BAGIAN ISI 10186
STANDAR
10188
PASAL 18 - STRUKTUR TAHAN GEMPA
10189
18.1 - Ruang lingkup
10191
18.1.1 Pasal
10192
18 berlaku untuk desain
10194
struktur beton nonprategang dan prategang
10196
pemikul gaya seismik yang dikenakan
10198
Kategori Desain Seismik (KDS) B hingga F,
10200
yang termasuk didalamnya:
10203
a) Sistem struktural yang ditetapkan
10205
sebagai bagian dari sistem pemikul
10207
gaya seismik, termasuk diantaranya
10209
diafragma, sistem rangka pemikul
10211
momen, sistem dinding struktural, dan
10213
fondasi.
10215
b) Komponen struktur yang tidak ditetapkan
10217
sebagai bagian dari sistem pemikul
10219
gaya seismik tetapi diperlukan untuk
10221
menahan beban lain saat komponen
10223
struktur tersebut mengalami deformasi
10228
akibat pengaruh gempa.
10232
18.1.2 Struktur yang didesain sesuai
10234
dengan ketentuan Pasal 18 ini diharapkan
10236
dapat menahan dampak guncangan gempa
10238
melalui terbentuknya respons inelastis
10240
yang daktail pada komponen-komponen
10242
struktur tertentu yang dipilih.
10278
© BSN 2019
10279
359 dari 695
10284
SNI 2847:2019
10285
STANDAR
10315
18.2 - Umum
10317
18.2.1 Sistem Struktur
10321
18.2.1.1 Semua struktur harus dikenakan
10323
suatu kategori desain seismik (KDS) sesuai
10325
4.4.6.1.
10328
18.2.1.2 Semua komponen struktur harus
10330
memenuhi persyaratan Pasal 1 hingga 17
10332
dan Pasal 19 hingga 26. Struktur yang
10337
dikenakan KDS B, C, D, E, atau F juga
10340
harus memenuhi 18.2.1.3 hingga 18.2.1.7,
10342
sesuai keberlakuannya. Bila Pasal
10343
18
10345
bertentangan dengan pasal lain pada
10347
standar ini, maka Pasal 18 yang harus
10349
diikuti.
10352
18.2.1.3 Struktur yang dikenakan KDS B
10355
harus memenuhi 18.2.2.
10358
18.2.1.4 Struktur yang dikenakan KDS C
10360
harus memenuhi 18.2.2 dan 18.2.3.
10364
18.2.1.5 Struktur yang dikenakan KDS D,
10366
E, atau F harus memenuhi 18.2.2 hingga
10368
18.2.8, dan 18.12 hingga 18.14.
10371
18.2.1.6 Sistem-sistem struktur yang
10373
ditetapkan sebagai bagian sistem pemikul
10375
gaya seismik harus dibatasi hanya untuk
10378
© BSN 2019
10379
360 dari 695
10384
STANDAR
10386
sistem-sistem
10387
struktur
10388
yang
10389
telah
10391
ditetapkan dalam SNI
10392
1726, atau
10394
ditentukan oleh pihak lain yang berwenang.
10396
Kecuali untuk KDS A, dimana Pasal 18
10398
tidak berlaku, a) hingga h) di bawah ini
10400
harus dipenuhi untuk setiap sistem struktur
10402
yang ditetapkan sebagai bagian sistem
10404
pemikul gaya seismik, sebagai tambahan
10406
terhadap 18.2.1.3 hingga 18.2.1.5:
10409
a) Sistem rangka pemikul momen biasa
10411
harus memenuhi 18.3.
10413
b) Dinding struktural beton bertulang biasa
10415
tidak perlu memenuhi ketentuan
10417
pendetailan Pasal
10418
18, kecuali yang
10420
disyaratkan oleh 18.2.1.3 atau 18.2.1.4.
10422
c) Sistem rangka pemikul momen
10424
menengah harus memenuhi 18.4.
