasumsikan bahwa 5
persen peningkatan momen akibat
kelangsingan diperbolehkan (MacGregor
et al., 1970). Sebagai perkiraan awal, k
dapat diambil sama dengan 1,0 untuk
Pers. (6.2.5b) dan (6.2.5c).
Kekakuan pengaku lateral ditetapkan
berdasarkan arah utama sistem rangka.
Komponen-komponen pengaku pada
tipikal struktur gedung terdiri dari dinding
geser atau pengaku lateral. Respons torsi
sistem pemikul gaya lateral akibat
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 92 dari 695

eksentrisitas sistem struktur dapat
meningkatkan pengaruh orde kedua dan
harus diperhitungkan.

==== 6.2.5.1 Radius girasi, r, diizinkan untuk
dihitung dengan a), b) atau c):
a)
g
g
r=
I
A
(6.2.5.1)
b) 0,3 kali dimensi keseluruhan dalam arah
stabilitas yang ditinjau untuk kolom
persegi:
c) 0,25 kali diameter untuk kolom bundar.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 93 dari 695

(a) Rangka tidak bergoyang (b) Rangka bergoyang
Ψ = rasio Σ(EI/ℓc) untuk kolom terhadap Σ(EI/ℓ) untuk balok pada satu ujung kolom dalam
bidang yang ditinjau
ℓ = panjang bentang balok diukur dari pusat ke pusat joint

Gambar R6.2.5 – Faktor panjang efektif, k


==== 6.2.5.2 Untuk penampang komposit, radius
girasi, r, tidak boleh diambil lebih besar dari
nilai yang diberikan oleh:
( / 5)
/ 5
c g s sx
c g s sx
r =
E I E I
E A E A
(6.2.5.2)
Batang tulangan longitudinal yang berada
dalam inti beton diselubungi oleh baja
struktural atau tulangan transversal
sekeliling baja struktural inti diizinkan untuk
digunakan dalam menghitung Asx dan Isx.

==== R6.2.5.2 Pers. (6.2.5.2) diberikan karena
ketentuan-ketentuan dalam 6.2.5.1 untuk
menghitung radius girasi terlalu
konservatif untuk komponen tabung
(tubing) dengan beton-pengisi dan tidak
berlaku untuk komponen-komponen
struktur dengan profil struktural (structural
shapes) yang terbungkus beton.
(a)
Rangka tidak bergoyang
(b)
Rangka bergoyang
50.0
10.0
5.0
3.0
2.0
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
ΨA k
ΨB ΨA k ΨB
20.0 10.0
Ψ = rasio Σ(EI/ c) Untuk kolom dan Σ(EI/ c) untuk balok melalui bidang satu ujung
kolom
panjang bentang balok diukur dari titik pusat antar sambungan-sambungan
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
50.0
10.0
5.0
3.0
2.0
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
100.0
50.0
30.0
20.0
10.0
9.0
8.0
7.0

==== 6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.5
1.0
100.0
50.0
30.0
20.0
10.0
9.0
8.0
7.0

==== 6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 94 dari 695


==== 6.2.6 Terkecuali pengaruh kelangsingan
tidak diabaikan seperti yang diizinkan oleh

==== 6.2.5, desain kolom, balok pengekang, dan
komponen struktur penumpu lainnyas harus
didasarkan pada gaya dan momen terfaktor
memperhitungkan pengaruh orde kedua
yang memenuhi 6.6.4, 6.7, atau 6.8. Mu
termasuk pengaruh orde kedua tidak boleh
melebihi 1,4Mu akibat pengaruh orde
pertama.

==== R6.2.6 Desain memperhitungkan
pengaruh orde kedua dapat
menggunakan pendekatan pembesaran
momen (MacGregor et al., 1970;
Macgregor 1993; Ford et al., 1981),
analisis elastis orde kedua, dan analisis
nonlinear orde kedua. Gambar R6.2.6
ditujukan untuk membantu perencana
dalam penggunaan ketentuan-ketentuan
kelangsingan pada standar ini.
Momen-momen ujung pada komponenkomponen
struktur tekan, seperti kolom,
dinding atau bresing harus
dipertimbangkan dalam desain pada
komponen struktur lentur yang
bersebelahan. Pada rangka tak
bergoyang, pengaruh pembesaran
momen-momen ujung tidak perlu
diperhitungkan dalam desain balok-balok
bersebelahan. Pada rangka bergoyang,
pembesaran momen-momen ujung harus
diperhitungkan dalam desain balok-balok
bersebelahan.
Beberapa metode telah dikembangkan
untuk mengevaluasi pengaruh
kelangsingan pada komponen-komponen
struktur tekan terhadap beban lentur
biaksial. Review terhadap metode-metode
ini disajikan oleh Furlong et al., (2004).
Bila berat struktur memiliki proporsi yang
tinggi terhadap kekakuan lateral akibat
pengaruh PΔ berlebih dapat menghasilkan
momen-momen sekunder yang lebih
besar 25 persen dari momen-momen
primer. Pengaruh PΔ nantinya dapat
menghasilkan singularitas dalam solusi
persamaan-persamaan keseimbangan,
mengindikasikan ketidakstabilan fisik
struktur (Wilson 1997). Penelitian secara
analitis (McGregor dan Hage 1977) pada
rangka beton bertulang menunjukkan
bahwa probabilitas kegagalan stabilitas
meningkat secara cepat bilamana indeks
stabilitas Q, didefinisikan dalam 6.6.4.4.1
melebihi 0,2, yang ekuivalen dengan rasio
momen sekunder-primer sebesar 1,25.
Berdasarkan ASCE/SEI 7, nilai maksimum
koefisien stabilitas θ, yang mendekati nilai
koefisien stabilitas ACI Q adalah 0,25.
Nilai 0,25 adalah ekuivalen dengan rasio
momen sekunder-primer sebesar 1,33.
Sehingga batas atas 1,4 dipilih untuk rasio
momen sekunder-primer.
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 95 dari 695


Gambar R6.2.6 – Diagram alir untuk penentuan pengaruh kelangsingan kolom
Kelangsingan
diabaikan?

==== 6.2.5
Tidak Hanya disyaratkan
analisis orde pertama

==== 6.6
Ya
Analisis kolom tak
bergoyang ?

==== 6.2.5 atau 6.6.4.3
Pengaruh kelangsingan
sepanjang kolom
Metode pembesaran
momen – rangka tidak
bergoyang

==== 6.6.4.1 – 6.6.4.5
atau
Analisis orde kedua

==== R6.7.1.2 atau R.6.8.1.3
Ya
Pengaruh kelangsingan pada
ujung kolom
Metode pembesaran momen
– rangka bergoyang 6.6.4.1

==== 6.6.4.4 6.6.4.6
atau
Analisis orde kedua

==== 6.7-Elastis
atau

==== 6.8-inelastis
Tidak
Pengaruh kelangsingan
sepanjang kolom
pembesaran momen

==== 6.6.4.5
atau
Analisis orde kedua

==== R6.7.1.2. atau R6.8.1.3
MOrde-2 ,4 * MOrde-1

==== 6.2.6
Revisi sistem
struktural
Tidak
Desain kolom
berdasarkan
momen orde-2
Ya
 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional,
copy standar ini dibuat untuk
Sub KT 91-01-S4 Bahan,
Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan
tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2847:2019
© BSN 2019 96 dari 695



[ Lanjut Ke 6.3 - Asumsi pemodelan... ]






Kembali ke Daftar Isi
Jelajah ke Daftar Gambar
Jelajah ke Daftar Tabel