10426
d) Dinding struktural pracetak menengah
10428
harus memenuhi 18.5.
10430
e) Sistem rangka pemikul momen khusus
10432
harus memenuhi 18.2.3 hingga 18.2.8
10434
dan 18.6 hingga 18.8.
10436
f) Sistem rangka pemikul momen khusus
10438
untuk beton pracetak harus memenuhi
10440
18.2.3 hingga 18.2.8 dan 18.9.
10443
g) Dinding struktural khusus harus
10445
memenuhi 18.2.3 hingga 18.2.8 dan
10447
18.10.
10449
h) Dinding struktural khusus untuk beton
10451
pracetak harus memenuhi 18.2.3 hingga
10453
18.2.8 dan 18.11.
10456
18.2.1.7 Sistem struktur beton bertulang
10458
yang tidak memenuhi ketentuan pasal ini
10460
diizinkan jika dapat diperlihatkan melalui
10462
bukti eksperimental dan analisis bahwa
10464
sistem yang diusulkan tersebut memiliki
10469
kekuatan dan ketegaran (toughness) yang
10471
minimal sama dengan yang dimiliki struktur
10474
beton bertulang monolit setara yang
10476
memenuhi ketentuan pasal ini.
10493
© BSN 2019
10494
361 dari 695
10499
SNI 2847:2019
10500
STANDAR
10530
Tabel R18.2 - Bagian pasal 18 yang harus dipenuhi dalam
10531
penerapan pada umumnya [1]
10532
Komponen yang
10534
menahan pengaruh
10535
gempa, kecuali jika
10540
dinyatakan
10541
(Tidak ada)
10545
sebaliknya
10546
Persyaratan analisis
10550
dan desain
10552
Material
10556
Komponen sistem
10558
rangka pemikul
10562
momen
10563
Dinding struktural dan
10567
balok kopel
10568
Dinding struktural
10572
pracetak
10573
Tidak ada
10574
Diafragma dan rangka
10578
batang (trusses)
10579
Fondasi
10583
Komponen struktur
10584
rangka pemikul
10585
momen yang tidak
10589
ditetapkan sebagai
10590
sistem pemikul gaya
10591
seismik
10592
Angkur
10596
[1] Sebagai tambahan terhadap persyaratan Pasal 1 hingga 17, 19 hingga 26, dan ACI 318.2, kecuali
10597
yang dimodifikasi oleh Pasal 18. Pasal 14.1.4 juga berlaku pada KDS D, E, dan F
10598
[2]
10599
Sebagaimana diizinkan oleh SNI 1726
10600
© BSN 2019
10601
362 dari 695
10606
STANDAR
10650
18.2.2 Analisis dan desain komponen
10652
struktural
10655
18.2.2.1 Interaksi semua komponen
10657
struktur
10658
dan
10659
non
10660
struktur
10661
yang
10663
mempengaruhi respons linier dan nonlinier
10665
struktur terhadap guncangan gempa harus
10667
ditinjau dalam analisis.
10670
18.2.2.2 Komponen-komponen struktur
10672
kaku yang bukan merupakan bagian sistem
10674
pemikul gaya seismik diizinkan untuk
10676
digunakan asalkan pengaruhnya pada
10678
respons sistem pemikul gempa ditinjau
10680
dalam desain struktur. Konsekuensi
10684
kegagalan komponen-komponen struktur
10686
dan non struktur yang bukan merupakan
10688
© BSN 2019
10689
363 dari 695
10694
SNI 2847:2019
10695
STANDAR
10697
bagian sistem pemikul gaya seismik harus
10699
ditinjau.
10702
18.2.2.3 Komponen-komponen struktur
10704
yang berada di bawah level penjepitan
10707
lateral struktur yang diperlukan untuk
10709
menyalurkan gaya-gaya akibat pengaruh
10711
gempa ke fondasi harus memenuhi
10713
persyaratan-persyaratan Pasal
10714
18 yang
10716
konsisten dengan sistem pemikul gaya
10719
seismik di atasnya.
10756
18.2.3 Pengangkuran pada beton
10757
18.2.3.1 Angkur yang menahan gaya
10758
yang diakibatkan oleh gempa pada
10759
struktur yang dikenakan KDS C, D, E,
10760
ataupun F harus memenuhi 17.2.3.
10761
18.2.4 Faktor reduksi kekuatan
10763
18.2.4.1 Faktor reduksi kekuatan harus
10765
sesuai dengan Pasal 21.
10768
© BSN 2019
10769
364 dari 695
10774
STANDAR
10781
18.2.5 Beton pada sistem rangka pemikul
10783
momen khusus dan dinding struktural
10785
khusus
10791
18.2.5.1 Kekuatan tekan beton yang
10793
disyaratkan untuk sistem rangka pemikul
10795
momen khusus dan dinding struktural
10797
khusus harus sesuai dengan persyaratan
10799
sistem pemikul gaya seismik khusus
10801
berdasarkan Tabel 19.2.1.1.
10818
18.2.6 Tulangan pada sistem rangka
10820
pemikul momen khusus dan dinding
10822
struktural khusus
10825
18.2.6.1 Tulangan pada sistem rangka
10827
pemikul momen khusus dan dinding
10829
struktural khusus harus sesuai dengan
10831
persyaratan sistem pemikul gaya seismik
10833
khusus berdasarkan 20.2.2.
10853
© BSN 2019
10854
365 dari 695
10859
SNI 2847:2019
10860
STANDAR
10895
18.2.7 Sambungan mekanis pada sistem
10897
rangka pemikul momen khusus dan dinding
10899
struktural khusus
10924
© BSN 2019
10925
366 dari 695
10930
STANDAR
10965
18.2.7.1 Sambungan mekanis harus
10967
diklasifikasikan
10968
sebagai
10969
sambungan
10972
mekanis Tipe 1 atau Tipe 2, yaitu:
10975
a) Sambungan mekanis Tipe
10976
1 harus
10978
memenuhi 25.5.7;
10979
b) Sambungan mekanis Tipe
10980
2 harus
10981
memenuhi 25.5.7 dan harus memiliki
10982
kekuatan tarik yang minimal sama
10983
dengan kekuatan tarik spesifikasi
10984
batang tulangan yang disambung.
10985
18.2.7.2 Sambungan mekanis Tipe
10987
tidak boleh digunakan dalam zona sejarak
10988
dua kali tinggi komponen struktur dari muka
10989
kolom atau muka balok untuk sistem rangka
10990
pemikul momen khusus atau dari
10991
penampang kritis dimana pelelehan
10992
tulangannya dimungkinkan terjadi sebagai
10993
akibat deformasi inelastis yang disebabkan
10994
gaya gempa. Sambungan mekanis Tipe 2
10995
diizinkan untuk digunakan pada sebarang
10996
lokasi, kecuali sebagaimana disebutkan
10997
pada 18.9.2.1c).
10998
© BSN 2019
10999
367 dari 695
11004
SNI 2847:2019
11005
STANDAR
11007
18.2.8 Sambungan las pada sistem
11009
rangka pemikul momen khusus dan dinding
11011
struktural khusus
11013
18.2.8.1 Sambungan las pada tulangan
11015
yang memikul gaya akibat gempa harus
11017
memenuhi
11018
25.5.7 dan tidak boleh
11021
digunakan dalam zona sejarak dua kali
11023
tinggi komponen struktur dari muka kolom
11025
atau muka balok untuk sistem rangka
11027
pemikul momen khusus atau dari
11032
penampang dimana pelelehan tulangannya
11034
dimungkinkan terjadi sebagai akibat
11036
deformasi lateral inelastis yang disebabkan
11038
gaya gempa.
11039
18.2.8.2 Pengelasan sengkang, ikat
11041
silang, sisipan, atau elemen-elemen
11043
lainnya yang serupa pada tulangan
11045
longitudinal perlu tidak diizinkan.
11056
18.3 - Sistem rangka pemikul momen
11058
biasa
11060
18.3.1 Ruang Lingkup
11063
18.3.1.1 Pasal ini berlaku untuk sistem
11065
rangka pemikul momen biasa yang
11067
merupakan bagian sistem pemikul gaya
11072
seismik.
11075
18.3.2 Balok harus memiliki paling sedikit
11077
dua batang tulangan longitudinal yang
11079
menerus sepanjang kedua sisi atas dan
11081
bawah penampang. Tulangan bawah yang
11083
menerus harus memiliki luas tidak kurang
11085
dari seperempat luas maksimum tulangan
11087
bawah. Tulangan ini harus diangkur untuk
11089
dapat mencapai kekuatan leleh tarik fy
11090
pada muka tumpuan.
11091
18.3.3 Kolom yang mempunyai panjang
11092
tak
11093
tertumpu lu≤5c1 harus memiliki
11094
ϕVnsetidaknya nilai terendah di antara a)
11095
dan b):
11096
© BSN 2019
11097
368 dari 695
11102
STANDAR
11104
a) Gaya geser yang terkait dengan
11105
terjadinya kekuatan momen nominal Mn
11106
pada setiap ujung dari panjang tak
11107
tertumpu kolom akibat lentur yang
11108
berbalik
11109
arah (kurvatur ganda).
11110
Kekuatan lentur kolom harus dihitung
11111
untuk gaya aksial terfaktor yang
11112
konsisten dengan arah gaya lateral
11113
yang ditinjau, yang menghasilkan
11114
kekuatan lentur tertinggi.
11115
b) Gaya geser maksimum yang diperoleh
11116
dari kombinasi beban desain, termasuk
11117
E, dengan Ω0E sebagai pengganti E.
11118
18.4 - Sistem rangka pemikul momen
11120
menengah
11122
18.4.1 Ruang lingkup
11126
18.4.1.1 Pasal ini berlaku untuk sistem
11128
rangka pemikul momen menengah
11130
termasuk pelat dua arah tanpa balok yang
11132
merupakan bagian sistem pemikul gaya
11133
seismik.
11134
18.4.2 Balok
11137
8.4.2.1 Balok harus mempunyai paling
11139
sedikit dua batang tulangan longitudinal
11141
yang menerus sepanjang kedua sisi atas
11143
dan bawah penampang. Tulangan bawah
11145
yang menerus harus memiliki luas tidak
11147
kurang dari seperempat luas maksimum
11149
tulangan bawah. Tulangan ini harus
11151
diangkur untuk dapat mencapai kekuatan
11153
leleh tarik fy pada muka tumpuan.
11156
18.4.2.2 Kekuatan momen positif pada
11158
muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga
11163
kekuatan momen negatif yang disediakan
11165
pada muka joint tersebut. Baik kekuatan
11167
momen negatif maupun positif pada
11171
sebarang penampang sepanjang bentang
11172
balok tidak boleh kurang dari seperlima
11174
kekuatan momen maksimum yang
11176
disediakan pada muka salah satu join pada
11178
bentang balok yang ditinjau.
11182
18.4.2.3 Vn tidak boleh kurang dari nilai
11184
terkecil antara (a) dan (b):
11186
(a) Jumlah gaya geser terkait dengan
11189
tercapainya Mn pada muka joint di setiap
11191
ujung balok akibat lentur berbalik arah
11192
© BSN 2019
11193
369 dari 695
11198
SNI 2847:2019
11199
STANDAR
11201
(kurvatur ganda) dan geser yang
11203
dihitung untuk beban gravitasi terfaktor
11205
(b)Gaya geser maksimum yang diperoleh
11207
dari kombinasi beban desain termasuk
11209
E, dengan E ditetapkan sebesar dua kali
11211
nilai yang dipersyaratkan SNI 1726.
11215
18.4.2.4 Pada kedua ujung balok,
11217
sengkang tertutup harus disediakan
11219
sepanjang tidak kurang dari 2h diukur dari
11221
muka komponen struktur penumpu ke arah
11223
tengah bentang. Sengkang tertutup
11225
pertama harus ditempatkan tidak lebih dari
11227
50 mm dari muka komponen struktur
11229
penumpu. Spasi sengkang pengekang
11231
tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a)
11235
hingga d):
11238
a) d/4
11239
b) Delapan kali diameter batang tulangan
11240
longitudinal terkecil yang dilingkupi
11241
c) 24 kali diameter batang tulangan
11242
sengkang pengekang
11243
d) 300 mm
11244
18.4.2.5 Sengkang harus dispasikan tidak
11245
lebih dari d/2 sepanjang bentang balok.
11246
18.4.2.6 Pada balok yang memiliki gaya
11247
tekan aksial terfaktor melebihi Agfc'/10,
11248
tulangan sengkang perlu berdasarkan
11249
18.4.2.5 harus memenuhi
11250
25.7.2.2 dan
11251
salah satu di antara 25.7.2.3 atau 25.7.2.4.
11252
© BSN 2019
11253
370 dari 695
11258
STANDAR
11293
18.4.3 Kolom
11298
18.4.3.1 Vn tidak boleh kurang dari nilai
11300
terkecil antara a) dan b):
11303
a) Jumlah gaya geser yang terkait dengan
11305
tercapainya Mn pada muka joint di setiap
11307
ujung kolom akibat lentur berbalik arah
11309
(kurvatur ganda). Kekuatan lentur kolom
11311
harus dihitung untuk gaya aksial
11313
terfaktor yang konsisten dengan arah
11315
gaya lateral yang ditinjau, yang
11317
menghasilkan kekuatan lentur tertinggi.
11320
b) Gaya geser maksimum yang diperoleh
11322
dari
11323
kombinasi beban terfaktor,
11325
termasuk E, dengan Ω0E sebagai
11327
pengganti E.
11329
© BSN 2019
11330
371 dari 695
11335
SNI 2847:2019
11336
STANDAR
11339
18.4.3.2 Kolom bundar harus diberi
11341
tulangan spiral sesuai dengan Pasal
11342
10
11344
atau harus memenuhi persyaratan 18.4.3.3
11346
hingga 18.4.3.5. Ketentuan 18.4.3.6 harus
11348
diberlakukan untuk semua kolom yang
11350
menumpu komponen struktur kaku tak
11352
menerus.
11358
18.4.3.3 Pada kedua ujung kolom,
11360
sengkang tertutup harus dipasang dengan
11362
spasi so sepanjang o dari muka joint. Spasi
11365
so tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a)
11366
hingga d):
11369
a)
11370
8 kali diameter batang tulangan
11372
longitudinal terkecil yang dilingkupi
11374
b)
11375
24 kali diameter batang tulangan
11377
sengkang pengekang
11381
c) Setengah dimensi penampang terkecil
11383
kolom
11385
d)
11386
300 mm
11390
Panjang o tidak boleh kurang dari nilai
11391
terbesar dari e), f) dan g):
11392
e) Seperenam tinggi bersih kolom
11393
f) Dimensi maksimum penampang kolom
11394
g)
11395
450 mm
11396
18.4.3.4 Sengkang pengekang pertama
11397
harus ditempatkan tidak lebih dari so/2 dari
11398
muka joint.
11399
18.4.3.5 Di luar panjang o, spasi tulangan
11400
transversal harus memenuhi 10.7.6.5.2.
11401
18.4.3.6 Kolom-kolom yang menumpu
11402
reaksi dari komponen struktur kaku tak
11403
menerus, seperti dinding, harus dipasang
11404
tulangan sengkang tertutup dengan spasi
11405
so, sesuai 18.4.3.3 di sepanjang tinggi
11406
penuh kolom-kolom pada tingkat yang
11407
terdapat diskontinuitas jika bagian gaya
11408
tekan aksial terfaktor pada komponen
11409
struktur kolom-kolom tersebut yang terkait
11410
dengan pengaruh gempa melebihi
11411
A
11412
f/
11413
10
11414
g c
11415
Jika gaya desain telah
11416
diperbesar
11417
untuk
11418
memperhitungkan
11419
kekuatan lebih elemen vertikal pada sistem
11420
A
11421
f/
11422
10
11423
pemikul gaya seismik, batasan
11424
g c
11425
A f
11426
/4.
11427
harus ditingkatkan menjadi
11428
g c
11429
© BSN 2019
11430
372 dari 695
11435
STANDAR
11437
Tulangan transversal harus diteruskan ke
11438
atas dan ke bawah dari kolom yang ditinjau
11439
sesuai 18.7.5.6b).
11440
18.4.4 Sambungan balok kolom (joint)
11441
18.4.4.1 Sambungan balok-kolom harus
11442
memiliki tulangan transversal yang
11443
memenuhi Pasal 15.
11444
18.4.5 Pelat dua arah tanpa balok
11447
18.4.5.1 Momen pelat terfaktor pada
11449
tumpuan termasuk pengaruh gempa, E,
11451
harus ditentukan untuk kombinasi beban
11453
yang diberikan dalam Pers. (5.3.1e) dan
11455
(5.3.1g). Tulangan perlu untuk menahan
11457
Msc harus ditempatkan dalam lajur kolom
11459
sesuai 8.4.1.5.
11462
18.4.5.2 Tulangan yang ditempatkan
11464
dalam lebar efektif sesuai 8.4.2.3.3 harus
11467
γ M. Lebar
11469
efektif pelat untuk sambungan eksterior
11471
dan sudut tidak melewati muka kolom
11473
dengan jarak lebih dari ct diukur tegak lurus
11475
terhadap bentang pelat yang ditinjau.
11478
18.4.5.3 Setidaknya setengah tulangan
11480
pada lajur kolom di tumpuan harus
11482
ditempatkan dalam lebar efektif pelat
11486
sesuai 8.4.2.3.3.
11490
18.4.5.4 Setidaknya seperempat tulangan
11492
atas di tumpuan pada lajur kolom harus
11494
menerus sepanjang bentang.
11495
18.4.5.5 Tulangan bawah yang menerus
11496
pada lajur kolom tidak boleh kurang dari
11497
sepertiga tulangan atas di tumpuan pada
11498
lajur kolom.
11499
18.4.5.6 Setidaknya setengah dari semua
11500
tulangan bawah lajur tengah dan semua
11501
tulangan bawah lajur kolom di tengah
11502
bentang harus menerus dan harus
11503
mencapai fy di muka tumpuan sesuai
11504
8.10.3.2.1.
11505
18.4.5.7 Pada tepi pelat yang tidak
11506
menerus, semua tulangan atas dan bawah
11507
pada tumpuan harus disalurkan di muka
11508
tumpuan sesuai 8.10.3.2.1.
11509
© BSN 2019
11510
373 dari 695
11515
SNI 2847:2019
11516
STANDAR
11562
© BSN 2019
11563
374 dari 695
11568
STANDAR
11588
18.4.5.8 Pada penampang kritis di sekitar
11591
kolom sesuai 22.6.4.1, geser dua arah
11593
akibat beban gravitasi terfaktor tidak boleh
11595
melebihi 0,4Vc, dimana Vc harus dihitung
11597
sesuai 22.6.5. Persyaratan ini tidak perlu
11599
diikuti jika pelat memenuhi 18.14.5.
11608
18.5
11609
- Dinding struktural pracetak
11612
menengah